XXVI - pt.2

300 29 7
                                    

"Hyungwon, kau sudah sadar?" ucap Wonho

"H-hyung, ayah, ayah....dia-"

"Aku tau, itu sangat aneh"

"Aku tidak bisa bertemu dengan ayah lagi hyung...hiks"

"Sudah sudah, ada hyung disini" ucap Wonho sembari mengusap kepala Hyungwon

"Ini semua karena Jooheon dan Changkyun"

"Minhyuk! Jangan bicara begitu"






Jooheon membuka matanya perlahan. Ia merasa wajahnya sakit. Ia memperhatikan sekitarnya, ia sedang berada di rumah sakit. Ia melihat Changkyun di sampingnya. Changkyun menjaganya semalaman. Tangannya mencoba meraba tangan Changkyun.

"Changkyun" panggil Jooheon lemah

"Jooheon, kau sudah sadar, Jooheon maafkan aku seharusnya aku tidak membawamu ke rumahku"

"Tak apa Kyun-aakkhh" Jooheon merasa kesakitan setiap ia berbicara

"Jooheon, jangan banyak bicara, kau kau akan kesakitan" ucap Changkyun

"Kenapa Minhyuk sangat marah padaku?"

"Ia hanya sedang banyak pikiran, Kihyun hyung, ia tidak sadarkan diri, ayah... d-dia mati"

"Hyunwoo? Mati?" Changkyun mengangguk

"Kenapa? Apa ia bunuh diri?"

"Dibunuh"

"Siapa yang membunuhnya?"

"Ibu"








Jooheon duduk di bangku taman. Ia menatap air danau yang tenang. Air mata itu tak henti hentinya keluar, namun wajahnya tak menunjukan bahwa ia sedang sedih. Ia beberapa kali menghembuskan napasnya kasar. Rasa bersalah yang amat besar membuatnya tidak berdaya.

Ia tak tau harus kemana dan berbuat apa. Seakan akan berada di sebuah tempat yang gelap, yang tak terkena cahaya sedikitpun.

Changkyun yang melihat itu menghampiri Jooheon, lalu duduk di sebelahnya. Ia tak menyapanya, sama sama memandang air danau yang tenang itu.

Selama 15 menit mereka saling diam. Bahkan Jooheon tidak sadar jika Changkyun sudah berada di sampingnya. Changkyun menatap Jooheon dalam. Tangannya mencoba menyentuh tangan Jooheon yang dingin. Jooheon menoleh, ia merasakan kehangatan di tangannya. Wajahnya yang pucat mencoba untuk tersenyum pada Changkyun. Namun Changkyun tau jika Jooheon berbohong. Rupanya Jooheon lupa untuk mengelap jejak air mata di pipinya.

"Jangan mencoba menutupi kesedihanmu dengan senyumanmu itu" ucap Changkyun

"Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana aku menebus kesalahanku?" lirih Jooheon

"Hiduplah dengan baik, tanpa kejahatan"

Jooheon hanya menatap Changkyun, begitu juga Changkyun. Lama mereka saling menatap. Perlahan Changkyun mendekatkan wajahnya dengan wajah Jooheon. Bibir Changkyun mencoba meraih bibir Jooheon. Jooheon memejamkan matanya, entah ia sadar atau tidak dengan apa yang mereka lakukan. Tangan kanan Changkyun menangkup pipi Jooheon. Namun sesaat kemudian Jooheon membuka matanya melepas ciuman itu dengan cepat dan agak mendorong Changkyun.

"A-apa yang kau lakukan huh?! K-kau gila" ucap Jooheon

"M-maaf, a-aku... aku... sungguh aku minta maaf" ucap Changkyun memalingkan wajahnya

"Jika ada yang melihat, mereka akan menganggap kita aneh"

"Maaf"

"Sudahlah"

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang