X - pt.1

641 81 4
                                    

Wonho sedang menyiapkan makan siangnya. Ia harus membuatnya sendiri karena ibunya sedang bekerja. Sungguh membuat Wonho kerepotan, tidak seperti di rumahnya dulu bersama Hyunwoo, ia tinggal memanggil pelayan. Wonho tidak terlalu pandai mengolah makanan sehingga ia harus mencari cara memasak yang benar di internet.

Saat ia sedang fokus pada ponselnya, terdengar suara langkah kaki dari arah tangga menuju kamar Wonho, ia tidak terlalu menghiraukannya sampai langkah kaki itu terdengar sangat berisik, Wonho mencoba mengecek asal suara itu.

"Ibuu, apa kau sudah pulang?" teriak Wonho, namun tak ada jawaban

"Ibu? Jika itu kau jawab aku" teriak Wonho lagi

Karena masih tidak ada jawaban ia melanjutkan memasak

"Wonho" panggil seseorang

"Si-siapa itu? Ibu?" ucap Wonho

Wonho kembali memeriksa asal suara itu, ia masih belum menemukan siapa siapa. Namun saat Wonho berbalik, ia menemukan sosok ibunya sedang berdiri di ambang pintu dapur.

Ia menghampiri ibunya, namun langkahnya terhenti karena melihat tingkah aneh ibunya, ia terus meperhatikan ibunya yang terus membuka mulutnya, semakin lebar........ Sampai merobek mulutnya. Wonho tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Darah mengalir dimana mana, ia ingin berteriak namun tidak bisa seakan mulutnya terkunci, bergerak pun tak bisa.

Ia masih memandangi ibunya, rahangnya terbelah, darah mengalir dari mulut sang ibu. Ia tidak sanggup melihat itu, sampai semuanya menjadi gelap.










"Hyungwon hati hati! Itu bisa tumpah" ucap Kihyun yang sedang fokus mengaduk adonan kue

"Bagaimana ini hyung?" tanya Hyungwon

"Simpan saja, kau panggilkan Changkyun saja, ia lebih berguna dibanding dirimu"

"Yasudah jangan menyuruhku lagi jika begitu"

"Hei! Aku hanya bercanda, cepat panggilkan dia"

"Iya cerewet"

Hari ini adalah ulang tahun Hyunwoo, Kihyun ingin memberikan kejutan untuk ayahnya jadi ia membuat kue.

Saat Hyungwon akan memanggil Changkyun, langkahnya terhenti di sebuah lorong. Lorong yang selama ini tidak ingin ia hampiri, sekarang ia berjalan di lorong itu, seakan ada yang menuntunnya.

Berhentilah ia disebuah pintu. Pintu itu terbuka sendiri. Hyungwon masih berdiri di depan pintu itu, namun ada sesuatu yang menariknya dari dalam sampai terjatuh.

"Aakhh" ringis Hyungwon sambil memegangi kepalanya

"Kau tak apa?"

"Changkyun? Kau kah itu?"

"Ya hyung"

"Apa yang kau lakukan huh? Kau menarikku?"

"Tidak hyung, kau yang masuk sendiri, kenapa kau masuk kesini?"

"Entahlah, seperti ada yang menuntunku kesini, lalu ada yang menarikku sampai terjatuh" ucap Hyungwon

"Pasti dia"

"Dia? Siapa?"

"Kau pasti tau hyung, seseorang yang akan menghilangkan sesuatu yang kau banggakan"

"Apa maksudmu? Kau bicara apa sih"

Changkyun menatap Hyungwon. Matanya menghitam dan terdapat asap hitam disekitarnya. Hyungwon melihat sosok itu merangkul Changkyun dari belakang sambil menunjukan seringaiannya.

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang