Part +57

1.4K 234 63
                                    

Semua berjalan dengan cepatnya.
Waktu terus berlalu hingga memasuki empat bulan setelah wanita itu pergi. Tanpa tau bagaimana nasib wanita itu, suaminya atau anaknya.

Kehidupan pun terlihat damai. Bekerja pada waktu bekerja, berlibur ketika di hari libur.

Adakalanya kehidupan menjadi pahit untuk sebagian orang. Membanting tulang untuk mencari sesuap nasi. Terpaksa berbuat jahat hanya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Kehidupan seperti itu adalah hal yang wajar.

Begitu pun dengan perasaan.

Ada perasaan senang, ada perasaan sedih.

Ketika kehidupanmu damai kau pun merasa senang. Ketika kehidupanmu menjadi pahit maka perasaanmu pun akan sedih.

Semua itu pasti diberi oleh Tuhan atas kemampuan masing-masing sang insan.

Ada yang selalu optimis, ada yang selalu sabar, ada yang mudah menyerah hingga sampai ke titik depresi.

Walaupun kau merasa kehadiranmu itu tidak penting, tetapi tanpa kehadiranmu juga terasa berbeda. Bukankah artinya kau termasuk penting untuk melengkapi hal yang terasa berbeda.

Raga ini pergi bukan berarti hati juga akan pergi.

.
.
.


"ISTRIKU, ANAKKU! ayah pulang!"

Jadi gaes, part ini emang sengaja pendek banget karena cuma kasih tau gambaran kehidupan Vrene itu seperti kata-kata di atas☝️Itu terlepas dari beda keyakinan yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi gaes, part ini emang sengaja pendek banget karena cuma kasih tau gambaran kehidupan Vrene itu seperti kata-kata di atas☝️Itu terlepas dari beda keyakinan yaa... Kalau masalah itu sudah beda lagi.

Apakah ini sudah sangat Related seperti judulnya?

Aku kembali senin malam.

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang