(31) weird jealousy

1.3K 106 10
                                    

Selama aku mampu, bisa dan itu positif, tidak menjadi perkara bagiku menemanimu berjuang dev

Sore itu aku sedang berada di "madam kos" , sepulang kampus tadi deven menjemputku untuk makan dan sekalian main ke markasnya.

"Mandi sana bentar lagi kan les dev" Aku masih mengutak-atik channel tv.

"Enggak dulu deh hari ini, mager sungguh" deven menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Laah bolos ?" aku sedikit meninggikan suaraku.

"Sekali aja neth, please. Kemarin bukan jadwal les aja aku ikut tambahan di ganesha seharian. Please libur sekali aja" keluhnya.

"Memang mau ngapain dev kalau gak masuk les" tanyaku.

"Ehmmm... Nonton aja yuk neth, spiderman kan baru release kemarin" jawabnya antusias.

"Males ah dev pasti rame banget dan antre" tunggu dulu ini adalah bagian dari trikku.

"Yaaaah neth.. Harusnya malah dari kemarin lho ini." Seperti biasa ia akan merengek demi spiderman.

"Yaudah sama kak gazza apa kak aan aja kan bisa. Lagian aku nggak seberapa paham spiderman" kataku.

"Yaaah nggak ah mau sama kamy aja. Ayolah neth ayolah..." rengeknya.
"Aku beliin popcorn yang caramel deh" ucapnya memulai negosiasi. Aku berpura-pura sedang berpikir.

"Yang big size deh, deal?" tawarnya mengulurkan tangan mengajakku bersalaman.

"Gausah yang big size sih nggak apa, tapi...." pancingku membuat deven menunggu.

"Tapi kalo kamu maksa big size yaudah deh" lanjutku. Deven langsung mencekik leherku dengan lengannya dari belakang.

"Eh tunggu-tungu" kataku tiba-tiba.

"Kenapa? Jangan bilang batal?" deven ikut panik.

"Kita nonton malem aja deh yang jam 8. Kalau sore pasti rame banget. You know aku nggak suka antrean panjang" aku mulai menjalankan rencanaku.

"Huuuhhh... Kupikir mau kamu batalin. Yaudah oke yang malem" ucapnya lega.

"Yaudah sekarang mandi, terus ke tempat les dulu, nanti malem baru kita nonton" Aku mengekuarkan ideku.

"Ya ampun neth... Kita di kos aja nanti jam 7 baru otw ke mall" tolaknya.

"Aku ikut temenin les nya, deal?" tawarku. Deven terlihat bimbang untuk memutuskan.

"Deal atau batal nonton ?" aku mulai mengancamnya.

"Iyaaa iyaaa.... Lihatlah spiderman demimu aku rela disiksa wanita ini. Help me please spider..." teriaknya menyaut handuk untuk mandi.

"Diam kau venom" jawabku terkekeh.

Akhir-akhir ini deven cukup sering kehilangan semangatnya untuk les. Mungkin karena ia sedang jenuh saja, tapi sebenarnya deven selalu rajin dan tekun belajar mengerjakan soal-soal sendiri di kos. Kadang waktu pacaranpun kami pakai untuk mengerjakan soal. Kalian pasti sudah tau, tentu saja aku terpaksa ikut memutar otakku mengerjakan soal, demi membuat deven semangat.

"Ayok neth... Gass kita keburu habis tiketnya." ajaknya terburu-buru saat keluar kelas.

"Dev, cewek lo ya ?" tanya perempuan berwajah oriental yang sangat cantik.

"Yoi des. Kenalin neth ini deasy temen sekelas aku, yang ini julian" kata deven. Aku menjabat mereka ramah.

"Des, jul gue duluan ya mau nonton spiderman. Lo sih sialan udah nonton duluan" pamitnya bertos jantan dengan julian.

Kemarin LusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang