Part +48

1.7K 307 94
                                    

"Maaf mengganggu, kita harus memeriksa rumah anda sekali lagi." Ucapan salah satu polisi itu membuat Irene meneguk salivanya. Pasalnya, kitab suci sang teroris masih ia simpan dan ia rawat dengan baik.

Irene berbalik bermaksud untuk menyembunyikan kitab tersebut, namun langkahnya terhenti ketika polisi menyapanya.

"Jadi, anda istri tuan V?"

Irene tersenyum kikuk dan menyembunyikan kegelisahannya. "Y-ya."

"Aku sarankan sebelum ada keputusan dari pemerintah. Jangan keluar rumah terlebih dahulu. Komunitas anti-muslim sekarang sedang gencar mencari warga muslim, situasi ini sama seperti perang saudara. Pihak berwajib tidak bisa berbuat apa-apa karena terlalu banyak kerusuhan. Jadi, sebaiknya anda bersembunyi untuk sementara waktu."

Setelah berucap seperti itu, sang polisi memeriksa di setiap sudut rumah meninggalkan Irene dan Taehyung yang diam dengan pikiran masing-masing.

Lelaki yang masih berdiam di ambang pintu tersebut menatap anaknya yang berada dalam gendongannya. Ia tau anaknya sedang menahan sakit, namun ia juga tidak bisa meninggalkan istrinya.

"Bawa Val! tidak apa-apa. Aku akan tetap di sini. Jika, kau kembali dan tidak menemukanku maka cari aku di seluruh kantor polisi."

Mata Taehyung yang awalnya menatap Val, kini beralih menatap istrinya yang sangat jelas terlihat untuk berusaha tegar bahkan tanpa menatapnya.

Taehyung terdiam cukup lama, sangat sulit langkahnya untuk meninggalkan wanita yang ia sayangi, namun di sisi lain anaknya juga butuh pertolongan. Ia hanya berharap, apapun langkah yang ia ambil itu adalah yang terbaik. Taehyung berbalik, berjalan cepat meninggalkan rumah dengan perasaan yang tidak bisa ia ungkapan. Dirinya kembali menoleh pada Irene tanpa menghentikan langkahnya. Apa benar tidak apa-apa jika ia meninggalkan wanita itu lagi?

Lelaki itu mempercepat langkahnya, semakin cepat semakin ia menjauh dari rumah kecilnya. Beberapa kali dirinya mencari taksi, tidak ada satu pun yang terlihat. Yang hanya bisa ia lakukan adalah terus berjalan, berjalan cepat sesekali berlari kecil untuk segera sampai pada tujuannya, rumah sakit.

Namun, seketika Taehyung terhenti, ia baru menyadari jika ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Lelaki itu menatap di sekelilingnya, dirinya menjadi heran dengan keadaan kotanya sekarang. Jalanan yang sepi dengan sisa-sisa kerusuhan serta beberapa rumah yang hangus terbakar menyisakan asap yang masih mengepul. Bahkan kini, kupingnya mendengar beberapa teriakan-teriakan yang entah berasal dari mana. Ia menatap jalan yang sebelumnya ia lewati. Tidak tau, apa yang ia pikirkan, ia terus menatap jalanan itu dengan pikiran yang bercamuk.

"Val, apa kau masih kuat?" tanya Taehyung pelan tanpa mengalihkan pandangannya sekalipun.

Val yang berada dalam gendongan ayahnya, mengangguk lemah seraya berucap, "Ibu."

Perasaan Taehyung seketika menjadi tidak nyaman, ia berbalik arah kembali berlari ke arah rumahnya. Yang ia pikirkan hanya Irene, istrinya. Ada sesuatu yang mengikatnya untuk kembali. Lelaki itu berlari kencang dengan Val dalam gendongannya. Tanpa peduli satu kakinya yang masih sakit. Untuk sekarang, ia hanya perlu kembali dan melihat keadaan istrinya. Taehyung terus berlari, berlari, berlari hingga langkahnya terhenti ketika ia kembali melihat asap yang mengepul.

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang