"Ibuuuu" teriak Minhyuk
"Minhyukie" ucap ibunya sembari memeluk Minhyuk dan juga Hyungwon
"Apa kabar kalian? Dan bagaimana keadaan Changkyun?" tanya ibunya
"Kami baik, dan Changkyun juga baik, tapi Changkyun menjadi aneh ibu" jawab Hyungwon
"Aneh? Sudahlah tak apa, yang penting dia baik baik saja"
Sebelum pulang ke rumah, Hyunwoo membawa mereka berkeliling, lagipula ia sangat merindukan istrinya itu yang baru saja datang dari rumah ibunya.
Minhyuk dan Hyungwon memperhatikan jalan, seperti anak anak pada umumnya. Minhyuk terlihat sangat senang, tiba tiba ia melihat seseorang di pinggir jalan, sedang berdiri sambil menatap mobilnya, lebih tepatnya menatap Minhyuk yang ada di dalam mobil. Minhyuk balas menatap orang itu. Seorang anak kecil, anak kecil yang aneh.
"Hyungwon, lihat anak itu, sedang apa dia disana?" tanya Minhyuk
"Anak? Sepertinya kau sudah seperti Changkyun" ucap Hyungwon
"Hei aku serius bodoh" Minhyuk memukul tangan Hyungwon
"Aww kau yang bodoh! Jangan memukul bodoh" Hyungwon balas memukul Minhyuk
"Ih, aku serius, aku melihat seorang anak disana, seusia Changkyun, yaampun Hyungwon apa ada masalah dengan matamu huh? Sampai kau tak bisa melihat sesuatu" omel Minhyuk
"Kau! Matamu yang bermasalah, jelas jelas disana tak ada apapun, sana ganti matamu" ucap Hyungwon mengejek
"Hei berani kau padaku huh?" sekali lagi Minhyuk memukul Hyungwon
"Jangan memukul ish!"
Perdebatan mereka diakhiri saling memukul satu sama lain.
"Hei sudah! Jangan bertengkar" ucap ibunya lembut
"Dia yang mulai" ucap Hyungwon dengan melotot ke arah Minhyuk
"Kau tidak percaya padaku! Dasar kurus!" ejek Minhyuk
"Tapi aku tinggi, wleee"
"Kau seperti tongkat mainan milik Changkyun, kau jelek"
"Ibuu lihat Minhyuk hyung bilang aku jelek" ucap Hyungwon memelas
"Haha sudah sudah, semua anak anakku tidak ada yang jelek, kalian semua tampan karena ibu dan ayah kalian cantik dan tampan" ucap ibunya yang membuat wajah Hyunwoo merona malu
"Haruskah kalian melakukan ini dihadapan kami? Menggelikan" ucap Minhyuk
Changkyun masih saja betah berdiam diri di kamarnya. Ia terus memperhatikan buku yang ia temui di kamar ayahnya. oh ayolah usia Changkyun masih 15 tahun tapi ia sudah seperti orang dewasa saja.
"Buku siapa ini? Ayolah aku penasaran" omel Changkyun pada buku itu
"Ayah, ayah kan sedang pergi, tidak salahnya kan aku mengintip foto itu, memangnya kenapa jika aku dan hyungku melihat foto itu, itu hanya sebuah foto" ucap Changkyun lalu pergi keluar kamarnya
Tadi saat di kamarnya ia dengan berani bilang seperti itu, tetapi saat akan memasuki lorong itu ia terlihat ketakutan.
"Ayo Changkyun itu hanya mimpi, hantu itu tidak ada, semua hantu hantu yang kau lihat hanya ada di mimpimu saja, dan suara tertawa itu... hanya khayalanku saja, semua itu tidak terjadi" ucap Changkyun pada dirinya sendiri
Changkyun melangkahkan kakinya. Ia benar benar ingin tau siapa yang ada di foto itu. Apa benar itu Jooheon atau bukan. Namun, semakin Changkyun mendekat ia mendengar suara tertawa sekaligus teriakan. Ia menutup telinganya namun percuma, suara itu masih terdengar, suara itu seperti berada di dalam otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just let me in
Random"Apapun yang kita lakukan, tentu kita akan dapat balasannya, dan kini aku akan membalaskan perbuatanmu padaku" "Berawal dari mimpi. Kehidupanku menjadi berubah. Aku seperti melupakan semuanya, dan hanya terfokus pada dirimu. Aku akan menemukan dirim...