XXIV - pt.2

279 30 5
                                    

Kihyun membuka matanya perlahan. Ia mendapati Minhyuk sedang menatapnya aneh. Tubuhnya terasa sangat sakit. Ia menatap sekitar untuk mengetahui berada dimana ia sekarang. Ia mencoba bangun namun punggungnya terasa sangat sakit saat ia mencoba untuk duduk.

Saat ia sudah memposisikan dirinya untuk duduk, perutnya sangat mual. Minhyuk segera memapah Kihyun dan membawanya ke kamarnya.

"Kihyun kau kenapa?" tanya Minhyuk

"Entahlah, aku tak ingat apapun, yang aku ingat Changkyun terluka, hanya itu" jawab Kihyun

"Kau tertidur di lantai, di depan kamar Changkyun"

"Benarkah?"

"Tentu saja"

"M-Minhyuk hyung, aku mual"

"Kau sakit?"

"Aku tidak merasa kalau aku sakit, aku hanya mual, aku ingin muntah"

"Tunggu, aku akan ambilkan wadah"

Saat Minhyuk akan mengambil wadah, cairan berwarna hitam keluar dari mulut Kihyun. Cairan itu terus menerus keluar. Bahkan sepatu yang Kihyun pakai kotor oleh cairan itu.

"Kihyun!" Minhyuk segera menghampiri Kihyun

"H-hyung, oh astaga... Perutku sangat sakit" ucap Kihyun lemah

"Tunggu disini aku akan mengambil air hangat"

"Hyung jangan tinggalkan aku" entah ucapan Kihyun terdengar oleh Minhyuk atau tidak, tetapi Minhyuk sudah pergi meninggalkan Kihyun sendirian di kamarnya.







Malam itu, Wonho sedang duduk di balkon kamarnya sembari meminum coklat panas dan membaca buku. Ia tidak bisa tidur malam ini. Namun, ia merasa dirinya sedang diperhatikan oleh seseorang. Ia memperhatikan sekitar. Ia menyadari jika ada seseorang di luar pagar rumahnya, sedang memperhatikannya, berdiri tegak dengan sesuatu ditangannya. Ia tidak bisa mengenali orang itu, tetapi ia tau jika orang itu sedang memperhatikannya. Wonho mengira jika orang itu adalah seorang gelandangan karena tubuhnya yang kurus dan pakaiannya yang rusak dan kotor.

Karena ia merasa tidak nyaman, ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya. Tetapi di dalam ia mengamati orang aneh itu. Sudah satu jam Wonho mengamati orang aneh itu, tetapi orang itu belum juga pergi. Ia masih berdiri tegak memperhatikan Wonho. Karena sudah merasa mengantuk, Wonho pun memutuskan untuk tidur, namun ia agak takut, bagaimana jika orang itu menyelinap ke rumahnya lalu membunuh seluruh orang di dalam rumah sepertu di film film?

Wonho tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia merasa tidak nyaman. Ia membuka matanya lalu melihat jam yang menunjukan pukul 1 malam. Itu artinya ia hanya tertidur 2 jam saja. Ia memposisikan dirinya duduk. Tirai kamarnya tidak tertutup rapat sehingga ia bisa melihat ke luar. Wonho dibuat terkejut saat mendapati orang aneh itu masih berdiri tegak di tempat yang sama tanpa bergerak. Ia berpikir apakah itu benar benar manusia? Atau sebuah boneka yang di taruh oleh orang yang jahil?

Wonho menarik selimutnya. Ia benar benar takut sekarang. Bagaimana jika orang aneh itu adalah seorang psikopat yang sedang mengintainya lalu akan membunuhnya dengan sadis? Kamarnya gelap. Ia ingin menyalakan lampunya tapi bagaimana jika orang aneh itu tau jika Wonho terbangun? Akhirnya Wonho memutuskan untuk tidak menyalakan lampu.

Ia memejamkan matanya mencoba untuk tidur. Tapi tidak bisa. Semakin ia memaksakan untuk tidur semakin ia kesulitan tertidur. Matanya menatap langit langit, entah kenapa ia membayangkan jika hantu ibunya tiba tiba muncul dari langit langit kamarnya lalu membunuhnya. Telinganya menangkap suara suara aneh. Seperti seseorang yang sedang berjalan di langit langit, benda jatuh ataupun seseorang yang mengetuk ngetuk pintu kamarnya padahal tidak ada siapa siapa.

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang