XX - pt.2

297 34 2
                                    

Changkyun berdiri di ambang pintu kamar Jooheon dengan melipat tangannya di dada. Ia marah pada Jooheon karena mengurung Seona juga. Sedari tadi Changkyun mengomel sedangkan Jooheon hanya diam duduk di meja belajarnya sembari memainkan pensil. Changkyun yang semakin kesal karena tidak di dengar oleh Jooheon pun menghampiri Jooheon lalu merebut buku dan pensil yang Jooheon pegang dan melemparkannya ke sembarang tempat.

"Aku harus mengerjakan tugas" ucap Jooheon

"Kenapa kau mengurung adikmu juga?" tanya Changkyun dengan wajah datarnya

"Dia tidak mau menurut padaku" jawab Jooheon tak kalah datarnya dengan Changkyun, dan itu membuat Changkyun semakin kesal pada lelaki sipit itu

"Kau pikir semua orang harus menurut padamu? Dengar Jooheon, adikmu belum dewasa, ia butuh teman juga, kau ingin adikmu menjadi seorang kriminal saat besar nanti? Jangan memikirkan dirimu sendiri saja, kau juga harus memikirkan adikmu, setelah ibumu dan ayahmu pergi Seona menjadi tanggung jawabmu"

"Memangnya kau tidak? Kau juga memikirkan dirimu sendiri saja Changkyun, kau tidak memikirkan kakak kakakmu, hanya karena ingin membantu orang asing sepertiku"

Changkyun dibuat diam dengan jawaban Jooheon. Memang benar, ia sendiri juga hanya memikirkan dirinya, tidak memikirkan kakak kakaknya. Wonho dikurung oleh Jooheon karena Changkyun.

"Bisakah kita hentikan ini?" tanya Changkyun

"Kau mau aku menghentikan balas dendam ini?" Changkyun mengangguk

"Baiklah"

Jooheon pergi keluar kamarnya diikuti Changkyun. Bukan untuk membebaskan Wonho dan Seona.

"Kenapa kau mengikutiku?" tanya Jooheon

"Kau mau kemana?"

"Ini, bebaskan ayahmu, Wonho dan juga Seona" ucap Jooheon sembari memberikan kunci pada Changkyun

"Kenapa tidak denganmu saja?"

"Mau atau tidak?" Changkyun mengambil kunci itu dari tangan Jooheon

"Tapi kau mau kemana?" tanya Changkyun

"Menemui Jihoo"






Changkyun pergi ke kandang tempat ayahnya dikurung. Lalu membebaskan mereka. Changkyun menatap mayat Hanbin yang sudah hampir membusuk itu. Ia sedih. Entah apa kesalahan Hanbin sampai Jooheon membunuhnya seperti ini, pikir Changkyun.

"Terima kasih Changkyun oppa" ucap Seona, Changkyun hanya mengangguk

"Seharusnya kau tidak membebaskanku juga, supaya anak itu merasa puas" ucap Hyunwoo

"Siapa yang membebaskanmu? Kau pikir aku akan membawamu pulang?" ucap Changkyun dingin

"Changkyun oppa, dimana Jooheon oppa?" tanya Seona

"Ia bilang akan menemui Jihoo, ia pasti ke pemakaman" jawab Changkyun

"Nanti aku akan menyusulnya, ia marah padaku" lanjut Changkyun

"Apa karena aku?" tanya Seona

"Bukan, karena keegoisan kami" jawab Changkyun

"Seona, kau mau ikut ke rumah kami?" tanya Wonho

"Eh? Mm.... T-tapi"

"Jooheon tidak di rumah dan kau pasti akan sendirian, bagaimana jika sesuatu terjadi, ayo ikutlah" ucap Wonho sembari tersenyum, itu membuat jantung Seona berdegup sangat kencang

"B-baiklah" jawab Seona pelan, wajahnya sudah memerah saat ini, tentu saja Wonho melihatnya dan ia hanya terkekeh





Saat sampai di rumah. Kihyun, Hyungwon, dan Minhyuk sangat terkejut melihat Wonho dan Hyunwoo dengan tubuh yang penuh luka, dan juga seorang gadis bersama mereka.

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang