35. Tragedi Menyedihkan.

1.1K 45 0
                                    

Rehan dan Tika berhenti di depan mini market dekat rumah mereka. Ini semua karena permintaan Tika yang tiba-tiba merengek meminta segera dibelikan minuman.

Tangan Tika terurur untuk mengambil sprit. Tapi dengan keras Rehan melarangnya.

"Aku gak suka kamu minum-minuman yang bersoda. Ganti!" Ketus Rehan. Dia memang sangat overprotektif jika menyangkut kesehatan istrinya.

"Tapi, yank..."

"Mik, hari ini aja kamu dengerin aku. Nih ambil aja air mineral." Potong Rehan, dia menyodorkan sebotol air meneral kepada istrinya.

Mereka berjalan menuju kasir. Rehan dan Tika mengantri dengan sabar sembari mendorong troli belanjaan mereka. Tadinya sih Tika hanya minta di beliin air minum, tapi setelah masuk kedalam minimarket, Tika langsung mengambil troli dan berbelanja banyak cemilan.

Puk, Puk.

Tika menoleh saat merasa ada orang yang menepuk bahunya. Saat dia tahu siapa yang menepuk bahunya, bibirnya pun langsung terbuka lebar. Tubuh Tika menegang di tempat.

"Apakah semuanya akan berakhir sekarang tuhan?" Batin Tika, dia sedang bergelut dengan pikirannya.

"Tika Guana 'kan?" Tanya Perempuan berparas cantik dengan rambut pirang yang tergerai indah. Mata biru menenangkan itu menatap Tika penuh tanda tanya. Tika bergerak gusar, perempuan yang memakai baju putih dan celana pendek yang melekat di tubuhnya itu menatap Tika dengan kening berkerut.

"Kamu masih ingat aku 'kan? Masa lupa sih, aku Agatha, teman satu kampus kamu." Jelas Perempuan itu. Bukan Tika lupa dengan perempuan bertubuh ramping di depannya. Dia masih mengingat jelas siapa perempuan itu.

"Aku pacarnya Kevin temannya Andre pacar kamu. Ini siapa? Anak kamu sama Andre?" Cerocos perempuan itu tanpa henti.

Mati aku_ Runtuk Tika dalam hati.

Rehan maju kedepan. Bibirnya terkantup rapat. Dia menahan gejolak panas di hatinya. Apalagi ini? Siapa perempuan itu? Tika? Rehan sangat bingung.

"Maaf ya mbak, ini anak saya sama Mika. Lalu siapa itu Tika? Kita tidak kenal dengan perempuan yang Mbak maksud." Jelas Rehan, penuh penekanan. Perempuan itu pun tersenyum manis.

"Mas jangan bercanda ya, perempuan di samping Mas itu teman saya, namanya Tika, bukan Mika. Dia anaknya Tante Eva sama Om Galuh. Dan mas siapanya dia? Soalnya anak ini gak mungkin anak Mas. Karena saya sudah berteman lama sama Tika, hampir satu tahun setengah, dan setahu saya dia itu pacarnya Andre." Perempuan itu terus mengoceh hingga membuat kepala Tika pusing.

Tika hanya mampu terdiam. Lalu dia harus menjawab seperti apa?

Tuhan selamatkan lah aku_ Doa Tika dalam hati.

"Dan Tik, tolong jelasin semuanya." Tuntut Agatha, kesal. Pasalnya temannya itu hanya bungkam dari tadi.

"Maaf Mbak, yang ngantri banyak. Kalau mau berantem diluar saja." Ucap Kasir itu dengan sopan. Tika menggeram kesal, lalu dia menyodorkan semua belanjaannya.

"Hitung sekalian punya perempuan ini." Putus Rehan, dia mengeluarkan kartu kreditnya yang berwarna hitam.

"Ini, Mas." Ucap si Mbak Kasir, sambil menyodorkan dua plastik berwarna merah dan juga Kartu ATM kepada Rehan.

"Aku ganti sem...."

"Gak usah, dan saya mohon kamu jelasin semuanya sama saya." Potong Rehan, ketus.

Disini mereka berada, di dalam mobil milik perempuan Itu. Karena mobil Rehan terparkir terlalu jauh.

"Jadi gini..."

Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang