Break or Broke Up?

25.9K 2.5K 491
                                    



P.s : Ini belum ending tenang aja

___

Ares secepatnya keluar dari  mobil diikuti Ruth yang juga tak kalah cepat melangkah di sampingnya.

Lagi-lagi rumah sakit, ditengah perjalanan beberapa menit yang lalu Mila mengirim alamatnya sekarang, tentu saja alamat Dipo.

Meski dengan berat hati Ares terpaksa melangkah ke dalam, keduanya pun belum tahu siapa yang masuk rumah sakit karena Mila tidak memberi tahu kan hal itu.

Ares tertegun sejenak, tangannya digenggam oleh Ruth yang terlihat berusaha menenangkannya lewat tatapan teduh itu.

“Semoga gak terjadi apa-apa” ujar gadis itu lantas mengelus lengan Ares.

Lelaki itu mengangguk kecil dan keduanya pun melangkah masuk dengan langkah tergesa-gesa.

Beberapa menit menuju ke dalam, secara kebetulan Mila sedang berdiri di depan sebuah ruangan, menggigit jarinya dengan datapan kosong ke bawah, bersandar di dinding ruangan itu.

“Mil!” panggil Ruth seraya berlari kecil menghampirinya, Ares ikut berjalan cepat.

Mila terkejut lantas menoleh, matanya sembab seperti habis menangis membuat Ruth semakin semrawut.

“Ada apa Mil?? Kenapa??” Ruth meraih sobatnya itu lantas memeluknya, mengusap kepalanya.

“Dipo…Dipo luka Jeng..” isaknya menangis di dalam rengkuhan Ruth.

Ares dan Ruth saling menatap. “Kok bisa?? Gimana ceritanya??” tanya Ruth lagi.

“Orang tua nya kelahi dan papanya mabuk, papanya marah trus mau nusuk mamanya trus.. trus dia nyelamatin mamanya dan kena…kena tusuk..” tangisnya kembali pecah.

Ares menghela nafas berat, ini bukanlah hal baru yang pernah ia dengar dari orang tua Dipo.

Sahabatnya itu bahkan selalu bercerita dan berkeluh kesah dengannya tentang bagaimana papanya yang tempramen, kasar kepada mamanya yang sudah hampir kewalahan menghadapinya.

Dan akhirnya, kejadian buruk itu terjadi lagi, bukan kepada mamanya melainkan dirinya sendiri.

“Dipo dimana?” tanya Ares.

“Di dalam, baru aja dibawa kesini sama Bagas. Gue juga baru tau dari Bagas barusan” jawab Mila mengusap air matanya dan masih sesegukan.

“Trus Bagas dimana?” tanya Ruth lagi.

“Tadi barusan keluar, gue belum makan jadi dia beliin makanan” jawab Mila mengelus perutnya yang keroncongan.

Sejak tadi siang ia belum makan karena memang tidak nafsu, mendengar kabar dari Bagas tanpa berpikir akan kelaparan Mila pun segera ke rumah sakit menemani Dipo.

Belum lama ketiganya berbincang, sosok Bagas pun datang dengan sekantong makanan di tangan kanannya, ia sedikit terkejut melihat kedatangan Ares dan Ruth disana.

“Lah kok???” ujarnya terheran-heran sembari mendekat.

“Gimana sih lo ada kabar buruk gak bilang-bilang? Lo bikin kita khawatir tau gak!” komentar Ruth sewot langsung menarik kantong makanan itu dari tangan Bagas.

“Ya lo berdua kan sibuk sendiri, yaudah gue telpon pacarnya aja. Gak salah kan?” sahut Bagas mendudukkan diri di kursi tunggu, ketiga orang yang dari tadi berdiri juga ikut duduk.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang