Part +40

1.9K 292 75
                                    

Dianugerahi seorang anak adalah hal yang paling mengesankan dalam hidup, apalagi jika anak tersebut sangat cerdas seperti Val. Anak sekecil Val seolah-olah sudah mengerti saat melihat perbedaan orang tuanya ketika berdoa. Ia hanya tersenyum sembari menatap ayah dan ibunya secara bergantian. Pemandangan itu selalu Val lihat setiap harinya, entah itu sebelum makan, sebelum tidur atau ketika di saat-saat tertentu.

Taehyung, lelaki yang telah selesai berdoa itu melirik anaknya yang masih tersenyum. "Kau sudah menentukan pilihanmu?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Taehyung itu sukses mendapat pukulan dari Irene. "Bagaimana bisa kau bertanya padanya yang masih kecil begini? Tunggu Val sedikit lebih besar lagi."

Taehyung menolehkan kepala pada istri di sampingnya. "Aku penasaran dengan pilihannya, dia akan ikut denganmu atau denganku."

"Tapi Val tidak akan bisa menjawabnya sekarang."

Begitulah perjanjian yang Irene dan Taehyung lakukan. Mereka berjanji membiarkan Val untuk memeluk keyakinan yang anak itu inginkan. Tidak mencoba memaksa namun memberi pengetahuan umum pada anak itu tentang dua keyakinan. Perbedaan itu indah, bukan? Kalimat itulah yang selalu Irene dan Taehyung tanamkan pada Val. Val harus mengerti bagaimana indahnya perbedaan.

"Sebelum ke bandara, aku akan ke gereja sebentar," ucap Taehyung sebelum dirinya mengunyah makanan ala Irak. Tentu saja istrinya yang memasak.

"Dad, boleh aku ikut ke gereja?"

"Tapi ayah akan langsung pergi ke bandara. Bagaimana bisa ayah membawa--" ucapan Taehyung terhenti ketika dirinya menoleh pada Val. Anak itu sekarang sedang menatapnya dengan berbinar hingga menampakkan eye smile-nya. Puji Tuhan, Val sangat mirip seperti Irene jika menginginkan sesuatu. Lalu dirinya menoleh pada Irene yang ternyata juga memasang wajah yang sama. "Ada apa denganmu?" tanya Taehyung sedikit ketus.

"Boleh kita mengantarmu ke bandara?"

Taehyung memasang wajah tidak sukanya. "Tidak! Kalian di rumah saja, biarkan aku pergi sendiri. Aku pergi hanya dua hari bukan setahun atau lebih."

Val menggelengkan kepalanya dan memakan sisa makanannya dengan datar, tentu saja anak itu bosan melihat ayahnya yang lebih cerewet daripada ibunya. Sedangkan ibunya, ibu yang amat sangat cantik itu sekarang sedang memasang wajah cemberut, lain kata bahwa ibunya itu sedang merajuk. "Ibu mulai lagi," celetuk Val.

"Ibumu begitu hanya di depan ayah, jika di depan orang lain ia akan jadi wanita yang berbeda. Ayah merasa tertipu sekarang."

Wanita yang sedang dibicarakan oleh Taehyung itu menatap sang suami dengan tajam. "Aku juga merasa tertipu denganmu. Bisa-bisanya aku terjerat dan percaya dengan semua perkataanmu, aku merasa jadi wanita bodoh waktu itu."

Dengan tiba-tiba Taehyung menarik dagu Irene. "Tapi sekarang kau percayakan?" Perbuatan Taehyung itu membuat Val menutup kedua matanya dengan tangan. Irene maupun Taehyung terkekeh saat melihat itu.

"Berhentilah bermesraan di depan Val, Val bisa mati secara perlahan jika melihat hal itu terus."

"Tidak perlu mati secara perlahan, ayah akan langsung menembakmu jika kau ingin."

Perkataan Taehyung sukses membuat Irene membulatkan matanya. "Kenapa ucapanmu begitu kasar?"

"Aku hanya berkata apa yang terlintas dipikiranku."

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang