Ares mendengus lalu mengacak-acak rambut Ruth…
Gadis itu tersenyum seperti orang gila…
Dan tiba-tiba, “Bangun!” ada suara berat yang mengagetkannya.
“Heh,bangun udah siang!” seru suara itu lagi melempar bantal ke wajah Ruth yang matanya masih terpejam.
Gadis itu terbangun kaget,ia mendudukkan diri dengan tegak.
Ia menatap Ares yang berdiri tepat di depannya itu,lalu membuka matanya lebar seolah-olah baru saja melihat setan.
“Kenapa lo?” komentar Ares malas yang tengah berdiri di samping ranjang,memakai handuk abu-abu.Ares sepertinya baru habis mandi.
“AARRRGGHH!!!” pekik Ruth tiba-tiba yang benar-benar gak jelas. Ares hanya menatapnya datar.
“Kok Ares…” katanya menggantung kalimatnya dengan panik.
“Ehm.. Semalam kita..”
“Jangan mikir macam-macam lo” potong Ares sebelum Ruth menyelesaikan kalimatnya.
“Kita… Tidur bareng gak…?” tanya Ruth lagi berhati-hati.
Ares menoleh lalu menahan tawa mendengar pertanyaan konyol itu.Ia mendengus geli.
“Selesain mimpi lo dulu sana,nanti baru bangun lagi” katanya lalu melangkah keluar kamar.
Ruth yang menganga shock itu terpaku.
Ternyata cuma mimpi??!!
Ternyata adegan sweet dan romantis yang Ares lakukan semalam itu cuma mimpi??!!
Aarrgghh!!!
Ruth terlalu punya banyak mimpi sih,semuanya jadi terasa sangat nyata.
Mana mungkin juga tu manusia mau peluk-peluk segala,latar belakangnya aja keras,ya udah pasti lah gak pernah mengenal yang namanya so sweet-so sweetan sama cewek.
“Iihhh!!! Kirain beneran !!” teriaknya lagi kesal dari dalam kamar.
Ares yang lagi membersihkan meja itu mendengus sambil menggeleng kan kepala perlahan.
Ruth keluar dari kamar dengan wajah malu,benar-benar malu sampai urat malunya yang biasanya terputus pun bergetar saking malunya.
Ia menutup wajah dari Ares dengan kedua tangannya,sementara pria itu hanya melanjutkan aktivitasnya,tidak menghiraukan Ruth.
“Res”
“Ares” panggilnya lagi gak sabaran.
“Apa” sahut cowok itu merapikan segala kaset yang berserakan diatas meja.
“Gue mau nanya,boleh gak?” kata Ruth.Tak ada respon dari Ares.
“Resss boleh gak?” katanya lagi dengan tekanan.
“Ck,iya” sahut Ares malas.
“Semalam Ares tidur dimana?"
“Gue tidur dimana?”
“Apa kita tidur bareng?”
“Apa semalam kita..”
“Lo udah gila ya?” potongnya jengkel dengan pertanyaan Ruth yang bertubi-tubi itu.
“Yaudah jawab aja dulu” ujar gadis itu gak sabaran.
“NGGAK!” ujar Ares menekan nada bicaranya.
Ruth tampak terdiam,ia kembali berpikir dengan keras.
“Trus semalam Ares tidur dimana?” tanyanya lagi dengan rasa yang sangat penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ares. Preman kampus. Dingin, sedingin musim salju di Antartika. Skeptis dan kasar, tidak peduli pada siapapun. Ruth. Anak SMA. Cerah, secerah musim panas di Jepang. Hiperaktif dan konyol, naksir berat dengan Ares. Ini tenta...