(3). I love you (?)

2.4K 144 7
                                    

If I love you. Is it true ?..
....
Beberapa hari ini aku sering tidak masuk kelas karena dispensasi. Ia sibuk mempersiapkan diri untuk ikut lomba pramuka.

"Neth, dispen lagi ? Males ah lo mah. Gue kehabisan korban jail nih lo pergi terus" gerutu william malas.

"Lebay lo will. Anak kelas sebanyak ini cukup kali buat stok korban sebulan" balasku tak kalah jail.

"Udah makan belum mbel ? Makan dulu kalopun mau dispen, katanya mau lomba ntar sakit" ucap aldi ntahlah itu perhatian atau mengejek.

"Iya nanti, dah gue turun dulu ya takut dicari pak yanto" berpamitan kepada mereka sambil berlari.

"Laaah bocah lari-lari mulu, makanya gak usah pake pamitan sama sukro" ledek mirai dengan sengaja mengganti nama aldi. Yaaaa, karena di ruangan itu juga ada salsya.

"Sssssttt atur buk remnya" tanganku membungkam mulut mirai dan memberikan cengiranku kepada salsya dan teman regunya.

Latian kali ini cukup melelahkan otak. Pak yanto meminta kami berlatih LCT materi kepramukaan dan memang itulah cabang lomba yang aku ikuti. Satu regu bersama mirai dan elza, mereka teman satu kelasku waktu kelas X.

"Tumben udah balik kelas neth?" tanya anggi heran.

"Iya disuruh ikut pelajaran sambil belajar ini nih" jawabku lemas sambil setengah melempar asal kertas-kertas materi ke meja.

"Tapi ini jamkos kok, bu bindo kecelakaan parah jadi kayanya bakal jamkos terus pelajarannya" jelas sharon kepadaku. Lalu mereka ke kantin meninggalkanku. Bukan tidak diajak tapi aku lelah bolak-balik turun tangga.

"Dang, padang. sini" panggilku kepadanya.

"Ape mbel... Mau ngajak kantin?" jawabnya menghampiriku.

"Nggak. sini bantuin belajar, lo kasih gue pertanyaan tentang materi ini" kusodorkan kertas-kertas menjenuhkan itu.

Soal demi soal banyak yang aku jawab, dan jika aku tidak bisa menjawab aldi menjitak kepalaku. Kemudian mengelusnya. Aku bisa tertawa-tawa lepas saat itu dengannya, tidak seperti dengan pak yanto tadi.

"Ehmmm al, tadi aku ketemu salsya disana" ucapku ragu-ragu.

"Terus ?" jawabnya sangat enteng tanpa dosa.

"Ya aku gak tau kenapa merasa gak enak aja sama dia. takut kalian kenapa-kenapa" jelasku sangat hati-hati.

Aldi menggenggam tanganku "Apa sih sayang yang kamu takutin ? memangnya kita berulah apa sama dia? Udah tenang yaa." ucapnya lembut sambil membelai pipiku yang pasti memerah.

Aku tersenyum tipis namun otakku tidak bisa menemukan apa maksud dari jawaban Aldi tadi ? Kenapa dia begitu santai ? Apakah dia tidak punya perasaan sama sekali kepadaku?
Atau....
Dia punya trik untuk menyembunyikan ini dari salsya ?
.....
"ehhmm eehmm.. Pacaran terus" suara batuk lifia yang nyata dibuat-buat.

"Iya lo ini kri, sebentar anneth sebentar salsya. jadi mau siapa? Jangan rakus oy" tukas marsya.

Aldi hanya tersenyum menanggapinya "Aku kesana dulu yaaa sama willy dan deven" pamitnya sambil mengusap kepalaku.

Kubalas dengan anggukan. Apa benar aku sudah jatuh cinta dengan aldi ? Sampai aku tidak peduli bahwa aldi punya salsya ?
...
Tapi aku nyaman dengannya, bagaimana ini?.
...
"If I love you . Is it true?" batinku sesak mengatakan ini.
...
....
..
Hello semuaaa....
Sedang senggang jadi menyempatkan update.
Oiya, ayo dong kalian meninggalkan jejak di ceritaku.

I need your coment and vote, to give me support to improve this story..

kalian nungguin moment siapa ? Denneth?
Makanya lets vote and coment..
Happy reading 😂

Kemarin LusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang