Part +68

1.3K 228 28
                                    

Taehyung menatap ponselnya yang begitu banyak panggilan dari Jin. Jemarinya berniat untuk menelepon balik lelaki itu, namun niatnya terhenti saat Joy masuk dengan membawa kopernya. Ia menatap wanita itu yang tersenyum sembari berjalan kearah lemari milik Irene. "Jangan sentuh apapun milik Irene, jangan sampai barang-barang itu berpindah dari tempatnya," ucap Taehyung dingin ketika melihat Joy yang membuka lemari milik mantan istrinya.

"Apa hal ini pantas kau ucapkan pada istri sahmu?"

"Hubungan kita hanya sebatas surat pernikahan." Taehyung menarik cincin yang tersemat di jari manisnya. "Cincin ini bahkan tidak ada artinya untukku." Ia melempar cincin itu dengan kasarnya. "Aku setuju menikah karena terpaksa."

Joy menutup pintu lemari dengan kasar. "Aku pun terpaksa! tapi apa kita tidak bisa menjalaninya saja? Kita ini sama, sama-sama terjebak dalam pernikahan ini! Jika seandainya aku bisa menolak, aku akan menolak. Tapi aku tidak bisa mengabaikan keinginan ayahku yang telah tiada."

Taehyung memalingkan wajahnya, enggan untuk menatap Joy. "Aku tidak ingin ribut denganmu..." Dirinya mengalah.

Joy menghela napas pelan sembari tertunduk sedih. "Walaupun kita menikah dengan keterpaksaan. Tolong perlakukan aku dengan baik, karena bagaimana pun aku ini istri sahmu. Tidak peduli seberapa kau mencintai wanita itu, saat ini akulah istrimu. Aku dulu memang menyukaimu, namun sekarang telah berbeda. Kita bisa membangun perasaan masing-masing mau saling menyukai atau tidak lewat pernikahan kita."

Taehyung terdiam sejenak, kembali teringat ucapan Irene ketika terakhir bertemu. Raganya sungguh tidak ingin melakukan itu, namun ia terlampau mencintai mantan istrinya sehingga apapun yang wanita itu ucapkan, ia rela melakukan. "Jangan banyak berharap, tapi aku akan coba menerima pernikahan ini."

.

.

.

Jin sibuk menatap bayi kecil imut yang terbaring di sisi Irene. Menunggu si ibu terbangun dari tidur lelapnya. Dirinya bahkan telah membawa makanan yang banyak untuk wanita itu. "Melihat anak sekecil ini, jiwa ingin menikah terasa begitu menggebu dalam diriku," ucapnya pelan sesekali tertawa bodoh. Seharusnya ia yang sudah sematang ini menikah dan punya anak, namun ia malah lebih memilih membujang karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Pikirannya itu menjadi buyar saat manik matanya menatap Irene yang mulai terbangun. Memandangnya aneh dengan mata yang menyipit. "Apa kau berpikir jika aku ini Taehyung?"

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang