40. Welcome To Kota Jakarta.

1.1K 59 0
                                    

5 TAHUN KEMUDIAN!

Lima tahun sudah Tika meninggalkan Rehan. Lelaki itu semakin dingin dan kejam. Sekarang perusahaan perhotelan Admaja yang Rehan pimpin mengalami kejayaan.

Lelaki yang memiliki ketampanan bak dewa yunani itu sedang berjalan keluar dari lift dengan diikuti oleh perempuan cantik, Amira namanya. Sekretaris baru Rehan.

Dengan gaya angkuhnya yang melekat pada dirinya sejak dulu, Rehan duduk di kursi kekuasaannya.

"Mir, Apakah besok saya ada rapat?" Tanya Rehan, sembari mengetik sesuatu menggunakan keyboard leptopnya.

"Tidak ada, Pak." Jawab Amira, sopan. Setelah itu tidak ada yang bicara. Kadang Amira merasa jika bosnya itu bisu.

***

Tika menghela nafas panjang. Dia duduk di restoran padang bersama anak laki-laki. Setelah hampir lima tahun dia tidak menginjakkan kakinya di Jakarta, akhirnya sekarang dia kembali lagi ke tempat dimana dia di lahirkan.

"Ma, apa kita akan bertemu dengan nenek dan kakek?" Tanya anak kecil yang memiliki senyum memikat. Rambut hitam legam serta bibir tipis itu mampu membuat siapa saja yang melihatnya terpana.

"Iya, Sayang. Bukankah ini mau kamu?" Jawab Tika, dia sibuk dengan heandponenya. Anak kecil itu mengerucutkan bibirnya, menusuk daging di depannya dengan rahut wajah kesal.

"Kevin mau ke rumah nenek sekarang." Pinta anak kecil itu sambil menghentak-hentakkan kakinya di lantai.

Tika mengembungkan pipinya, dia tahu Kevin sedang merajuk padanya. Dia sangat tahu jika anak kecil itu sedang meminta perhatiannya. Semua mata pengunjung menatap Kevin dan Tika.

"Baiklah, Mama bayar dulu makanannya." Ucap Tika, sambil menghela nafas sabar. Kevin melipat kedua tangannya ke dada. Dia tidak perduli dengan ucapan mamanya.

Di setiap perjalanan Kevin terus bertanya dan mengoceh. Sebenarnya Tika belum siap pulang ke jakarta, tapi mau bagaimana lagi? Ini demi mamanya. Mama yang sangat di sayanginya.

Semalam Eva menelepon Tika dan berkata bahwa dia jatuh dari anak tangga rumahnya. Dan dia ingin bertemu dengan putrinya, siapa lagi kalau bukan Tika.

"Apa nanti Papa akan menyusul kita?" Kevin bertanya sambil mengguncang lengan mamanya. Tika yang sedang fokus menyetir menghela nafas berat.

"Iya, sayang. Tidurlah, nanti kalau sudah sampai rumah nenek dan kakek pasti mama bangunin. Papa akan menemui kita nanti malam. Kamu dengar itu?" Jawab Tika. Kevin mengangguk mengerti.

***

Siang ini cuacanya sangat panas. Tika keluar dari mobil merahnya sambil menghela nafas berat.

Kevin tidur dengan sangat nyenyak, sesekali anak itu menggerakkan tubuhnya.

"Berat sekali kamu, Nak." Keluh Tika, sambil menggendong Kevin untuk masuk kedalam rumahnya. Dia menidurkan Kevin di tempat tidurnya dulu.

"Tampan sekali anak mama. Mama yakin saat kamu dewasa nanti, kamu pasti akan menjadi rebutan para wanita. Seperti papamu dulu." Ucap Tika, dia ikut berbaring di samping Kevin. Anak kecil itu tertidur sangat pulas. Wajahnya yang tampan membuat Tika mengulum senyumannya.

"Selamat tidur anak mama, Mama sayang banget sama kamu. Sehat selalu ya, Nak." Ucap Tika, dia mencium lembut kening putranya.

***

Tika membawa Jus alpukat dan roti bakar rasa coklat ke pinggir kolam renangnya. Dia meletakkan semua itu  ke atas meja. Sedangkan dirinya....

Byur.....

Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang