Aku berjalan dengan malas menuju arena. Sesial inikah hidupku? Bagaimana jika aku nanti akan kembali koma atau lebih parahnya meninggal karena kecelakaan? Aku bahkan sama sekali belum berpamitan pada Bels dan juga Liz.
Bodoh, kau terlalu melebih-lebihkan.
Aku mengangkuk setuju pada pikiran rasionalku. Ini tidak akan terlalu buruk.
Sesampainya di arena, aku melihat Harry yang sedang sibuk mempersiapkan balap sialan ini. Ia terlihat sedang memeriksa apakah jalan untuk balap sudah benar-benar aman dari polisi.
Kuhembuskan nafas putus asa setelah menyadari sesuatu. Di sini, di area ini adalah tempat yang dulu membuatku kecelakaan. Ketika itu, aku juga melakukan balap menggunakan motor seperti sekarang.
Memang, dengan memakai motor kemungkinan besar kecelakaan akan terjadi. Aku takut jika hal itu terjadi lagi padaku. Bagaimana dengan Liz dan Bels nanti? Merekalah keluarga yang kupunya sekarang. Aku memang masih mempunyai bibi di kota lain, tapi wanita itu terlihat tidak pernah mengakuiku sebagai keponakannya. Sedangkan Liz, ia sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri.
Harusnya aku mengikuti nasehat Liz untuk tidak keluar malam ini, tapi aku malah membantahnya dan memilih untuk ke sini. Apakah sebegitu takutnya aku dengan gertakan Harry? Ah ya, aku baru ingat. Aku juga perempuan biasa yang hanya mengandalkan mental sok kuatku. Pantas saja aku merasa takut ketika Harry mengancam. Ternyata dia sudah merencanakan semua ini.
Aku memang trauma dengan arena ini. Aku bisa saja mundur saat ini juga. Tapi resiko untuk mundur dan memilih kalah lebih berat dari yang kuperkirakan.
Bagaimana jika nanti aku kalah dan harus menuruti semua permintaan Zayn selama sebulan? Jika permintaannya tidak aneh-aneh dan tidak menyulitkanku, tidak masalah. Tapi jika permintaannya menyulitkanku atau lebih dari itu? Tentu saja aku tidak mau. Aku takut jika lelaki itu akan melakukan hal buruk padaku. Karena aku tahu bagaimana pergaulannya. Bagaimana dunia yang ia hidupi.
Walaupun hanya kontrak tidak tertulis. Tapi jika sudah bersangkutan dengan Harry aku benar-benar tidak bisa melanggarnya. Peraturan ya peraturan, peraturan yang dia buat berbeda dengan peraturan kampus yang sering kulanggar. Aku mungkin bisa saja di apa-apakan jika melanggarnya.
Ini sangat menyusahkanku.
Tapi, mengeluh seperti ini memang tidak ada gunanya. Aku tetap harus berusaha untuk menang malam ini. Selain dengan hadiah yang besar, aku juga bisa terbebas dari aturan konyol itu. Ya, aku harus menang.
Setelah menguatkan tekadku, aku pun memasuki arena lebih dalam. Ternyata sudah ada banyak sekali yang menonton. Kebanyakan adalah dari kalangan remaja. Saat aku melewatinya, mereka menunjuk-nunjuk diriku.
Sialan, setenar itukah aku? Lagi pula, bagaimana bisa bocah remaja seperti mereka diperkenankan keluar malam? Padahal sekarang sudah jam sebelas.
Kutepis pikiran itu jauh-jauh, memikirkan mereka juga tidak penting. Yang terpenting aku bisa menang kali ini.
Aku menghampiri Rose yang sedang memandangi Harry dengan murung. Walaupun begitu, dia masih nampak mempesona.
Rambutnya berwarna gelap panjang dan bergelombang, dia memakai celana ceans pendek sekitar 15 centi diatas lutut, juga jaket jeans ketat, sepatu boots tinggi hampir sampai lutut. Aku sangat iri dengan warna rambutnya. Dari dulu, aku menginginkan rambur berwarna gelap. Bukan coklat atau pirang seperti ini.
Merasa dipandangi olehku, Rose melemparkan senyumnya dan menyuruhku untuk ke sana. Aku menurutinya, dan sekarang aku sudah berada di sampingnya.
"Kau tau Clarrie, aku sangat tidak setuju dengan apa yang dilakukan Harry. Dia memaksamu ikut, itu sudah buruk. Ditambah lagi dengan adanya Zayn dan juga arena ini," ucapnya kesal dan memandangku cemas. Aku hanya tersenyum masam, bagaimana lagi memang? Ini sudah jadi nasibku. Nasib sialku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect You || Malik [au]
Fanfiction"Ini hanya tentangku yang kau benci. Tentangku yang terlalu takut kehilanganmu. Tentangku yang mencintaimu dan terlalu pengecut untuk mengatakan yang sebenarnya padamu. Tapi, kumohon, jangan lagi mencoba menjauh dariku. Aku hanya ingin kau di sini...