Bab 3 / Part 5

3.2K 566 61
                                    

___________________________________________

Cinta yang tumbuh tanpa diminta
____________________________________________


Semua berawal dari sini....

Sesaat Irene tercengang ketika dirinya bertemu lagi dengan lelaki yang ia temui malam itu. Bibir gadis itu tidak bisa tidak tersenyum pada dia... ya, lelaki tampan tersebut. Kakinya tanpa sadar melangkah, membawa lebih dekat pada lelaki yang masih betah menatap. “Kau dari Korea?” pertanyaan basa basi yang spontan keluar dengan sedikit antusias. Tentu saja memakai bahasa Korea agar Taehyung mengerti ucapannya.

Taehyung sedikit bingung, lalu menatap orang-orang yang ikut dengannya secara bergantian. “Iya, kau juga?” jawab Taehyung pelan dengan kebohongan.
Irene mengangguk. Namun, tiba-tiba gadis itu teringat sesuatu. “Terima kasih dan maaf, aku hanya bisa mengembalikan ini padamu.” Dengan senyum yang tulus, Irene menyerahkan botol minum yang selalu dia jaga dengan baik.

Taehyung tidak bisa tidak terpukau untuk ke sekian kalinya. Lengkungan bibir yang indah, tidak membuat bosan untuk selalu memandang. Berapa banyak, berapa lama, itu tetap tidak membuat jenuh untuk menatap lagi dan lagi. Taehyung kemudian terkekeh kemudian, sedikit menundukkan pandangan, mengalihkan mata yang terlalu terpesona pada gadis itu. “Seharusnya kau tidak perlu mengembalikan ini.” Taehyung menatap Irene kembali seraya mengambil botol itu dari tangan sang gadis.

Giliran Irene yang tertawa pelan. Lalu mengulurkan tangan kembali, kali ini bukan untuk mengembalikan barang lagi melainkan bermaksud untuk mengajak lelaki di depannya untuk berjabat tangan. “Aku tidak bisa membalas kebaikanmu. Katakan saja, apa yang harus aku lakukan untuk membalasnya?”

Taehyung menatap mata Irene tanpa berkedip. Belum ada pikiran atas pertanyaan Irene tersebut. Tidak baik juga meminta sesuatu ketika baru saling menyapa dan mengenal. “Aku akan memintanya nanti,” ucapnya, lalu menyambut jabatan tangan gadis itu. “Aku harap saat aku meminta balasannya kau bisa mengabulkan.”

***

Inikah yang namanya jatuh cinta? Taehyung terkekeh sendiri menyadari dirinya yang begitu gila dengan pesona gadis itu. Dengan gerakan mengusap kepala, Taehyung mencoba bersikap biasa saja untuk menyembunyikan hatinya yang bergetar tidak karuan. Semakin dipandang semakin gusar sampai menjadi gila. Kegilaannya ini sering sekali menghilangkan kesadaran saat melakukan sesuatu. Fokusnya hanya terarah pada gadis yang sekarang berada jauh di depan, bermain bersama anak-anak dengan senyum yang tidak pernah luntur, menghadirkan tawa yang renyah serta kebahagiaan kecil yang membuatnya ikut bahagia ketika memandang.

“Bisa bantu aku?”

Seorang pria tua datang menganggu kesenangan. Taehyung mendongak, memandang lelaki tua yang berbicara bahasa asing. Lelaki itu mengerutkan dahi karena tidak mengerti kalimat yang dilontarkan.

“Tolong bantu aku memperbaiki tenda,” ucap lelaki tua itu lagi. Kali ini dengan gerakan yang menunjuk ke suatu tempat.

Taehyung segera mengikuti arah telunjuk yang menjadi satu-satunya kunci untuk mengetahui ucapan yang dimaksud. Dirinya kini mengerti dengan yang lelaki tua itu minta. “Ya, aku mengerti sekarang,” ucapnya lalu bangkit dari duduk. Matanya tanpa sengaja melirik kembali ke arah Irene berada. Sontak kedua indra penglihat itu membulat ketika Irene ternyata juga sedang menatapnya. Lagi-lagi Taehyung terpaku, menatap kagum wajah ayu yang memandangnya dari jauh. Walau belum ada interaksi setelah dipertemuan awal, tapi mengapa hati ini bagai sudah bertahun-tahun mengenal gadis itu? Tolonglah jangan memberi harapan, jika tidak ingin membuat Taehyung lebih gila.

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang