Mentari pagi bersinar terang, menerangi bumi yang indah ini. Tika yang baru saja bangun tidur tersenyum senang ketika melihat bunga mawar yang dia tanam dipot kecil depan rumahnya tumbuh subur. Bahkan bunganya sudah mulai bermekaran.
"Sayang.....!!" Teriak Tika, memanggil suaminya. Rehan yang sedang minum teh di taman samping rumahnya langsung berjalan cepat menghampiri istrinya dengan wajah panik.
"Kenapa? Ada apa? Kenapa kamu teriak?" Rehan memborong pertanyaan itu dengan nada panik.
"Bunga anggrekku kok mati sih? Aku gak mau tahu, pokoknya kamu harus beliin aku bunga anggrek lagi." Sungut Tika, sambil melipat kedua tangannya kedada.
"Kirain ada apa, nanti ya yank?" Rehan menghela nafas pelan.
"Ihhh, gak mau. Pokoknya sekarang!!" Teriak Tika, dia berjalan masuk kedalam rumahnya.
"Hiks...., hiks..., kamu jahat." Sungut Tika, dengan bahu bergetar. Rehan menggeram frustasi. Istrinya itu memang benar-benar.....
Tanpa sengaja mata Rehan melihat Bastian dan Vania lewat di depan rumahnya dengan membawa bunga anggrek. Kedua pasangan serasi itu sedang bersepeda santai lewat rumahnya.
"Adik ipar woyy....." Panggil Rehan, sambil melambaikan tangannya. Bastian yang sedang membocengkan Vania langsung mengerim sepedanya dengan mendadak.
"Iya, kenapa kak?" Tanya Bastian ramah. Sedangkan Vania sudah mengerucutkan bibirnya kesal.
"Van, bunga kamu buat kakak ya? Kakak ganti deh sama uang." Rayu Rehan kepada adiknya. Vania mendelik tajam, dia semakin mempererat bunganya kedalam pelukannya.
"Enak aja, ini aku sama Bastian belinya susah tahu." Sinis Vania, dia menatap wajah kakaknya kesal.
"Ayolah, Van. Kamu gak kasihan sama calon ponakan kamu? Kalau dia ileran gimana?" Bujuk Rehan pada adiknya. Tapi Vania tetaplah Vania, perempuan yang ambisius dan egois.
"Big no." Seru Vania, tetap kekeh kepada pendiriannya kalau dia tidak mau memberikan bunganya kepada kakak lelakinya.
"Kasih ajalah, yank. Kasihan Kak Rehan. Nanti aku belin kamu lagi." Bujuk Bastian, tapi Vania tetap saja tidak mau. Dia menggelengkan kepalanya keras.
"Padahal kalau kamu kasih bunga itu ke Kak Rey, aku mau beliin kamu cincin berlian. Kemarin teman aku nawarin, katanya barangnya itu langka loh, Yank. limited edition." Ucap Bastian. Tanpa basa-basi Vania langsung memberikan bunga anggrek itu kepada kakaknya.
"Buat kakak aja. Ayo yank beli berlian," Ajak Vania, sambil menepuk pundak Bastian agar pergi dari halaman rumah Rehan.
"Dasar adik matre."
***
Pagi sampai sore hari, Tika menghabiskan waktunya hanya untuk menatap bunga anggrek miliknya.
"Aku menyukainya." Guman Tika, senang. Suaminya itu benar-benar sangat pintar memilih bunga. Pagi tadi, setelah mencarikan dirinya bunga anggrek, suaminya itu langsung berangkat kerja. Hingga sekarang belum pulang.
Tika masuk kedalam rumahnya. Hari ini hatinya sedang bahagia. Dia berniat membuat pasta untuk suaminya. Dengan langkah riang, Tika berjalan masuk kedalam kamarnya dan mengambil kunci motor. Dia mengunci rumahnya dan langsung melakukan motornya ke minimarket terdekat. Tapi tanpa disangka dia bertemu dengan Agnes.

KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Pernikahan
RomanceBerpura-pura menjadi orang lain tidaklah mudah. Melepaskan orang yang kita cintai dan merelakan semuanya, termasuk hati dan perasaan itu sangat sulit. Jiika waktu itu adalah uang, lalu perasaan cinta itu apa? Dipaksa menikah dengan seorang lelaki ya...