6. Perubahan Sikap.

2.3K 123 1
                                    

Rehan berjalan masuk kedalam rumahnya. Hari ini adalah hari tersial baginya. Mobilnya mogok di tengah jalan dan mengharuskan dia untuk naik Taxi.

Rehan bergegas menaiki tangga menuju kamarnya. Malam ini dia sudah membuat janji makan malam bersama clain, tapi sayangnya malam ini dia harus pergi sendiri.

Dilihatnya istrinya yang sedang tertidur pulas. Dia merasa bersalah telah membuat istrinya kecewa.

"Maafkan aku." Bisik Rehan, dia mencium lembut kening istrinya. Rehan masuk kedalam kamar mandi, dia tidak punya banyak waktu untuk sekedar bersantai.

Suara gemercik air menyeruak masuk kedalam indra telinga Tika. Perempuan cantik itu sedari tadi hanya berpura-pura tidur.

Saat dirasa suara air tidak terdengar lagi, Tika kembali memejamkan matanya.

Rehan sudah tampil rapi dengan menggunakan kemeja putih dan jas berwarna coklat susu. Dia terlihat sangat tampan dengan lesung pipi di kedua pipinya.

Baru saja dia memegang kenop pintu kamarnya, tiba-tiba.....

"Katanya perginya di suruh bawa pasangan." Ucap Tika, sambil memeluk perut six pack suaminya dari belakang. Rehan terkejut dengan pelukan tiba-tiba Tika, dia tersenyum dan berbalik menghadap wajsng sang istri.

"Kamu gak tidur tadi?" Tanya Rehan kepada Tika yang sedang menunduk untuk merapikan bajunya. Perlahan Tika menggeleng.

"Kamu benar mau ikut aku? Kamu gak marah soal tadi siang?" Lanjut Rehan. Tika mendongakkan kepalanya, dia melirik wajah suaminya sambil mendengus pelan.

"Jangan buat aku menyesal sudah merelakan waktu tidurku untuk menemanimu. Ayo berangkat, dan satu...." Tika menjeda kalimatnya. "Jangan bahas perihal tadi pagi."

Rehan tersenyum atas sikap istrinya yang cepat berubah. Kaki Rehan terhenti saat berada diujung tangga.

"Mobil aku di bengkel, kita pergi naik mobil kamu ya?" Tanya Rehan, meminta persetujuan istrinya. Tika mengangguk, lalu dia mengambil kunci mobil di tasnya.

Sepanjang perjalanan Tika hanya diam, dia menatap lurus kaca jendela mobilnya.

"Kamu tadi udah makan?" Rehan membuka suara setelah suasana mobil terlihat senyap.

"Belum."

"Dari pagi?" Tanya Rehan, memastikan. Tanpa disangka istrinya itu mengangguk.

"Kita cari makanan dulu di dekat sini." Ucap Rehan, tegas. Dia sangat khawatir dengan keadaan istrinya.

"Gak usah, nanti kamu ditungguin sama clain kamu." Tolak Tika, lembut.

"Aku gak perduli, yang penting kamu isi dulu perut kamu dengan makanan. Kalau kamu sakit gimana?" Ucap Rehan, panik.

"Tinggal bawa ke rumah sakit" Jawab Tika, santai. Mendengar jawaban istrinya, Rehan menepikan mobilnya.

"Kamu sadar apa yang kamu katakan tadi?" Tanya Rehan, sambil menahan emosinya. Dia tidak habis fikir, kenapa dengan mudahnya istrinya berkata seperti itu?

"Jangan memperkeruh suasana, cepat jalankan mobilmu kembali." Suruh Tika, mengalihkan pembicaraan. Sambil menghela nafas berat, akhirnya Rehan menuruti permintaan istrinya.

Tidak butuh waktu lama, mobil yang di tumpangi Tika dan Rehan berhenti di restoran ternama jakarta. Tika terkejut ketika masuk kedalam restoran ini, dia tidak menyangka takdir semesta mempermainkannya. Dia berharap, dia tidak bertemu dengan Andre disini.

Singkat cerita. Andre adalah pembisnis kuliner terkenal. Dia adalah cheff yang sangat handal. Dan kalian tahu restoran yang Tika dan Rehan pijak ini milik siapa? Restoran ini adalah satu cabang milik Andre.

Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang