Extra Part I

45.5K 2.6K 812
                                    

Warning⚠ 18+

Layaknya langit yang tak berujung, kuharap kita juga demikian”
Ares

🎵Play Song : Let Me – Zayn🎵


Tiga hari tiga malam, dari pagi hingga  malam, dari terbitnya mentari sampai terbenam pun berlalu. Acara pernikahan Ares dan Ruth berlangsung begitu meriah, lengkap dengan sanak saudara yang berdatangan dari mana saja.

Pernikahan itu adalah kado dari Ares untuk hari wisuda Ruth, dan itu sudah lebih dari cukup baginya. Itu sudah menjadi impian semua wanita, dilamar saat hari ulang tahun dan menikah setelah hari wisuda. Ruth memang salah satu wanita yang beruntung itu, setidaknya.

Acara pernikahan berjalan lancar. Ruth terlihat sangat santai dan menikmati hari bahagianya tersbeut. Beda dengan gadis-gadis yang saat menikah harus menangis dulu, atau terharu dan semacamnya, atau bahkan berdebar gugup.

Ruth bukan gadis yang seperti itu, ia memang selalu santai dengan kekonyolannya seperti biasa. Malah Mila yang terlihat begitu gugup melihat sobatnya itu sudah menikah. Begitu juga dengan Ares, jangan ditanya lah. Lelaki itu memang selalu terlihat biasa saja, pembawaannya yang tenang tidak membuatnya image nya runtuh.

Beberapa orang meski hampir semua orang kantor tidak menyangka bahwa Wakil Pimpinan mereka yang dingin dan judes itu ternyata sudah punya kekasih. Jangankan mereka, ayah sendiri pun terharu menyaksikan hari bahagia milik anak nakalnya yang dulu pernah jauh darinya.

Amanda? Sayangnya gadis itu tidak bisa menghadiri acara pernikahan keduanya. Ia terlalu disibuki dengan program pasca sarjananya di Paris sehingga tidak mungkin baginya untuk terbang ke Indonesia dengan jadwal sepadat itu.

Padahal Ruth berharap Amanda melihat secara langsung bagaimana cincin berlian putih terpasang di jari manis Ruth oleh Ares. Ya, Ruth memang kejam sepertinya.

Meski seminggu sebelum acara, Ruth sengaja mengundangnya langsung lewat Skype. Amanda benar-benar shock, selama ini dirinya tidak tahu apa-apa tentang hubungan keduanya dan tiba-tiba mendapat undangan pernikahan begitu saja.

Ditambah lagi Ruth sengaja memanas-manasinya dengan mengajak Ares untuk ikut ke dalam Skype. Di sanalah Amanda merasakan yang namanya sakratul maut.

Sehari setelah acara tersebut, Ares dan Ruth serta keluarga besar pun berziarah ke makam Nik dan Lily, ibunda Ares.

Setidaknya Ares merasa lega karena sudah memberikan kabar bahagia ini kepada dua orang yang pernah ia sayangi. Begitu juga Ruth, setidaknya ia menepati janjinya kepada Nik untuk selalu bersama Ares. Menua bersama hingga ajal menjemput.

Beberapa hari terlewatkan, dan satu hal yang perlu diketahui. Sejak resmi menikah, Ares dan Ruth sama sekali belum sempat tinggal bersama dalam satu rumah. Jangan kan untuk bersantai berdua, bertemu dan bertatap muka seperti biasa pun tidak sejak saat itu.

Memang sedikit menjengkelkan bagi Ruth karena Ares yang semakin disibuki dengan dunia pekerjaannya itu. Sehingga mau tidak mau ia masih harus tinggal di rumah, sementara Ares harus bolak-balik luar kota untuk mengerjakan pekerjaannya yang baru ditinggal tiga hari saja sudah menumpuk. Selama itu pula, Ruth ditinggal tanpa diberi  kabar olehnya.

Namun sepertinya kegalauan Ruth dan segala kerinduannya pun terobati, karena hari ini Ares memberitahu perusahaan bahwa ia akan cuti selama beberapa minggu ke depan. Bukan hanya itu, Ruth juga dibuat kaget karena Ares yang tiba-tiba datang ke rumah dan mengajaknya untuk pergi ke Brazil.

Tapi begitulah kehidupan. Ares memang tidak berubah. Tsundere tetaplah tsundere. Ia memiliki sebuah alasan untuk mengajak Ruth pergi ke luar negeri.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang