XIX - pt.2

306 35 4
                                    

"Oppa" Seona menghampiri Jooheon yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya di meja belajar. Karena Jooheon tak menjawab ia mencubit lengan Jooheon

"Aww! Seona!" bentak Jooheon

"Telingamu tuli? Aku memanggilmu" omel Seona

"Ada apa? Kau tidak lihat aku sedang apa? Dasar, kau suka sekali menggangguku saat sedang mengerjakan tugas" Jooheon mengomel

"Karena aku tidak suka, ini hari minggu, saat ada orang yang mengerjakan tugas sekolah, rasanya ingin sekali kubakar bukunya"

"Ada apa? Mengajakku bermain game? Tidak mau!"

"Bukan! Ini soal tahananmu, emm.. Kusebut apa ya? Pokoknya pria yang kau culik semalam"

"Wonho? Dia kakaknya Changkyun, kenapa?"

"Kenapa kau menculiknya? Kau tau? Saat aku akan memukul wajahnya aku tidak tega, ia sangat tampan, bagaimana bisa tanganku memukul wajah tampannya"

"Hampir pria yang kau temui kau bilang tampan" ucap Jooheon yang kembali fokus mengerjakan tugasnya

"Tapi ada yang berbeda oppa, saat aku melihatnya, jantungku berdegup sangat kencang, bahkan sampai aku tidak kuat melihat wajahnya" ucap Seona dengan wajah yang sudah memerah

"Kau menyukainya?" Jooheon berdiri dari duduknya lalu mendekati Seona. Seona tau jika Jooheon tidak menyukainya, ia agak menjauhkan dirinya dari Jooheon

"Kau mulai menyukai seseorang rupanya" ucap Jooheon

"Oppa, a-aku hanya mengaguminya tidak lebih dari itu" bukannya tenang, mendengar jawaban Seona malah membuat Jooheon semakin kesal. Ia menarik lengan adiknya itu sampai Seona meringis.

"Dengar! Jangan pernah menyukai seseorang Seona!" bentak Jooheon

"Memangnya kenapa? Itu normal bukan?"

"Kau fokus saja membantuku berbalas dendam!"

"Oppa! Kita sudah menculik tuan Hyunwoo kan, cukup dia saja karena dia yang salah, kenapa kau ingin menculik anak anaknya juga? Bahkan mereka tak tau apapun!" bentak Seona

Jooheon semakin mengeratkan genggamannya ke lengan adiknya itu hingga Seona menangis. Lalu ia mendorong Seona hingga terjatuh.

"Kau tau kenapa? Karena aku belum merasa puas" jawab Jooheon dingin

"Kalau begitu urus saja sendiri! Jangan menyuruhku lagi! Aku sudah cukup membantumu!" teriak Seona

"Begitu? Kau ingin dimasukan ke kandang rupanya"

"Tidak oppa tidak! A-aku... Aku hanya ingin mendapatkan kehidupan yang normal, seperti gadis gadis lainnya, bermain bersama teman temannya, berbelanja, dan juga memiliki pacar"

"Aku menolak untuk berteman demi dirimu, karena kau tidak suka jika aku memiliki teman, kau bilang akan membuatku bahagia, tapi ini tidak membuatku bahagia, kau hanya membuat diriku menjadi seorang penjahat, kau selalu menyuruhku untuk menyakiti orang lain, dan sekarang aku tidak mau lagi" lanjut Seona sembari menangis

Jooheon yang melihat itu langsung mendudukan dirinya di tepi ranjang. Ia sadar jika apa yang ia lakukan memang salah. Dengan melalukan ini, itu artinya tidak ada bedanya dirinya dengan Hyunwoo. Sama sama seorang penjahat. Hanya demi memenuhi keinginannya. Keinginannya untuk berbalas dendam.

"Aku hanya tidak suka melihat orang lain banyak sekali yang mendukungnya, mereka tidak pernah sendirian, sedangkan aku, tidak ada yang mendukungku dan aku sendirian, bahkan ibu juga meninggalkanku, dan sekarang, kau juga akan meninggalkanku, tidak ada yang sejalan dengan diriku" ucap Jooheon

Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang