Aku kembali ke apartemen pada sore hari. Setelah membawaku ke rumahnya, Zayn hampir tidak berkata apa pun. Dia menjawab semua pertanyaanku dengan singkat. Tapi ini lebih singkat dari biasanya. Dan yang jelas dia akan menyentakku jika terus menerus bertanya. Entahlah, dia masih menjadi misteri sendiri olehku.
Namun setelah melihat keadaan adiknya, aku sedikit dapat menyimpulkan satu hal. Zayn ternyata tidak sebrengsek yang ku kira. Dia masih menyayangi adiknya. Dia hanya membenci ayah angkatnya yang sampai saat itu aku juga tidak tau.
Melangkahkan kakiku ke kamar, aku memandangi Bels yang sudah tertidur. Mau tidak mau aku merasakan kedua ujung bibirku tertarik ke atas membentuk senyum. Ah, anak ini. Semenjengkelkannya Bels dia tetaplah adikku.
Suatu ketika, Bels pernah menyinggung-nyinggung mengenai pekerjaanku. Pekerjaan yang sangat tidak masuk akal, balap liar. Seperti Liz, Bels pernah membujukku untuk berhenti dalam dunia balap itu. Saat itu aku sama sekali tidak menghiraukannya. Kami sedang membutuhkan banyak uang dan balap liar adalah satu-satunya cara agar aku cepat mendapatkan uang.
Tapi sekarang aku sudah merasa bahwa semua ini cukup. Semua hutang perusahaan Dad sudah ku bayar, apartemen pun aku sudah mempunyainya. Sementara mobil dan motor, aku sudah merasa jarang menggunakannya. Dan yang terpenting adalah, aku bisa menyelesaikan kuliahku dengan cepat jika mematuhi semua yang di sarankan oleh Mrs. Grey. Aku dapat berhenti dari balap liar dan mencari pekerjaan lain setelah selesai kuliah.
Balap liar itu berbahaya. Itulah kata yang sering terngiang-ngiang di kepalaku. Aku mengetahuinya dan aku sadar jika hal tersebut memang benar-benar berbahaya. Jadi, pikiran untuk berhenti dari hal itu pasti adalah yang terbaik. Tidak ada salahnya jika aku mencoba. Liz dan Bels pasti senang dengan keputusanku.
Saat ingin merebahkan badanku di kasur, aku merasakan sesuatu yang bergetar dari saku celanaku. Ponselku bergetar, ada sebuah pesan. Sesaat aku sempat mengeryit, ini berbeda. Bukan dari Harry dan bukan pula dari Liz.
Ini pesan dari Rose yang isinya cukup membuatku penasaran.
From : Rose
Clarr, aku ingin bertemu denganmu besok. Kau beruntung tidak kesini malam ini. Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan mengenai Zayn dan Harry. Dan oh! Aku lupa, ada orang baru. Dan aku rasa dia sedikit berbengaruh di sini, aku akan menjelaskan semuanya besok.
Ro x
Aku membalas pesannya yang intinya adalah aku mau untuk menemuinya besok. Dia membuatku penasaran. Apalagi dia membawa-bawa tentang Zayn dan Harry dan juga orang baru.
Well, orang baru. Ini hal baik atau tidak?
**
“Kak, tadi Zayn mencarimu” ujar Bels saat aku keluar dari kamar mandi.
Mendekatinya sambil mengeringkankan rambut, aku bertanya. “Kapan? Dia masih disini?” Aku menjulurkan kepala ke pintu, memastikan Zayn ada di sini atau tidak.
Bels menggeleng, dia kembali menata rambutnya. “Tadi, yang jelas kau belum bangun. Aku memintanya menunggu, tapi dia bilang ada urusan sehingga tidak menunggumu” jelasnya.
Aku mengangguk mengerti. Urusan, ini pasti bersangkutan dengan apa yang akan di bicarakan Rose nanti. Mengapa tidak hadir satu malam saja aku merasa sangat ketinggalan berita? Ini menjengkelkan. Bagaimana jika aku berhenti, namun masih tetap ada masalah yang membawa-bawaku?
Hah, sepertinya aku perlu mengurungkan niatku yang satu itu.
“Kau mau kemana lagi hari ini Kak?” Tanya Bels saat melihatku sedang mengenakan celana jeans panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect You || Malik [au]
Fanfiction"Ini hanya tentangku yang kau benci. Tentangku yang terlalu takut kehilanganmu. Tentangku yang mencintaimu dan terlalu pengecut untuk mengatakan yang sebenarnya padamu. Tapi, kumohon, jangan lagi mencoba menjauh dariku. Aku hanya ingin kau di sini...