IV - pt.2

424 50 2
                                    

Minhyuk menangis di kamarnya, ia benar benar ketakutan. Changkyun gemetar, ia juga takut, bukan takut akan hantu, tapi ia takut apa yang akan terjadi nanti. Ia berpikir jika ini sudah tidak beres, bayangannya tentang kematian para saudaranya dan ayahnya terus berputar putar di kepala Changkyun.

Changkyun pergi ke kamar Hyunwoo. Karena yang terjadi pada Minhyuk pasti ada kaitannya dengan lorong dan bingkai foto itu.

"Ayah, aku ingin menanyakan sesuatu"

"Masuklah" Hyunwoo menutup koran yang ia baca lalu menyimpannya di meja, Changkyun memasuki kamar Hyunwoo lalu duduk di kursi samping Hyunwoo, ia terus meremas ujung bajunya, ia sebenarnya belum berani, tapi ia harus mengetahui tentang apa isi lorong itu dan mengapa hanya Hyunwoo saja yang boleh kesana.

"Ayah, emm.... Sebenarnya, apakah ada yang ayah sembunyikan dari kami? Kumohon jawab jujur" tanya Changkyun

"Apa maksudmu? Kenapa bertanya seperti itu?"

"Minhyuk hyung, pasti apa yang terjadi pada Minhyuk hyung ada kaitannya dengan lorong itu ayah, aku juga mengalami hal yang aneh setiap melewati lorong itu, aku mendengar suara suara aneh, saat aku mengetuk dinding di ujung lorong, ada yang membalasku, sebuah ketukan dari dalam seolah olah ada seseorang di dalam sana, tolong jelaskan semua itu ayah"

"Ayah tidak mengerti apa yang kau bicarakan, soal lorong itu, dan bingkai yang ditutup kain, biar itu menjadi rahasiaku, kau masih kecil Changkyun, kau tak perlu tau itu, kau tak akan mengerti" ucap Hyunwoo

"Ayah semakin kau menyembunyikannya semakin aku penasaran, kumohon beritahu aku, jika ayah tidak mau memberitahukannya akan aku cari tau sendiri" Changkyun meninggalkan kamar Hyunwoo, Hyunwoo hanya menatap Changkyun, ia bahkan bingung harus menceritakannya seperti apa



"Changkyun? Kau dari mana?" tanya Hyungwon

"Dari kamar ayah" jawab Changkyun

"Eh? Kukira kau tadi di kamarmu, baru saja aku lewat kamarmu dan aku melihat seseorang masuk" ucap Hyungwon tenang

"Bukan aku hyung" ucap Changkyun

"Mungkin tadi Kihyun, sudah ya aku mau mencuri apel dulu bersama Wonho hyung" ucap Hyungwon

"Mencuri? Kau mau jadi pencuri?"

"Mencuri apel milik ayah, kau mau ikut?"

"Tidak"

Changkyun pergi ke lorong itu, sekarang ia hobi sekali menatap dan berjalan di lorong itu. Ia agak kesal. Ia menendang dinding itu dengan keras, walaupun akhirnya ia merasakan sakit di kakinya. Ia membawa sebuah tongkat lalu memukulkannya ke dinding tersebut.

"Jangan menggangguku! Dasar hantu! Kenapa hantu suka sekali mengganggu sih! Ish kesal sekali aku" omel Changkyun

'Dia' merespon ucapan Changkyun dengan memukul dinding, memukulnya dengan sangat keras. Changkyun merasakan sesuatu menggenggam tangannya. Sesuatu yang dingin. Saat ia melihat tangannya, ia lihat sebuah tangan menggenggam tangannya, tangan yang pucat dan dingin, namun tak memiliki tubuh.

"Jooheon? Itu kau?" ucap Changkyun

Tiba tiba ia merasa angin berhembus, lagi. Hingga lilin yang menerangi lorong itu mati, anehnya hanya satu lilin yang mati, yang satunya lagi tidak.

Ia mengambil lilin yang satunya untuk menyalakan kembali lilin yang mati. Ia melihat keanehan, foto keluarga yang terpampang di dinding. Kenapa ekspresinya menjadi berubah? Matanya, mata orang orang yang ada di foto itu menatap Changkyun, termasuk gambar dirinya, menatap dirinya. Tatapannya seakan akan meminta tolong pada Changkyun.

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang