Ares dan Ayah

33.6K 3K 259
                                    

Ares makin mendekat dan...

"Tok tok...!"

Mata Ruth yang awalnya terpejam kini mendadak terbuka lebar dengan wajah tegang.

Ares yang juga terperanjat mendengar suara ketukan di pintu kamar Ruth segera memundurkan langkah.

"Keluar res keluarr cepetan!!" bisik Ruth yang benar-benar panik sambil mendorong tubuh Ares agar segera keluar.

Ares tampak langsung bergegas menaiki jendela lalu keluar dari sana.

Entah ia melompat ke bawah atau bagaimana, Ruth tak sempat menyuruhnya untuk berhati-hati.

Gadis itu segera menutup jendela kamarnya dengan rapat, begitu juga dengan tirainya.

Kardus yang Ares bawa tadi ia tendang sembarang ke bawah ranjang.

Ketukan pintu itu berbunyi lagi, membuatnya dengan terpaksa membukanya.

"Kamu belum tidur?" sosok bunda yang bermasker putih di sana hampir membuat Ruth kembali jantungan.

Bunda persis seperti kuntilanak yang pakai daster putih polos, bermasker putih pula.

"Bunda ngagetin aja deh ah! Yaa... Aku belum ngantuk nih hehe.." jawabnya kikuk.

"Tadi bunda ada dengar suara apaaa gitu di jendela kamarmu, makanya bunda datangin" jelas bunda sambil mengipasi masker di wajahnya.

"Hah?? Ah bunda nakutin aja, salah denger kali" ujar Ruth lagi berusaha membuat bunda tak curiga apalagi sampai masuk ke kamar.

Boneka tadi kan belum dia sembunyiin. Bisa gawat nanti.

"Hm kali aja. Ya sudah,bunda ke kamar dulu. Selamat malam, cantik" ujar bunda mengelus rambut Ruth dengan lembut di sambut dengan anggukan semangat dari putrinya itu.

Bunda melanjutkan langkah meninggalkan kamar Ruth,kini gadis itu sudah bernafas lega.

Ia masuk lalu menutup dan mengunci rapat pintu kamarnya.

Sambil senyum-senyum sendiri, ia memeluk kembali dua boneka pemberian Ares tadi.

"Ini adalah malam special gue!!" pekiknya pelan sambil memejamkan mata senang.

Ruth kemudian meraih buku yang tadi juga di berikan Ares padanya, dan detik berikutnya ia kembali tertawa sampai matanya berair.

"Kok ada ya manusia kayak gini? Untung aja jodoh gue" gumamnya membaca-baca isi buku.

"Eh.. Tapi kalau Mila tau soal ini gimana??" tanyanya panik sendiri.

"Apa gue gak usah kasi tau Mila dulu ya?" ujarnya lagi menimbang-nimbang.

*

Suara alarm ponsel Ares yang sudah tiga kali berdering dari tadi membangunkannya dari tidur.

Entah mengapa tidurnya sangat nyenyak malam ini, ia sengaja memasang alarm jam delapan pagi.

Ia bangkit dari atas kasur setelah mengumpulkan niat, lalu membuka jendela dan sinar matahari pagi langsung menerpa wajahnya yang tampan itu.

Ares memandang keluar jendela, membayangkan kejadian semalam sambil menahan senyum.

Ares benar-benar tak habis pikir akan mencium Ruth begitu saja setelah mengatakan sesuatu yang sangat norak menurutnya.

Ia menggaruk kepala nya yang tidak gatal, kikuk.

"Lo gila res" gumamnya sendiri kepada dirinya lalu mendengus kecil.

"Tunggu agak lama dikit,gak apa-apa mungkin" ujarnya lagi yang tiba-tiba senyum-senyum sendiri.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang