“Kita mulai sekarang” ucap Rose dengan lantang, tapi walaupun begitu dia masih memandangku cemas. Memangnya apa sih bahayanya permainan ini?
Aku memandang sekeliling ketika botol yang berada di meja sudah mulai di putar oleh Rose. Di sini terlibat banyak pemain, dan aku yakin jika aku tidak akan sial malam ini. Maksudku, dari sekian banyak orang disini tidak mungkin aku kan yang harus menerima Dare or Dare?
Tanpa kusadari, suasana sudah lebih hening sekarang. Aku lalu mengalihkan padangan ke arah meja. Ternyata, yang menyebabkan keheningan itu adalah putaran botol yang sudah berhenti. Sedetik kemudian semuanyanya bertepuk riuh. Aku menghela nafas lega, kenapa? Karena bukan aku yang kena. Sudah ku bilang bukan, kali ini sepertinya aku akan sedikit beruntung?
“Nah ternyata kau yang pertama Rossaline” ucap Louis sambil sedikit menyeringai. Wajah Rose terlihat pucat saat itu juga. “Malam ini, kau tidak boleh pulang. Menginaplah di sini bersama Harry”
Aku merasa di sambar petir saat itu juga. Oke, aku tau hal itu sangatlah berlebihan. Tapi, sungguh, aku benar-benar merasa habis di sambar petir. Ku lihat wajah Rose yang semakin pucat, dia memandang Harry dengan gugup. Harry, hanya mengedikan bahu seolah tidak peduli. Oh, brengsek kau Harr.
Aku juga melihat ekspresi wajah Niall yang sedikit menegang. Yah, sudah kuduga. Tapi bukan itu yang sedang ku cemaskan. Aku sekarang hanya sedang mencemaskan Rose. Dia pasti takut, maksudku dia pasti khawatir. Jika kau di suruh tinggal satu malam bersama Harry pasti kau tidak akan tidak di apa-apakan. Dia pasti akan melakukan sesuatu padamu.
Mengingat kehidupan seks Harry membuatku begidik. Dia pasti akan memanfaatkan Rose. Siapa juga yang tidak tertarik dengan Rose? Ya tuhan Rose, aku minta maaf. Aku sama sekali tidak bisa membantumu saat ini.
Tepuk tangan riuh mengembalikanku dari lamunan. Aku lalu mengerjap dan memandang semua orang yang ternyata sedang memandangku dengan senyum puas. Ada apa ini? Apakah …
Oh Shit. Apa-apan ini? Bagaimana bisa botol ini sudah menghadap kepadaku?
“Well, ternyata kau tidak cukup beruntung Clarisse” ucap Louis lagi sambil terkekeh. Sialan, apa yang mau di perintahkannya nanti? Kenapa juga aku selalu sesial ini jika berada bersama mereka?
“Buka semua bajumu di depan kami semua atau minum sepuluh gelas wine?” tanyanya lagi sambil tersenyum miring.
Aku mengerjap. Yang benar saja! Membuka seluruh bajuku di depan mereka semua? Pilihan macam apa itu? Tentu saja aku tidak akan mau. Lalu, apa pilihan kedua? Meminum sepuluh gelas wine? Uhm, pantas di pertimbangkan. Tapi masalahnya adalah … aku tidak pernah minum alkohol! Ini pasti akan memalukan jika aku hanya meneguk segelas lalu langsung mabuk.
Bagaimana ini?!
“Bagaimana Morgan? Kurasa kau akan memlilih minum ketimbang naked di depan kita semua,” Harry menyeringai padaku. “Atau jangan-jangan kau masih tidak berani minum minuman keras?” tanyanya lagi di sertai gelak tawa dari yang lain.
Aku mengambil napas, berusaha menetralkan emosiku yang sebentar lagi meledak. Aku sama sekali tidak tau jika Harry mengetahui sesuatu yang sangat ku hindari. Alkohol. Dan sekarang lagi-lagi dia mempermalukanku di sini.
“Berhentilah berkata omong kosong Harr,” ucapku geram. “Sepuluh gelas wine” ucapku pada akhirnya. Well, sepertinya aku harus mengesampingkan otaku terlebih dahulu. Semoga saja nanti aku tidak mabuk berat sehingga masih tau bagaimana cara pulang.
Harry tersenyum penuh kemenangan, dia lalu berteriak kepada seseorang untuk mengambilkan wine yang ternyata memang berjumlah sepuluh gelas. Wah, bagus sekali. Aku sangat beruntung.
![](https://img.wattpad.com/cover/19988280-288-k658219.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect You || Malik [au]
Fanfiction"Ini hanya tentangku yang kau benci. Tentangku yang terlalu takut kehilanganmu. Tentangku yang mencintaimu dan terlalu pengecut untuk mengatakan yang sebenarnya padamu. Tapi, kumohon, jangan lagi mencoba menjauh dariku. Aku hanya ingin kau di sini...