Siasat Jitu

27.9K 2.8K 274
                                    

Dipo dan Bagas saling memandang panik, Kina tampak bingung, sementara Ares segera melepaskan pegangannya di tangan Kina.

Ruth masih berdiri mematung menatap keduanya dalam diam dan dengan tatapan yang butuh penjelasan.

Menit berikutnya Mila datang sambil berlari kecil menghampiri Ruth yang terpaku, Mila ikut memandang ke depannya dengan bingung.

Nafas Ruth masih ngos-ngosan menahan keinginannya untuk melakukan sesuatu yang buruk saat ini, gadis itu makin menguatkan gigitannya di bibir.

Mila yang awalnya datang berlari dengan senyum sumringah karena tak sabar dikenalin ke Ares itu, perlahan memudarkan senyumnya melihat ketiga cowok dan satu cewek di depannya.

Setelah mengetahui apa yang terjadi sehingga membuat Ruth yang berdiri mematung begitu, Mila menghela nafas lalu menarik pergelangan tangan Ruth untuk meninggalkan tempat itu.

“Jeng ayo pergi!” bisiknya kencang memaksa Ruth yang masih membatu.

Ruth tidak menyahut,matanya tetap memandang ke Ares yang wajahnya biasa aja. Ya, Ares masih tenang.

“Ayo!” ajak Mila lagi dan kali ini tarikannya berhasil membawa Ruth pergi dari situ.

Lagi-lagi Dipo dan Bagas menoleh menatap Ares yang hanya diam membisu,seperti tak berniat melakukan apa-apa.

Kina ikutan menatapnya dengan heran.

“Res! Ngapain lu bengong??!! Kejar sana cepat!!” seru Bagas mendorong-dorong tubuh Ares.

“Iya res!! Gentle dong jadi cowok!! Lo gimana sih kaku amat!!” timpal Dipo juga geram.

Ares tak bergeming, ia malah masih menutup rapat mulutnya tanpa menghiraukan kehebohan kedua sobatnya itu.

Ia menghela nafas lalu mengalihkan pandangan seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Res? Cewek tadi itu siapa?” tanya Kina berhati-hati kepadanya.

Ares benar-benar tak bersuara saat ini, sepertinya cowok itu sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya tidak harus menanggapi ketiga orang ini.

“Gue duluan” sahut nya singkat dan tenang kepada kedua kunyuknya.

Lalu menggendong sebelah tasnya dan melangkah santai meninggalkan manusia-manusia yang wajah mereka bengong total.

Tak ada yang bisa mengerti Ares, apa lagi menebak jalan pikirannya yang sama sekali tak ada baik-baiknya ke orang.

Kedua sobatnya tadi sudah berpikir bahwa Ares akan berlari mengejar Ruth, memberikan penjelasan atas apa yang Ruth lihat barusan, lalu meminta maaf.

Tapi, Ares memang lah misterius, yang karakternya bukan karakter harapan para penonton kisah cinta anak remaja.

Dan juga tak sesuai harapan serta ekspektasi pembaca yang sedang membaca cerita ini. Yhaaa...

*

Mila masih menarik tangan Ruth dengan keras,sementara sobatnya itu hanya memandang kosong ke depannya dengan lesu.

Mila membuka pintu mobil, lalu memaksa sobatnya masuk.

Setelah memasang seatbelt, Mila melajukan mobil keluar wilayah kampus dalam diam.

Ruth yang wajahnya suram itu masih memandang kosong ke depannya, pikirannya berkecamuk.

Banyak yang dipikirkannya saat ini.

Diapa cewek itu? Kenapa Ares pegang tangan cewek itu? Kenapa Ares mau masangin gelang itu ditangannya?

Kenapa Ares mau melakukan hal semanis itu ke cewek lain? Kenapa Ares tidak melakukan apa-apa saat Ruth memergokinya?

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang