Part +39

1.7K 304 176
                                    

"Sayang!" teriak Taehyung di pagi hari.

Irene yang merasa di panggil menggelengkan kepalanya. Tangannya yang lincah terburu-buru mencuci piring-piring kotor yang bertumpuk di pencucian. Pagi yang sibuk, selalu ia jalankan setiap harinya.

"Sayang!" panggil Taehyung sekali lagi.

"Astaga lelaki itu," gumam Irene. Ia mencuci tangannya sesegera mungkin, dan meninggalkan piring-piring yang bahkan belum selesai ia cuci. Wanita itu melangkah cepat menuju kamar menemui lelaki yang memanggilnya.

"Ada apa?" desah Irene sedikit menahan kesal pada lelaki yang berada di depannya.

"Ke mana kemeja biruku?" Lelaki yang bertanya itu, kini sibuk mengacak-acak isi lemari pakaiannya.

"Ada di sini," Irene melangkah maju, ikut mencari kemeja yang suaminya itu maksud, "kau ini, kenapa diacak-acak. Harusnya kau mencarinya dengan rapi. Kau membuat pekerjaanku bertambah, aku bahkan belum selesai mencuci piring," gerutu Irene dengan perasaan jengkel.

Tampak merasa bersalah dan tidak enak hati, Taehyung pun memeluk wanita itu dengan sayang. "Iya, maafkan aku. Nanti aku bantu mencuci piring."

"Tidak!" jawab wanita itu dengan tegas, "jangan sentuh peralatan dapurku!" Irene melepas pelukan Taehyung dan berbalik dengan kemeja yang lelaki itu cari di tangannya, "pokoknya jangan coba untuk membantuku di dapur." Ancaman Irene berakhir setelah wanita itu memberi kemeja biru suaminya.

Irene sangat ingat, terakhir kali Taehyung mencoba untuk membantunya mencuci piring, lelaki itu malah melempar piring bagai granat, memegang spatula bagai memegang senjata api. Hal itu membuat dapurnya menjadi hancur seperti sehabis perang. Kadang ia merasa lelah dengan sikap Taehyung yang terlalu jantan. Namun, mau bagaimana pun ia mencintainya. Wanita itu pergi dari hadapan Taehyung dan bergegas kembali menuju dapur untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya yang tertunda.

"Sayang, kau marah?" Taehyung mengekori Irene seraya memakai kemejanya.

"Berhenti mengikutiku! Kau duduk saja di kursi meja makan dengan tenang, kita akan sarapan." Irene mendorong suaminya itu dengan sangat kesal.

Taehyung hanya bisa menurut dan berbalik ke arah meja makan daripada istrinya itu semakin kesal padanya. Belum beberapa menit ia terduduk di kursi meja makan itu, ia terdiam sejenak, berpikir tentang perubahan Irene yang terjadi akhir-akhir ini. "Sayang, kau tidak hamil, kan?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut lelaki yang kini memandangi punggung sang istri yang sedang sibuk.

"Berhenti mengada-ngada!" ketus Irene.

"Ya Tuhan, kenapa istriku jadi begini. Ke mana istriku yang lemah lembut dan penuh dengan kesabaran." Dengan sengaja Taehyung menyaringkan suaranya seakan-akan menyindir wanita yang ia maksud. Matanya melirik Irene menunggu jawaban dari wanita itu. Namun, harapan Taehyung tidak terwujud, wanita itu hanya diam seolah tidak mendengar. Taehyung menghela napas panjang. "Ke mana Val?"

"Sedang menonton televisi di ruang tengah," jawab Irene masih dengan nada ketusnya.

"Ayolah Irene, berhenti begitu padaku!"

Wanita itu lagi-lagi tidak menjawab.

"Kenapa kau--" ucapan Taehyung terhenti ketika melihat tubuh wanita yang memunggunginya itu bergetar. Taehyung tergerak untuk mendatangi dan membalikkan tubuh kecil istrinya. Matanya membulat menangkap istri cantiknya itu menangis dengan air mata yang membasahi pipi wanita itu. "Apa? Kenapa menangis?" dengan wajah terkejutnya menangkup kedua pipi Irene.

Wanita itu tetap menangis tanpa tau malu. "A-aku kesal dengan diriku sendiri karena tidak bisa bilang sejujurnya jika aku khawatir. Aku khawatir, tidak tau mengapa aku khawatir. A-aku takut," ucap Irene menundukkan pandangannya.

Hari ini, Taehyung akan kembali ke AS walau hanya dua hari wanita itu tetap saja khawatir. Beberapa hari ini, ia merasakan firasat yang tidak mengenakkan akan menimpa keluarganya. Entah itu karena kepulangan Taehyung ke AS atau hal lain. Ia tidak dapat memastikan hal buruk apa yang akan terjadi.

Taehyung membawa Irene ke dalam dekapannya mencium pucuk kepala itu dengan sayang, memberi ketenangan walau ia yakini itu tidak berhasil. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, aku pergi tidak lama, aku juga tidak sanggup berlama-lama berpisah denganmu."

"Ini bukan karena aku khawatir akan berpisah denganmu tapi aku khawatir jika terjadi sesuatu buruk akan menimpamu atau sesuatu yang buruk akan menimpaku saat kau pergi."

Taehyung menarik napasnya sejenak. "Tidak ada yang tau. Semua akan baik-baik percaya pada Tuhan."

Sedikit demi sedikit tangisan Irene mereda. Ia mencoba menepis segala perasaan dan pikiran buruknya.

"Ayo, kita makan." Taehyung menarik istrinya lalu melepas celemek yang digunakan oleh Irene dan ia ikut duduk di samping wanita itu.

"Val! Kemari! Ayo makan!" teriak Taehyung pada anaknya yang berada di ruang tengah.

Balita yang dipanggil kini masih asyik mengunyah biskuit yang belum habis sedari tadi seraya menonton televisi.

"Val!" teriak Taehyung untuk kedua kalinya.

Val. Balita yang sudah lancar berjalan namun belum fasih berbicara itu kemudian menjawab panggilan ayahnya. Anak itut turun dengan perlahan dari sofa berwarna putih, berlari kecil menuju dapur meninggalkan televisi yang masih menyala.

"Berita Internasional pagi ini. Telah terjadi aksi teror yang diduga seorang warga muslim yang juga disebut melakukan balas dendam kepada negara AS tentang perangnya Irak. Warga yang menjadi saksi mengatakan bahwa pelakunya tidak hanya satu, terdapat tiga orang pelaku, salah satunya adalah wanita bercadar. Hingga saat ini para pelaku belum ditemukan dan beredar bahwa para pelaku pergi ke Irlandia untuk melarikan diri."

"Dihimbau kepada seluruh masyarakat Irlandia untuk berhati-hati pada warga yang terlihat mencurigakan, terutama kepada warga muslim. Mereka adalah teroris sesungguhnya."

Kalian udah siap dgn selanjutnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian udah siap dgn selanjutnya?

Fyi, disini aku gak nunjukin gimana berkembangnya baby Val. Karena dari awal emg gak ada niat buat cerita ke family gtu. Aku lebih fokusin ke konflik sih. Baby Val cuma bonus, nunjukin kalau sel sperma Taehyung😚 berbuah manis.

Jdi jangan pada kaget, kalo tiba-tiba baby Val udah bisa jalan, ngomong atau yg lainnya. Karena ini hanya potongan-potongan dari masa lalu.

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang