5 tahun kemudian
"Besok aku akan pulang hyung"
".... "
"Bagaimana kabar ayah?"
"... "
"Syukurlah jika baik baik saja, aku tutup teleponnya, aku harus menyiapkan pakaianku, sampai jumpa hyung"
Changkyun mengeluarkan beberapa pakaiannya dari lemari, merapihkannya lalu memasukannya ke koper. Sekarang ia tinggal di Jepang, untuk meneruskan sekolahnya. Ia menjadi lebih pendiam dibandingkan dulu.
Ia berbaring di ranjangnya untuk melepas lelah sejenak, memandangi langit langit kamar, setelah itu ia menatap halaman sekitar lewat jendela.
"Ternyata kau benar Jooheon, menatap lingkungan luar dari jendela sungguh menenangkan" gumam Changkyun
Ia melihat seorang anak kecil di halaman rumahnya untuk mengambil bola, karena anak itu tak sengaja menendang bola terlalu keras sehingga bola itu masuk ke halaman rumah Changkyun. Changkyun melambai pada anak itu supaya terkesan ramah, anak itu terus menatap Changkyun.
Selama lima menit anak itu menatap ke arah Changkyun, karena penasaran ia pun turun ke bawah dan menghampiri anak itu. Namun pandangannya masih fokus pada jendela kamar Changkyun.
"Haii" sapa Changkyun yang berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak itu, namun anak itu masih fokus pada jendela, Changkyun pun menggoyangkan bahu anak itu
"Ada apa? apa yang kau tatap? Aku sudah ada disini" ucap Changkyun
"Oh maaf, jika boleh tau, siapa seseorang yang bersamamu tadi? Dia menatapku dengan tajam" ucap anak itu
"Si-siapa? Aku sendirian tinggal dirumah itu"
"Tidak, aku melihat seseorang didalam sana bersamamu, sepertinya dia tidak suka jika kau memiliki teman"
"Kau ini bicara apa sih, sudahlah kembali bermain" ucap Changkyun dengan lembut
"Dia masih disana, tatapannya semakin tajam, ayo masuk sana" anak itu kemudian berlari
Changkyun agak kaget dengan apa yang dikatakan anak kecil itu, namun namanya juga anak anak, mereka selalu menghayal bukan? Changkyun segera kembali masuk ke rumahnya, berniat untuk beristirahat karena besok pagi ia harus segera pergi, untuk pulang ke rumah masa kecilnya. Ia menutup tirai lalu berbaring di ranjangnya.
"Changkyun"
Changkyun langsung membuka matanya lalu dengan cepat memposisikan dirinya untuk duduk, ia mendengar seseorang memanggil namanya, ia menatap sekitar namun tak ada seorangpun dikamarnya kecuali dirinya. Ia mulai ketakutan, ia pun menarik selimut untuk menutupi dirinya, ia sudah bergetar ketakutan, namun suara itu ada lagi, tapi kali ini cukup keras, Changkyun berteriak, lalu pergi meninggalkan kamarnya.
Keesokan harinya. Changkyun terlihat lelah karena semalaman ia kesulitan tidur karena masih memikirkan kejadian kemarin siang.
Sesampainya Changkyun di rumah masa kecilnya, ia terdiam sejenak, ia teringat kejadian mengerikan itu. Minhyuk yang sedang berada diluar menghampiri Changkyun lalu memeluknya.
"Kyunieeee aku merindukanmuuuuuu"
"Minhyuk hyung pelukanmu terlalu keras"
"Maaf maaf, ayo masuk, dari kemarin ayah menanyakanmu terus, ayo temui dia" ucap Minhyuk
"Ah iya, baiklah"
Changkyun memasuki kamar Hyunwoo. Melihat ayahnya sedangnya fokus pada kertas kertasnya, ia menghampiri Hyunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Just let me in
Random"Apapun yang kita lakukan, tentu kita akan dapat balasannya, dan kini aku akan membalaskan perbuatanmu padaku" "Berawal dari mimpi. Kehidupanku menjadi berubah. Aku seperti melupakan semuanya, dan hanya terfokus pada dirimu. Aku akan menemukan dirim...