Part +71

1.6K 259 72
                                    

Sepulang dari gereja, Val langsung menangis ketika akan berpisah dengan ayahnya yang harus bertugas. Anak itu sungguh tidak ingin berpisah yang membuat Taehyung heran. Beberapa kali Taehyung harus menenangkan Val dan berbicara dengan baik jika ia harus pergi. Namun, Val terus mengenggam tangannya hingga Joy yang harus memisahkan mereka.

"Pergi saja, biar Val aku yang urus."

Taehyung memandang Val sembari memakai ranselnya. "Tidak seperti biasanya Val begitu."

"Jangan khawatir, biar aku yang menenangkan." Joy menyakinkan Taehyung.

Dengan langkah berat, Taehyung pergi setelah mencium kening anaknya. "Ayah pergi Val, jangan nangis."

Bukannya mereda, Val semakin menangis sambil terus bergumam jika ia takut. Joy bahkan mengelus-elus punggung anak tirinya untuk segera berhenti. "Sudah, Val. Ayah harus pergi."

Wanita itu terus membujuk Val untuk berhenti menangis hingga Taehyung telah menghilang dari pandangannya. Wajah yang tadinya penuh kasih sayang, kini berubah menatap Val dengan datar. "Ikut aku ke kamar!" Joy menarik anak tirinya dengan kasar dan beberapa kali memukul mulut Val yang tidak hentinya menangis dan berteriak.

"Kau ingin mengadu pada ayahmu, kan?" Joy mengambil ikat pinggang milik Taehyung yang tergantung rapi di lemari. Memukul-mukul ikat pinggang itu ke lantai sampai menimbulkan bunyi yang nyaring.

"Ja-jangan.... " mohon Val.

"Adukan saja, karena memang itu yang aku mau! Katakan pada ayahmu, ibu tirimu jahat!" Joy melayangkan ikat pinggang itu pada punggung Val yang masih berbekas karena ulahnya tadi malam. "Tapi setelah aku puas menyiksamu!"

Teriak kesakitan menggema nyaring di penjuru kamar. Suara decit hantaman ikat pinggang pada punggung itu seakan-akan membutakan seseorang bahwa ia sudah kepalang tanggung untuk berhenti menyiksa anak yang bahkan tidak bersalah. Buat apa ia bersusah payah mengurus anak yang sama sekali bukan darah dagingnya. Terlebih ayah anak ini tidak mengakuinya sebagai istri. Jika bukan karena perjanjian almarhum ayahnya, ia tidak akan mau bertahan bersama seorang lelaki yang hanya memanfaatkan dirinya. Omong kosong tentang cinta, ia tidak ingin mengharapkannya lagi. Ia terlanjur sakit hati dengan perkataan Taehyung.

"Kau tau? aku benci ayahmu! tapi aku tidak bisa melakukan seperti ini padanya, bersandar di bahunya saja tidak bisa, apalagi aku menyiksanya!" Joy memukul kaki Val beberapa kali. "Aku ingin tau bagaimana reaksinya ketika melihat anak tersayangnya penuh luka seperti ini!"

Wanita itu tertawa puas sembari terus melayangkan ikat pinggang yang ada di tangannya. "Aku sudah gila Val, sudah gila karena ayahmu!" celoteh Joy tidak karuan.

"A-ampun... " lirih Val.

"Apa? sana kau cari ibu kandung yang kau banggakan itu! sana!" tendang Joy.

Related ✔️ [MASA REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang