I - pt.2

534 59 14
                                    

Changkyun membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, namun ia melihat beberapa orang sedang mengelilingi dirinya. Seseorang menggenggam tangan Changkyun, tangan yang besar dan hangat. Setelah penglihatannya mulai membaik, barulah ia mengenal siapa orang orang yang mengelilingi dirinya tadi.

Kenapa dia, dimana dirinya sekarang, bahkan ia tidak tau. Apakah ia di surga? Tapi sepertinya tidak, saat ia merasakan sesuatu menusuk tangannya. Aroma obat obatan yang Changkyun cium, ini bukan di surga. Tapi ia yakin ia sudah mati.

Apakah itu hanya mimpi? Semua kejadian yang ia alami hanya mimpi? Tapi kenapa terasa sangat nyata? Saudara saudaranya yang ia lihat sekarang bahkan belum tumbuh dewasa begitupun Changkyun. Apa ia kembali ke masa kecilnya? Bukankah Changkyun sudah tumbuh dewasa? Changkyun mengangkat tangannya, ia memperhatikan tangannya, kecil, pikir Changkyun. Ia benar benar kembali ke masa kecilnya. Atau ia hanya bermimpi menjadi orang dewasa?

Entah apa yang terjadi pada Changkyun.

Mimpi itu sangatlah terasa amat nyata. Ia masih ingat betul kejadian kejadian yang ia alami. Dan ada satu orang yang menjadi perhatian Changkyun di mimpi itu. Seorang anak laki laki. Entah ia benar benar ada di dunia nyata atau hanya ada di mimpi Changkyun saja.

Ia ingat, anak itu selalu bersedih, dan penyebab kesedihannya adalah ayahnya sendiri. Ia ingat betul saat anak laki laki itu membunuh dirinya sendiri, dan kematian ayahnya dan saudara saudaranya, ia ingat.

Tapi orang yang mati di mimpi Changkyun, sekarang sedang berada di hadapan Changkyun dengan senyuman mereka, senyuman bahagia, bahkan ayahnya. Tapi ada satu yang tidak ada, anak laki laki itu.

"Changkyun kau sudah bangun nak" ucap Hyunwoo, Changkyun tak menjawab, ia hanya menatap Hyunwoo

"Ayah mungkin ia masih lemas, biarkan dia istirahat saja dulu" ucap Wonho

"Ah iya, kau benar, Changkyun kau istirahat dulu saja, ayah ada disini" ucap Hyunwoo

"Dimana aku?" tanya Changkyun dengan suara yang serak

"Kau di rumah sakit, kau tiba tiba tidak sadarkan diri waktu itu, sudah 6 bulan kau tidak sadarkan diri, syukurlah sekarang kau sudah bangun" ucap Hyunwoo

6 bulan? yang benar saja, bahkan Changkyun sudah melewati beberapa tahun di dalam mimpinya. Changkyun menatap sekitar, yang ia lihat hanyalah saudara saudaranya dan ayahnya di sampingnya. Ia ingin bertanya soal anak laki laki yang bernama Jooheon di mimpinya. Namun ia mengurungkan niatnya, takut jika Hyunwoo marah, sama seperti di mimpinya.

"Aku ingin pulang" ucap Changkyun

"Tapi kau belum benar benar sehat Kyunie" ucap Hyunwoo

Tatapan Hyunwoo pada Changkyun sangat penuh kasih sayang, namun Changkyun takut, takut jika Hyunwoo yang ada di hadapannya sekarang ini menjadi seperti Hyunwoo yang berada di mimpinya. Ia bahkan berpikir, apakah kepedulian ayahnya ini hanyalah sebuah topeng?

"Aku sudah mulai membaik, aku baik baik saja dan aku ingin pulang" ucap Changkyun

Changkyun heran pada dirinya, kenapa ia bisa tak sadarkan diri selama 6 bulan, padahal ia tidak memiliki penyakit apapun, ia anak yang sehat. Dan entah kenapa Changkyun bisa memimpikan itu.

Akhirnya Changkyun dipulangkan, keadaannya memang belum benar benar baik, tapi ia tetap ingin pulang. Lagi pula dokter tidak menemukan penyakit apapun dalam tubuh Changkyun.

Sampailah ia di sebuah rumah besar. Keadaannya persis seperti saat Changkyun kecil, di mimpinya. Ia melihat kearah jendela sebuah kamar dilantai atas, tepatnya jendela tempat anak laki laki yang bernama Jooheon itu menghabiskan waktunya. Tak ada apa apa. Bahkan jendelanya tertutup, apakah Jooheon hanya ada dalam mimpi Changkyun? Ia mulai penasaran sekarang.




Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang