XXX - pt.2

248 29 0
                                    

"Buka mulutmu, makanlah yang banyak"

"Jangan suapi aku saja, suapi juga Minhyuk" ucap Wonho sembari mengunyah makanannya

"Tidak mau! Aku sudah besar tidak usah disuapi, dasar bayi besar" ejek Minhyuk

"Tidak peduli, wlee, ibu jika Minhyuk sakit dan minta disuapi jangan mau, biar dia makan sendiri saja, dia kan sudah besar"

"Tidak begitu!"

Hyunwoo dan Helena hanya terkekeh melihat pertengkaran Wonho dan Minhyuk. Sedangkan Kihyun dan Hyungwon sibuk bermain dengan Changkyun kecil.

Wonho diam di kamar ibu dan ayahnya, mengingat kenangan masa kecil bersama saudara saudaranya dan orang tuanya. Menatap sekelilingnya. Kamar yang sering ia tiduri bersama ayah dan ibunya saat ia kecil, saat ia sedang ketakutan, Hyunwoo selalu memeluknya.

"Ayah suara petir itu membuat aku takut" ucap Wonho dengan memelas

"Kau tidak tidur bersama adik adikmu?" tanya Helena

"Tidak mau, aku ingin bersama ayah"

"Kemarilah" Hyunwoo merentangkan tangannya, dengan segera Wonho memeluk sang ayah

Wonho menggigit bibir bawahnya, mencoba untuk tidak meneteskan air mata. Ia benar benar merindukan ibu dan ayahnya saat ini. Ia mengusap air mata yang dengan susah payah ia tahan. Seharusnya ia senang Kihyun sudah kembali.

Ia beranjak dari duduknya, menyimpan bingkai foto yang sedari tadi ia genggam.

"Aku tidak akan melupakan kalian" ucap Wonho





"Kihyun hyung, kau sudah baikan?" tanya Changkyun

"Sedikit" jawabnya

"Beristirahatlah yang cukup, supaya kau cepat pulang, rumah terasa sepi tanpamu hyung"

"Bukankah rumah kita selalu sepi? Setelah kejadian itu" ucap Hyungwon yang tiba tiba datang

"Sudahlah Hyungwon"

"Masalah sudah selesai, tapi gara gara si Jooheon yang ingin membalaskan dendamnya, kita semua menjadi korban, padahal kita tak ada sangkut pautnya dengan penculikan mereka"

"Hyung! Itu masa lalu! Lupakanlah, masalah yang sebenarnya sudah selesai! Jangan bahas itu lagi, dan jangan pernah bicara yang tidak tidak tentang Jooheon" ucap Changkyun

"Cih"

Beberapa menit kemudian, terdengar seseorang membuka pintu, sembari membawa sekantong buah. Ia tersenyum, walaupun tak ada yang membalas senyumannya.

Ia agak ragu untuk menghampiri mereka. Sehingga ia hanya menyimpan buah itu diatas meja, dan keluar meninggalkan mereka. Saat ia membuka pintu, Changkyun mencegahnya untuk pergi.

"Tunggu"

Tangan Changkyun ditahan oleh Hyungwon. Hyungwon menatap Changkyun sinis, ia menggeleng menandakan pada Changkyun untuk tidak menghampiri orang itu.

Orang itu melanjutkan langkahnya, meninggalkan mereka di kamar rawat Kihyun. Kebetulan, Minhyuk baru akan masuk. Minhyuk dan orang itu saling menatap, setelah itu Minhyuk menggenggam tangan orang itu dengan kencang sampai orang itu kesakitan.

"Berapa kali aku harus bilang padamu, jangan pernah kesini lagi! Kami muak melihat wajahmu" ucap Minhyuk dingin

"H-hyung, apa salahku pada kalian?"

"Apa? Hyung? Aku bukan hyungmu"

"Katakan apa kesalahanku pada kalian?"

"Kau! Telah membuat keluarga kami hancur! Gara gara balas dendammu itu"

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang