(5) Magang Mak Comblang

2.1K 130 11
                                    

Sebuah ketiadaan yang meminta dianggap. Sedang kehadiran ini pernahkah kau anggap (?)
_____________
"Neth ditunggu Bu dina di kantor buat ke rumah cindy". Pesan anggi menghampiriku yang masih kecewa karena kalah LCT hari kartini.

"Oke nggi, kalian nggak ikut ke sana ? Ikut aja yuk" ajakku pada anggi.

"Marsya sama lifia masih di lomba masak neth, kita tunggu kamu balik ke sekolah lagi aja" Jelasnya padaku.

Belakangan ini kelasku sedikit kacau, banyak siswa kehilangan uangnya termasuk aku dan lifia. Teman-teman sudah memiliki dugaan-dugaan sendiri termasuk Edo yang dituduh sebagai tersangka.

"Nggak, gak mungkin Edo". Bantahku pada mereka saat itu. Walaupun edo terkenal badung raja bolos, tapi edo loyal pada temannya.

Bicara tentang edo aku punya cerita yang semakin meyakinkanku bahwa bukan edo pelakunya. Begini:

*Hari itu ulangan kimia akan berlangsung. Minggu sebelumnya, setelah Miss Sri mengumumkan tanggal ulangan, Edo sudah mengumumkan di kelas bahwa ketika ulangan ia akan duduk denganku, supaya bisa mencontek. Aku tidak keberatan walaupun edo terkenal nakal, tapi dia baik padaku.

Edo menyalin jawabanku tapi tidak semua, ia sudah mengira-ngira salinannya yang penting diatas 75 supaya tidak remedial. Ternyata benar saat pengumuman hasil edo lulus dengan nilai 76, tipis. Tapi ternyata Miss sri tau edo menyontekku, alhasil aku dan edo dipanggil dikantor Miss. sri hari itu.

"Ibu tau edo nyalin jawaban anneth, ibu akan mengurangi 50% nilai salah satu dari kalian" tegas Miss sri dengan nada marah.

"Baik miss, nilai saya saja miss yang dipotong" ucapku. Edo terkejut mendengar jawabanku. Aku tersenyum mengangguk meyakinkan edo.

"Baik. Berarti nilai kamu dari 96 jadi 48 neth, dan itu artinya remedial" jelas miss sri. Aku hanya mengangguk.

Edo ingin angkat bicara, tapi aku segera menahannya. kamipun keluar dari ruang Miss sri.

"Neth lo apa-apaan sih? Gue tau lo orangnya anti remed neth." tanya edo sedikit ada kekesalan.

"Do, Miss tati akan kasih soal yang lebih susah dari soal ulangan karena beliau marah. Kalo lo yang remed nanti nggak akan ada ujungnya, malah bisa jadi masalah baru lagi. Inget do point lo udah banyak di BK, biar gue aja. Doain gue bisa remednya" jelasku pada edo.

Edo mengangguk "thanks neth lo baik banget, gue nggak akan lupa sama lo" ucap edo menatapku dengan mata berkaca-kaca penuh terimakasih.*

Setelah 2 minggu penyelidikan kasus pencurian, ternyata pelakunya adalah shesil anak kelasku, bahkan jabatannya dibawahku yaitu bendahara 2. Actingnya memang  kelas piala citra dan parahnya lagi ternyata dia memakai iuran kelas yang akan dipakai untuk liburan akhir semester . aku meminta shesil untuk mengurus anggaran itu karena aku sedang sibuk olimpiade dan kartinian ini. Makanya hari ini aku dan Bu dina akan ke rumahnya menyelesaikan perkara ini.

"Neth, kamu mau ke rumah shesil ya?" tanya deven terengah-engah mengejarku ke arah kantor.

Aku mengangguk mengiyakannya.

"Aku boleh ikut nggak neth?". Pertanyaan deven menghentikan langkahku.

"Buat ?" tanyaku singkat.

"Shesil pernah pinjam uang ke aku 300ribu, aku lupa buat apa. Janjinya 1 minggu neth, tapi ini udah hampir 2 bulan selalu beralasan kalo aku tagih" Jelas deven.

"Haa? Bego kenapa baru bilang sekarang sih dev? Yaudah ayo ketemu Bu dina dulu" Ajakku.

Setelah sampai kantor ternyata Bu dina sedang ada urusan dengan Bu wiwik, jadi kami harus menunggu sebentar.

Kemarin LusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang