Part +30

2.3K 354 96
                                    

Satu hari penuh sebagai pasangan pengantin baru adalah hal yang paling menyenangkan sepanjang masa. Semua kegiatan dilakukan dengan cara yang romantis. Tidak ada batasan yang harus mereka tahan. Semua akan terpandang sah di mata agama. Kini sepasang pengantin baru itu sedang berjalan-jalan menelusuri jalanan ramai negara damai Irlandia. Tangan Irene yang tidak ingin lepas itu, terus saja mengandeng erat lengan lelakinya. Langkah demi langkah mereka lewati hingga langkah Taehyung terhenti ketika melihat sebuah toko perlengkapan rohani. Taehyung menatap istrinya. "Bisa kita singgah sebentar?"


"Ah, tentu saja."

Langkah mereka kembali berjalan membawa masuk pada toko tersebut. Irene yang pertama kali memasuki toko seperti itu hanya bisa mengikuti setiap langkah suaminya, apa yang dilihat lelaki itu, ia juga ikut melihatnya. "Ini seperti tasbih," ucap Irene seraya melihat benda yang dipegang suaminya.


"Ini rosario, kau mau?"

Irene memukul pelan lengan Taehyung dan menatap lelaki itu dengan wajah sedikit kesal. "Kau bercanda!"

Lelaki yang mendapat pukulan itu terkekeh pelan sembari meletakkan kembali benda tersebut. "Iya, aku bercanda." Kemudian dirinya merangkul istrinya itu untuk mengelilingi toko. "Bisa aku membeli beberapa barang di sini lalu membawanya ke rumah?"

Irene tersenyum cerah, "Kenapa tidak? Ini keyakinanmu, aku tidak berhak melarangnya, seperti kau yang tidak melarangku." Irene berucap dengan penuh keyakinan.

Komunikasi adalah hal penting agar hubungan mereka tetap berjalan. Dengan komunikasi, tidak akan ada timbulnya salah paham. Apalagi ini masalah yang sangat sensitif. Jika tidak begitu, bisa saja mereka yang berbeda ini akan cepat berpisah karena merasa tidak cocok satu sama lain. Namun, untungnya keduanya mengerti, bagaimana harus bersikap agar hubungan mereka akan terus terjalin.

Setelah hampir 30 menit berlalu setelah berbelanja di toko itu, kini mereka keluar untuk mencari makanan. "Apa kau lapar?" tawar Irene.


"Bagaimana denganmu?" Taehyung malah bertanya balik.

"Aku?" Irene menunjuk dirinya sendiri.

"Iya."

"Aku---"

Tiba-tiba Taehyung mencium bibir istrinya, lelaki itu terkikik geli meninggalkan Irene yang terdiam mematung. "AKU SUDAH KENYANG!" teriaknya berlari kecil sesekali menatap kebelakang.

.

.

.

Setelah sore telah menjelang, kedua sejoli yang berjam-jam lamanya pergi kini pulang dengan membawa belanjaan yang penuh. Taehyung mendorong pagar rumah mereka yang setinggi dadanya. Ketika langkahnya ingin masuk seseorang berteriak pada mereka hingga ia mengurunkan niatnya untuk memasuki halaman rumahnya.

"Hai!" sapa seorang wanita yang belum terlalu tua yang lebih pantas untuk disebut bibi mendatangi mereka.

"Hai!" sapa Taehyung balik. Sedangkan Irene, ia hanya tersenyum menatap bibi tersebut.

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang