(58) other side

1.2K 128 196
                                    

Pagi ini aku tergopoh segera bersiap-siap. Oh Hell, aku kesiangan diwaktu yang tidak tepat. Bisa-bisa nasibku tidak selamat jika telat lebih dari 15 menit.

"Halo.. Iya iya ini aku udah di jalan kok, 10 menit lagi aku sampai. Oke oke aku tutup ya" ujarku panik menerima panggilan di ponselku.

"Mati aku habis riwayatku"batinku merutuki.

Aku menginjak gas dengan semangat, diatas kecepatan rata-rata biasanya. Final, tidak sampai 10 menit untuk sampai.

Tiiiin... Tiiiin....

"Berisik tukang telat" tukasnya terlihat sangat kesal.

"Maaf sayang, sumpah tiba-tiba alarm di HP gak nyala. Maaf yaa" ucapku memelas mengusap tangannya. Tapi naas, ia langsung memberenggut tangannya.

"Sabar sabar ya tuhan" aku mengelus dada dan segera menancap gas.

Ku akui aku telat 17 menit dari waktu yang dijanjikan . Baiklah, dua menit melebihi batas toleransinya.

"Kamu tu kebiasaan kalo janji mau kemana atau jemput selalu molor. Waktu itu sesuatubyang mahal, dinda sama raja udah sampai dari tadi." ia mengelurkan siraman rohaninya.

"Ya ampun sayang, kita telat gak akan sampai setengah jam , dan aku jamin car free day nya masih buka" jawabku. Ia tampak makin jengah padaku. Namun akhirnya bersandar juga di bahuku.

"Akhirnya jinak juga.." batinku lega.

"Sayang, galakan aku atau mantan kamu ?" tanyanya tiba-tiba.

"Eh.." aku mengernyit seketika.

"Kenapa nanya gitu?" perasaanku bilang aku harus sangat berhati-hati dengan pertanyaan semacam ini.

"Ya tinggal jawab aja galakan siapa? Aku ya ?" tanyanya lagi.

"Dikit sih.." jujurku. Ia langsung refleks menarik tubuhnya.

"Kamu masih sering contact sama dia ya ?" selidiknya.

Skak....

"Enggak Anna sayang, aku hanya chat kalau urusan urgent" aku berbohong padanya.

"Aku takut kamu balik sama dia dev" ucapnya meringkuk di pundakku lagi.

"Aku juga maunya dulu gak putus sama dia. Tapi gimana kami dipaksa putus. Dan sekarang mamaku udah suka sama kamu" ucapku, tentu saja dalam hati.

"Nggak lah sayang, aku sama anneth benar-benar sudah masing-masing. Kami kembali seperti masa SMA, hanya teman" maaf, semoga berbohong sudah tidak dosa lagi ya tuhan.

"Aku tau kalian lama pacaran makanya aku takut" katanya lagi.

"Yaampun nggak lah, udah kamu tenang aja jangan mikir aneh-aneh" jawabku.

Adyla Annaura Rafa, biasa dipanggil Naura, namun aku lebih suka memanggilnya Anna. Perempuan perfeksionis  nan sangat lugas.  Perempuan sangat mandiri, tapi bisa menjadi perempuan manja, penyayang dan sulit ditebak saat bersamaku. Ya, dialah yang pernah aku ceritakan sebagai perempuan yang cukup membuatku nyaman setelah tidak bersama anneth. Aku resmi menjadikannya milikku tepat satu hari setelah kepulanganku dari mengunjungi anneth di Jogja. Itu artinya, terhitung sampai saat ini hubunganku dengan Anna sudah melewati bulan ke dua.

Bukan tanpa alasan aku segera meresmikan dirinya menjadi milikku. Karena pada awalnya sebelum aku ke jogja aku sudah merasa nyaman dengan dirinya. Hanya saja dahulu aku takut memulai karena ku pikir aku menyukai Anna hanya karena ia mirip dengan anneth. Tapi lebih dari itu, karena pada saat itu aku belum yakin bahwa anneth sudah baik-baik saja tanpaku. Namun setelah anneth berjanji akan bahagia seterusnya dan tidak akan bersedih di saat malam ulang tahunnya itu, akhirnya aku berani meresmikan Anna tanpa beban mengenai anneth.

Kemarin LusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang