XII - pt.2

341 45 6
                                    

Jooheon masih terdiam. Ia tidak berbicara pada Changkyun, maupun membalas pelukan Changkyun. Sebenarnya Jooheon merasa sedih, ia ingin sekali memeluk Changkyun. Changkyun menangis, air matanya membasahi pundak Jooheon, akhirnya ia bisa memeluknya

"Aku minta maaf" lirih Changkyun

"Maafkan aku karena tidak bisa menjagamu"

"Changkyun, kau bicara apa? Kenapa kau tiba tiba minta maaf?" tanya Jooheon

Hyunwoo mulai menyiksa Cosette. Ia menginjak tangan wanita itu. Melihat itu Jooheon berlari menghampiri Hyunwoo lalu mendorongnya sekeras mungkin hingga Hyunwoo hampir terjatuh.

"Jika kau berani menyakiti ibuku, aku akan benar benar membunuh semua anak anakmu termasuk Changkyun!" teriak Jooheon, jujur saja, itu membuat Changkyun dan yang lainnya terkejut, Changkyun tidak percaya dengan apa yang Jooheon ucapkan, hatinya merasa sakit, bagaimana Jooheon bisa berpikiran seperti itu.

"Jika kau berani menyentuh anak anakku, aku akan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan pada saudaramu"

"Lakukan saja"

Hyunwoo mengambil sebuah pisau, ia berusaha untuk membunuh Jooheon. Semua yang ada disana berteriak supaya Hyunwoo tidak melakukan itu, namun Hyunwoo tidak mendengarkan mereka. Cosette atau yang bernama asli Theresa menarik Jooheon kedalam pelukannya.

"Jika harus ada yang mati malam ini, itu harus aku" lirih Theresa

"Tidak ada yang mati malam ini ibu" ucap Jooheon

Hyunwoo mengangkat tangannya yang menggenggam pisau, lalu mencoba menusuk ibu dan anak yang ada dihadapannya.

Dan......

*slab

Pisau itu menusuk tubuh seseorang, bukan Theresa maupun Jooheon, namun salah satu anak Hyunwoo, Hyungwon.

"Aa-aarkkh" Hyungwon memegangi pisau yang sudah tertancap di tubuhnya, ia masih sadar, ia menatap cairan merah mengalir keluar dari tubuhnya, matanya menatap Hyunwoo sebelum ia ambruk ke lantai

"Hyungwon!" teriak Kihyun

Changkyun yang melihat itu tak bisa berkata, ia hanya menatap Hyungwon yang berlumuran darah dengan tatapan tak percaya. Theresa dan Jooheon yang melihat itu ikut terkejut

"Hyungwon" ucap Kihyun

Hyungwon menatap Kihyun, pandangannya buram. Darah mengumpul di tenggorokannya. Hingga akhirnya ia memuntahkan darah itu.

Keesokan harinya, Jooheon mulai memakamkan Jihoo. Mereka ditemani oleh Changkyun dan yang lainnya. Minhyuk merangkul Jooheon untuk menguatkannya, walaupun Jooheon tidak menangis, tetapi ia merasakan sakit di dalam hatinya.

Setelah pemakaman, Changkyun membawa Jooheon ke suatu tempat. Ia membawa Jooheon ke pinggir danau di dekat pemakaman.

"Mau apa kau membawaku kesini?"

"Aku ingin banyak bicara padamu" Jooheon hanya membalasnya dengan anggukan

"Aku bertemu Jihoo, di dalam mimpiku, di mimpi itu, Jihoo anak yang baik, ia berbeda dengan anak anak lainnya, ia-"

"Berhenti bicara tentangnya" ucap Jooheon tanpa menoleh, Changkyun diam dan menatap Jooheon

"Maaf" lirih Changkyun

"Tidak, aku yang minta maaf, aku hanya tidak ingin membicarakannya, semakin ia dibicarakan semakin aku merindukannya"

"Maafkan ayahku, aku juga tidak tau jika ayahku telah berbuat seperti ini, tidak di mimpi tidak di dunia nyata ayahku adalah seorang pembunuh, kau tau, aku mencarimu, saat aku terbangun, aku langsung teringat dirimu, ternyata yang aku takutkan benar benar terjadi"

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang