XXI - pt.1

436 60 2
                                    

Jihoo pulang dengan keadaan basah kuyup, dan itu membuat Changkyun marah. Pria tadi berniat untuk mengantar Jihoo pulang, namun Jihoo menolaknya, dan juga bus yang biasa ia naiki belum datang, jadi ia memutuskan untuk menembus hujan.

"Kenapa kau hujan hujanan? Bagaimana jika kau sakit nanti?" tanya Changkyun dengan nada agak tinggi

"Maaf hyung, jika aku menunggu hujan reda pasti akan lama dan pasti hyung akan khawatir" jawab Jihoo

"Hyung bisa menjemputmu, kenapa kau tidak meminta tolong wali kelasmu untuk menelepon hyung huh?"

"Maaf" Jihoo hampir menangis

"Huft..... Dengar Jihoo, hyung marah karena hyung mengkhawatirkanmu, hyung tidak mau kau kenapa napa, mengerti? Bukan berarti hyung membencimu"

Jihoo hanya mengangguk dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

"Maafkan hyung sudah membentakmu" Changkyun pun memeluk Jihoo, dan saat itu juga Jihoo menangis dengan keras.

"Hyung... Hiks.... Ia tidak datang lagi" ucap Jihoo sambil menangis

"Apakah yang kau maksud Daniel?"

"Ya..... Hiks..... Apa ia akan meninggalkanku lagi?"

"Kalian pasti akan bertemu lagi, kita akan mencarinya bersama sama, oke" ucap Changkyun lembut, dibalas anggukan oleh Jihoo.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari pertama Jihoo dan anak anak yang lainnya memasuki sekolah menengah pertama. mereka sibuk mempersiapkan buku dan seragam. Karena Changkyun mengurus mereka sendirian, jadi ia agak kerepotan. Setelah mereka selesai, mereka pun turun ke ruang makan untuk sarapan.

"Wah aku tidak sabar untuk bertemu teman baru" ucap Namjoo

"Apa kita akan satu kelas?" tanya Youngjae

"Entahlah, mungkin tidak" jawab Hanbin

"Ssttt! Jangan banyak bicara saat sedang makan" ucap Changkyun

"Baik hyung"

Setelah selesai sarapan, mereka segera pergi ke halte bus. Kini anak anak yang ada di panti asuhan itu hanya ada Namjoo, Hanbin, Youngjae, dan Jihoo saja, karena yang lainnya sudah memiliki orang tua baru saat kelulusan sekolah dasar. Hanya mereka yang menolak memiliki orang tua baru, dengan alasan tidak ingin meninggalkan Changkyun, bagi mereka Changkyun adalah orang tua mereka.

Baru saja memasuki kelas, murid murid lain sudah menatap mereka tidak suka, terutama Jihoo, hanya karena ia berbeda? mungkin. Tidak lama setelah itu guru yang siap mengajar di kelas itu pun masuk, dan masing masing murid memperkenalkan diri.







*bruk

"Jihoo! Kau tak apa?" ucap Hanbin

"Hei! Bisakah kau berhati hati?" teriak Youngjae pada anak yang mendorong Jihoo

"Dia menghalangi jalanku" jawab anak itu dengan tenang

"Lorong ini masih luas! Lagi pula kami tidak menghabiskan tempat" teriak Youngjae, namun anak itu tak menggubrisnya dan membuat Youngjae kesal

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang