XX - pt.1

438 64 4
                                    

Sudah sebulan lamanya Jihoo dan Daniel bertemu. Mereka menghabiskan waktu bermain di tempat Jihoo bersama dengan anak anak lain, Daniel dan anak anak yang lain sudah saling mengenal, bahkan sangat cepat akrab. Changkyun yang melihat itu turut senang, namun tetap saja ia belum merasa tenang.

Setiap malam, Changkyun selalu mendengar teriakan teriakan Kihyun, itu membuat hati Changkyun sakit. Mungkin keadaan kamar Kihyun tidak serapi dulu. Ingin rasanya Changkyun menghampiri Kihyun.

Seperti biasanya, Jihoo menunggu Daniel di depan sekolah, dekat halte bus untuk bermain. Sudah 30 menit ia duduk disitu, namun Daniel tak kunjung datang. Ia lupa untuk bertanya alamat rumah Daniel. Dan kini, 2 jam sudah Jihoo lewati untuk menunggu Daniel, tapi anak itu tak kunjung datang juga. Itu membuat Jihoo sedih. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

Dengan wajah sedihnya, Jihoo menjatuhkan dirinya di sofa ruang bermain. Ia sedang tidak mood hari ini. Bahkan Hanbin dan Youngjae sudah memancing Jihoo untuk ikut bermain, namun Jihoo tak menanggapinya.

"Anak anak, pergilah mandi, sebentar lagi kita akan makan malam" ucap Changkyun yang sepertinya baru datang

"Baik hyung" semua anak menjawab kecuali Jihoo

"Jihoo? Kau tak mau makan?"

Jihoo hanya menggeleng

"Apa Daniel tidak bermain hari ini?"

"Tidak, ia tak datang"

"Mungkin saja, ia sedang sibuk dengan pr pr-nya, kau juga pasti ada pr"

"Tidak ada"

"Kalau begitu, mandilah, aku akan menyiapkan makan malam" ucap Changkyun sambil pergi meninggalkan Jihoo di ruang bermain







Teriakan itu lagi. Changkyun tidak bisa tidur karena ia terus mendengar teriakan Kihyun yang seakan meminta tolong pada siapapun yang mendengarnya. Ingin sekali Changkyun menghampiri Kihyun, namun bagaimana dengan anak anak? Ia hanya ingin mencari aman saja, ia tidak tau kan apa yang akan terjadi nanti.

Tiba tiba suara ketukan terdengar di kamar Changkyun yang membuat Changkyun terkejut.

"Siapa?" tanya Changkyun dari dalam

"Aku hyung, bisa buka pintunya?" ucap Jihoo dari luar

Dengan segera Changkyun membuka pintu.

"Jihoo? Kenapa kau bangun? Ini masih tengah malam" ucap Changkyun

"Aku tidak bisa tidur hyung, aku mendengar suara ribut"

"Kau mau tidur bersamaku?"

Jihoo mengangguk




"Hyung" panggil Jihoo yang sedang berbaring disamping Changkyun

"Ya?"

"Aku ingin mengingat semuanya, saat saat bersama Daniel, dan kenapa aku bisa berteman dengannya, kenapa aku bisa berada di panti asuhan sebelum aku disini, dan kemana orang tuaku, dan Daniel bilang, jika kami selalu dikasari oleh pengasuh kami sebelumnya, aku tidak tau kenapa, bisa kau bantu aku hyung?"

"Aku tidak bisa membuatmu ingat sepenuhnya, tapi aku akan berusaha membantumu untuk mengingat sedikit sedikit"

"Terima kasih hyung" ucap Jihoo sambil tersenyum

Entah kenapa, melihat Jihoo tersenyum membuat Changkyun mengingat Jooheon, ia merindukannya. 

"Hei Jooheon, apa sekarang kau sudah merasa bahagia disana? Kau sudah bertemu ibumu dan bibi Eun kan? Aku disini...... Belum merasa bahagia sepenuhnya, tapi sekarang ada anak anak disini, jika kau melihat aku tersenyum, itu karena anak anak, namun, tetap saja aku masih merasa kesepian, karena kau tidak ada disini, aku ingin kau mengajari aku menggambar lagi, membuat kerajinan bersama, aku........... Hiks....... Aku merindukanmu" ucap Changkyun sambil menangis








Just let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang