XLVI - pt.2

340 26 8
                                    

"Hyunki tidak akan kembali dalam keadaan hidup hyung"

"Maksudmu, Hyunki sudah mati?" Wonho menyernyitkan dahinya

Changkyun pun tak tau. Ia ragu.

"A-aku yakin dengan apa yang aku lihat" ucap Changkyun pelan

"Bicara yang jelas Kyun" ucap Hyungwon

"Aku melihat d-dia, orang itu membunuh Hyunki tepat di depan mataku hyung, Hyunki sudah mati" ucap Changkyun

"Kita harus segera melapor pada polisi" ucap Kihyun

"Tetapi dia bukan manusia, seseorang yang membunuh Hyunki bukan manusia" ucap Changkyun






"Maafkan aku ibu" ucap Jooheon

Ia duduk di samping ibunya. Theresa, masih menangisi Hyunki.

"Aku akan mencari Hyunki, aku berjanji padamu ibu, aku akan menemukan Hyunki dengan segera" ucap Jooheon sembari berdiri dan melangkah pergi

Jooheon melangkahkan kakinya menyusuri jalan setapak yang dilewati Changkyun. Ia berusaha mencari rawa yang Changkyun maksud. Ia seorang diri, tanpa ditemani siapapun. Tiba tiba ia merasakan seseorang di belakangnya.

"Siapa disana?" ucap Jooheon, namun tak ada jawaban

Hanya sebuah tanaman liar yang bergoyang disana, seperti seseorang baru saja melewatinya. Jooheon mengeluarkan pisau dapur yang ia bawa dari rumahnya, untuk berjaga jaga, tanpa Theresa tau tentunya.

"Changkyun? Hyunki?" ucap Jooheon

Jooheon melangkahkan kakinya ke sebuah pohon besar. Ia mendengar suara suara bisikan dari sana. Ia tau ia tidak sendiri disana.

"H-Hyunki?" Jooheon masih memanggil Hyunki

Tiba tiba saja Jooheon melihat sebuah bayangan berlari dengan sangat cepat. Jooheon pun langsung mengejar bayangan itu tanpa takut.

"Hyunki!" Jooheon terus memanggil nama itu sembari berlari

Dan, sampailah ia di sebuah rawa yang Changkyun datangi.

"Hyunki! Ini Jooheon hyung, kau dimana?" teriak Jooheon

Hari sudah mulai gelap, dan Jooheon tidak membawa penerangan apapun sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas.

"Aku harus menemukan Hyunki sendiri, tanpa bantuan polisi, itu akan sangat buruk bagiku" ucap Jooheon pada dirinya sendiri

Saat Jooheon akan melanjutkan perjalanannya, sebuah tangan keluar dari rawa itu dan menarik kaki Jooheon hingga Jooheon terjatuh. Jooheon berusaha melepaskan genggaman tangan itu, namun genggaman itu terlalu kuat sehingga berhasil menarik Jooheon hingga masuk ke dalam rawa.





Changkyun dan para hyungnya sudah ada di rumah Jooheon, bermaksud untuk membantu mencari Hyunki.

"Ibu teleponnya tidak diangkat" ucap Changkyun

"Bagaimana jika ia tersesat?" ucap Hyungwon

"Tunggu, ia meninggalkan ponselnya disini" ucap Theresa

"Ini buruk" ucap Kihyun

"Nyonya Theresa, kami akan menyusul Jooheon ke hutan, jangan khawatir, kami akan menemui Jooheon dan Hyunki, Kihyun dan Hyungwon, kalian jaga nyonya Theresa saja disini, temani ia" ucap Wonho

"Tapi aku ingin ikut hyung" ucap Kihyun

"Tidak, kau disini saja" ucap Wonho

Dengan segera, Wonho, Changkyun dan Minhyuk pergi ke arah hutan. Untungnya, Changkyun masih mengingat jalan menuju rawa itu. Ini cukup aneh, jalanan berlumpur dan terdapat bangkai hewan, kini menghilang. Tetapi Changkyun yakin jalan yang mereka tempuh tidaklah salah.

