Chapter 37

8.7K 768 43
                                        

Long chapter guys. semoga kalian ga males baca yap, hahaha x) hope you like this chapter! x

________________________

Aku langsung melepaskan tanganku dari Zayn begitu dia menarikku pergi. Tanpa mengatakan apapun lagi, aku meninggalkannya untuk mencari keberadaan Rose. Masa bodoh jika dia marah atau apa, aku hanya kesal kepadanya. Bagaimana mungkin dia menghentikanku untuk berperilaku baik pada seseorang? Membalas jabatan tangan bukanlah hal yang berat, tapi kenapa dia menghalang-halangiku?

Menenangkan diri, aku mencoba mengingat semua hal tentang Zayn. Dia memang seperti itu. Terkadang bisa sangat baik namun juga bisa sangat mengesalkan pada waktu yang bersamaan. Aku yakin, kemarahanku padanya saat ini tidak akan berlangsung lama. Aku tidak tau mengapa dia bisa berbuat seperti itu padaku. Tapi yang jelas, sekarang aku masih marah padanya. Tindakannya tadi sudah keterlaluan.

Aku tersenyum kecil saat melihat Rose yang sedang duduk sendirian di mini bar yang disediakan oleh Harry untuk party malam ini. Dia terlihat berbeda karena potongan rambut yang baru, aku kira Rose lebih suka rambut panjang. Namun sepertinya aku salah mengira.

“Hey, sendirian?” ujarku saat menghampirinya.

Rose yang seperti sedang melamun pun tersentak. Dia memalingkan wajahnya ke arahku dan memandangku terkejut. “Kau benar-benar datang?” tanyaya tidak percaya.

Aku tertawa, “Tentu saja. Aku tidak akan melewatkan hal penting lagi. Untung saja kau dan Niall memberitahuku untuk datang.” Aku mendudukan diri di samping Rose.

Rose menjauhkan gelas bir-nya ketika mendengar ucapanku. Dia membelalak kaget, “Niall? Maksudmu –dia juga memberitahumu?”

“Iya, memangnya kenapa?” tanyaku heran.

Rose langsung menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku hanya tidak menyangka dia juga melakukan hal yang sama sepertiku. Yeah … kami sedang tidak sebaik biasanya.”

“Kalian bertengkar?” tanyaku langsung.

Lagi-lagi Rose menggelengkan kepalanya. “Tidak. Bukan bertengkar. Aku dan dia hanya sedang tidak dalam keadaan baik. Dia memang sedikit marah padaku dan yang jelas, aku belum bisa meminta maaf dan menemuinya sekarang.”

“Bagaimana bisa dia marah padamu? Aku kira dia tidak pernah-“ ucapanku terpotong saat aku melihat perubahan ekspresi Rose. Aku langsung mengangguk mengerti saat melihatnya. Aku tau apa yang membuat Niall marah pada Rose, karena hanya ada satu hal yang membuatnya marah. Aku tau itu.

“Harry?” tanyaku pelan.

Rose tersenyum dan mengela nafas lelah.

Berarti perkiraanku benar. Hanya Harry yang dapat membuat Rose dan Niall bertengkar. Mereka berdua sangat jarang bertengkar. Dan setiap mereka bertengkar, semua itu selalu disebabkan oleh Harry. Dan seingatku, hal terakhir yang membuat mereka bertengkar itu karena Rose yang tidur dengan Harry. Jadi, mungkinkah yang menyebabkan mereka bertengkar sekarang juga karena hal yang sama?

“Kau bersama Harry lagi kemarin malam?” tanyaku memastikan.

Rose mengangguk dengan enggan. “Aku sudah mengantisipasi segala cara agar tidak berakhir dengan Harry. Tapi, seperti biasa, aku kehilangan pemikiran warasku saat bersamanya. Dia membuatku hampir gila, Clar.” Keluhnya frustasi.

Aku memandangnya, mencoba mengerti dengan posisinya saat ini. “Dia memang membuat semua orang gila. Begitu juga terhadapku. Tenang saja Rose, kau dan Niall akan segera baik seperti sedia kala. Hanya saja Niall butuh waktu untuk menenangkan dirinya. Ini bukan sepenuhnya kesalahanmu.”

Protect You || Malik [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang