Tika sibuk mengecet kukunya sambil menikmati pemandangan di taman samping rumahnya.
Seperti makhluk astral, Aldo datang dengan gaya tengilnya. Mulutnya penuh dengan makanan.
"Mau?" Aldo menyodorkan sekotak cireng kepada Tika. Bukannya menerima dan memakannya, justru Tika malah menatap sekotak cireng itu tanpa minat.
"Madi sana, tuh udah di tungguin Atala." Sontak Tika yang mendengar itu langsung melempar kuteknya hingga mengenai baju putih Aldo.
"Masa? Aku mandi dulu." Tika sudah ngacir kelantai dua. Dia meninggalkan Aldo yang sedang menggeram kesal.
"Sialan," Desis Aldo, dia membuang cirengnya asal. Badannya terasa dingin terkena kutek.
***
Atala sibuk bercanda bersama Aldo. Iya, memang mereka berdua sangatlah dekat. Bahkan mereka berdua sering bagi tugas untuk menjaga Kevin. Dari beberapa hari lalu Atala sudah pindah tugas ke bandung lagi.
Aldo dan Atala memang terkenal dengan ketampanannya. Lihat saja mereka berdua...
Rambut yang tidak tertata rapi, hidung mancung, mata tajam, dan rahang tegasnya mampu membuat para perempuan menjerit kagum.
Senyum Tika mengembang dikala melihat Atala dan Aldo tertawa hingga terpingkal-pingkal layaknya anak kecil.
"Iya, Do. Aku udah nolak tuh perempuan hampir 10 kali." Ungkap Atala, Tika mengerutkan keningnya. Malang sekali nasib perempuan itu.
"Bangsat emang kamu, Ta." Umpat Aldo masih dengan tertawa. Keduanya saling mengumbar tawa tanpa menyadari kehadiran Tika.
"Abis aku gak suka di tembak. Aku sukanya di tantang buat nembak." Ungkap Atala. Aldo menarik sedikit ujung bibirnya keatas, pertanda dia sedang meremehkan perkataan Atala.
"Asik banget ngobrolnya." Sindir Tika, dia berdiri di belakang Aldo. Hari ini Tika terlihat sangat cantik dengan baju hitam dan rok kuning. Tidak lupa make up tipis ikut menghiasi wajah cantiknya.
"Haaa..., Gak seasik saat mengobrol denganmu." Balas Atala yang membuat Aldo serasa ingin muntah. Tika menunduk malu. Yakinlah bahwa sekarang pipi perempuan itu sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Duduk dulu, Tik." Suruh Atala. Tidak mau menjadi obat nyamuk, Aldo meraih heandponenya yang dia letakkan diatas meja. Entah dia sedang apa, yang Tika dan Atala lihat jemari Aldo sibuk menari-nari di atas layar pipih yang berada di tangannya.
"Duduk dimana?" Tanya Tika, sambil memainkan jemarinya.
"Duduk di pelaminan bersamaku." Gombal Atala. Aldo mendengus pelan, lalu dia berdiri dari duduknya.
"Mending kalian pergi dari pada bikin aku gila disini." Kesal Aldo. Atala dan Tika melenggang pergi sambil tertawa keras menertawakan wajah masam Aldo.
"Awas, Do. Aku sama Tika pergi dulu. Kamu jangan bunuh diri karena frustasi LDR ran sama Nadia." Seru Atala, menyebalkan.
***
Tika menatap keluar lewat jendela mobil. Matanya tertuju pada sebuah tulisan besar yang berbunyi, 'PEMAKANAN UMUM BANDUNG'
Atala membukakan pintu mobil untuk Tika. Dia mempersilahkan perempuan cantik itu keluar dari dalam mobilnya.
Mata Tika mengerjap sebentar. Otaknya sedang berfikir keras, untuk apa Atala ke pemakaman pada sore hari?
"Ayo, Tik." Ajak Atala, sambil menggegam jemari Tika. Mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Pernikahan
RomanceBerpura-pura menjadi orang lain tidaklah mudah. Melepaskan orang yang kita cintai dan merelakan semuanya, termasuk hati dan perasaan itu sangat sulit. Jiika waktu itu adalah uang, lalu perasaan cinta itu apa? Dipaksa menikah dengan seorang lelaki ya...