"Hyung, kita harus cepat" ucap Changkyun










Jooheon membuka matanya. Entah berada dimana ia sekarang. Tempat itu sangat asing baginya. Ia merasa tubuhnya basah, dan tempat yang lembab membuat ia tidak nyaman. Di samping kiri dan kanannya hanyalah sebuah dinding yang dipenuhi lumut. Tempat itu amat sangat tertutup, bahkan cahaya matahari pun tak bisa masuk. Hanya cahaya dari api saja yang menerangi tempat itu.

Jooheon melihat seseorang diujung ruangan. Orang itu menunduk dan membelakangi Jooheon, sehingga Jooheon sulit untuk mengenali siapa orang tersebut. Ia dibuat terkejut saat sebuah tangan mencoba menyentuh tangannya.

"Hyunki!" ucap Jooheon

"Hyung...aku takut" ucap Hyunki

"Kau dari mana? Hyung mencarimu! Ayo kita pulang" ucap Jooheon sembari menggenggam tangan dingin Hyunki

"Orang itu melarangku untuk kembali hyung, aku tidak bisa bertemu denganmu dan ibu, tetapi aku ingin pulang" ucap Hyunki

"Ayo kita pulang" ucap Jooheon sembari berdiri dan menarik Hyunki.

Namun Hyunki ditarik oleh orang yang sedari tadi berdiri di ujung ruangan. Saat orang itu berbalik, ternyata ia tidak sedang menunduk, namun ia memang tidak memiliki kepala. Ia, Yongguk.

"Hyunki!" teriak Jooheon









"Jooheon! Jooheon!"

Teriakan Changkyun dan cahaya dari senter membuat Jooheon segera terbangun. Changkyun menemukan Jooheon tidak sadarkan diri di tepi rawa dengan keadaan yang basah kuyup.

Jooheon melihat Changkyun dan hyungnya disana, juga beberapa orang polisi, yang datang tidak lama setelah Changkyun dan hyungnya sampai di rawa itu. Jooheon terlihat ketakutan disana, dan ia berharap jika ia tidak bangun lagi saat itu juga.

"J-Jooheon, kau pingsan cukup lama, p-polisi sedang mencari Hyunki" ucap Changkyun

"Kau memanggil mereka?" tanya Jooheon

"Bukan, mungkin ibu Theresa" ucap Changkyun

Salah satu petugas menghampiri Changkyun, Jooheon, Wonho dan Minhyuk.

"Kalian tidak usah khawatir, kami akan berusaha dengan keras untuk menemukan Hyunki, tempat ini sangat gelap dan terlalu berbahaya untuk kalian, salah satu petugas kami akan mengantar kalian untuk kembali ke rumah, serahkanlah semua ini pada kami"

"T-terima kasih" ucap Jooheon pelan

"Sudah ada beberapa kasus orang hilang, salah satunya seorang pemuda, ia menghilang sudah cukup lama, dan sampai sekarang belum ditemukan"

Perkataan salah satu petugas itu membuat Jooheon semakin takut. Apakah yang dimaksud petugas itu adalah salah satu korban Jooheon.

"Changkyun" panggil Jooheon

"Ya?"

"Apakah Hyunki akan kembali?" ucap Jooheon

"A-aku... Aku harap ia akan kembali" ucap Changkyun

"Aku melihat Hyunki, di pikiranku, ia sangat ketakutan, ia ingin pulang namun..." Jooheon menghentikan ucapannya

"Namun? Kenapa?" ucap Changkyun

"Yongguk mengambilnya" ucap Jooheon

"Jooheon, aku ingin mengatakan sesuatu" ucap Changkyun

"Katakanlah" ucap Jooheon

"Bagaimana jika Hyunki kembali dalam keadaan sudah tak bernyawa?" ucap Changkyun

"Kenapa kau berkata begitu?"

Changkyun semakin takut untuk mengatakannya. Mungkin saja Jooheon dan ibu Theresa tidak akan percaya. Namun, disisi lain, hati Changkyun menyuruh Changkyun untuk mengatakan jika Hyunki sudah tewas karena dibunuh.

"Aku akan mengatakannya di rumah" ucap Changkyun

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang