Part +61

1.3K 270 29
                                    

Joy meringis sakit pada pergelangan tangannya yang ditarik oleh Taehyung. Mengikuti langkah kaki besar lelaki itu yang membawanya untuk keluar dari rumah. "Jangan kasar seperti ini!"

Taehyung tidak mengindahkan, malah dirinya semakin kasar karena mengingat mungkin istrinya diperlakukan sama seperti ini. "Keluar kau!" dorongnya dengan sangat kasar. "Gara-gara janji konyol ayahmu, istriku harus pergi!"

"Itu salah ayahmu!" sahut Joy yang tampak ikut marah karena telah diperlakukan terlalu kasar.

"Jika kau tidak mengiyakan, manusia tua itu tidak akan melakukan ini pada Irene!"

"Sadar kau, Kim Taehyung! Pernikahanmu itu salah! walaupun kau mendapat istri yang sangat baik."

"Selagi kami bisa bahagia, kenapa tidak! Orang-orang seperti kalian yang menganggu rumah tanggaku!"

"Ini juga bukan kemauanku! Sadarkan dirimu, tidak seharusnya kau memperlakukanku seperti ini!"

"Lalu, aku akan sadar jika menikah denganmu, begitu?" Taehyung tertawa nyaring saking gelinya dengan ucapannya sendiri. "Jangan harap aku akan melakukan itu. Kau dan aku tidak akan bersama."

.

.

.

Irene menatap lagi kartu nama yang berada di tangannya lalu beralih menatap toko yang ia cari sesuai dengan kartu nama paman donat. Dirinya melangkah membuka toko itu dengan hati-hati. "Permisi," ucapnya yang memasuki toko itu.

Paman pemilik toko yang pernah Irene temui itu berhenti sejenak menyusun donatnya ke dalam etalase kecil. "Hai, nak!" sapa paman itu.

Irene tersenyum cerah seraya mendekat pada paman yang juga tersenyum cerah melihatnya. "Aku datang, Tuan."

"Ayo, kita duduk dan berbincang." Paman itu membawa Irene untuk duduk. "Istriku! ini anak yang pernah kuceritakan!" 

Tidak lama setelah teriak paman itu, keluar seorang wanita paruh baya memakai apron dengan membawa sudip. "Astaga, kau membuatku terkejut. Aku kira ada apa... sebentar aku melepas ini dulu." Bibi itu pergi masuk lagi ke dapur.

Paman itu tersenyum dan beralih menatap Irene. "Kau datang untuk memakan donat yang banyak, kan?"

Irene langsung menggeleng kecil dan menyerahkan mantel yang pernah paman itu berikan. "Aku mengembalikan ini, mantel tuan sudah aku laundry, terima kasih telah meminjamkannya padaku."

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang