Ruth melemparkan hpnya ke atas kasur sembarang,mengingat kalau dia harus turun ke bawah,cariin bunda nya trus nanyain nanti malam akan ada acara apa yang buat dia harus kepo dari tadi.Gadis yang rambutnya terurai sebahu itu turun sambil berkali-kali menguap lebar.
Dari atas sini Ruth bisa lihat bundanya masuk diikuti dua orang lelaki yang biasa jadi sopir bunda saat harus menghadiri acara-acara luar.
Ruth menuruni tangga dengan cepat dan berlari heboh kayak orang dikejar setan menuju bunda.
Dua lelaki itu terperangah.
"Bundaaaa!!!" serunya heboh.
Bunda separuh baya itu terlihat menutup mata mendengar suara cemprengnya yang mungkin kedengaran sampai Jakarta bagian lain.
"Kamu kalo mau ngomong gak usah pake teriak segala dong,kuping bunda kan juga bisa rusak" ujar bundanya menggerutu sambil melanjutkan langkahnya.
Dia memberi tas nya kepada dua pelayannya tadi kemudian keduanya bergegas pergi meninggalkannya dengan Ruth.
"Ini ada acara apaan sih Bun,kok heboh gini sih?"
"Kok aku gak tau sih? Kok gini alay banget sih,ribet tau gak kayak biasanya??" cerocos Ruth dalam sekali tarikan nafas sambil terus mengikuti bundanya.
Bunda memalingkan muka menghadap total ke wajah bocah yang banyak tanya ini,lalu menarik nafas malas.
"Nanti juga kamu bakal tau,toh ini kan di rumah juga" bundanya kembali melangkah.
"Lah lah..tinggal bilang aja sih bun susah amat!" Ruth masih menarik tangan bunda.
"Daripada kamu banyak tanya,mending mandi sana dandan yang cantik. Jam 7 mereka udah datang loh" kata Bunda yang melonyos pergi meninggalkan Ruth yang ternganga bingung.
"Jangan lupa dandan yang cantik!!"
"Eh tapi jangan sampai ngalahin cantiknya bunda juga sih!"
"Mereka?? Mereka siapa bun??? Bunda!!"teriaknya cempreng.
Lagi-lagi rasa penasaran yang menggebu-gebu menjadi jerebu itu bermunculan di benak Ruth,mana tu cewek emang anaknya kepo abis.
Keringat dingin badannya sambil kembali menaiki tangga ke lantai atas,dan terus mikirin kata-kata bunda barusan.
Mereka siapa sih?
Apa-apaan ini?!
Ruth sampai kehabisan akal,saking masih penasarannya gadis itu hampir jatuhin diri dari tangga,tapi untungnya dia masih waras.
Ia membuka pintu kamarnya,hidupin lampu kamarnya yang udah gelap.
Jam dinding sudah menunjukan angka 6.17 WIB dan hari pun udah hampir gelap.
Sambil menarik nafas Ruth meraih handuknya dan masuk ke kamar mandi,melakukan ritual mandi cantiknya di sana.
Btw anyway busway,yang dimaksud bunda tadi kayaknya Ruth tau deh,ini bukan dan belum pasti sih,masih kemungkinan dan terkaan.
Ruth pikir mungkin yang dimaksud bundanya itu adalah Om Bram tetangga mereka dulu.
Tapi kalau hanya datang bertamu kan gak harus dekorasi ruangan dulu.
Nah itu yang masih buat bingung.Kayak mau adain acara kondangan aja.
*
Suasana bandara saat ini benar-benar sangat ramai.Ya namanya juga bandara,ya jelas ramailah gimana sih,kampungan banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ares. Preman kampus. Dingin, sedingin musim salju di Antartika. Skeptis dan kasar, tidak peduli pada siapapun. Ruth. Anak SMA. Cerah, secerah musim panas di Jepang. Hiperaktif dan konyol, naksir berat dengan Ares. Ini tenta...