13. Penculik Bertopeng

1.1K 67 0
                                    

Suara dentuman musik memekakan gendang telinga. Tika duduk sendiri di kursi yang sudah disiapkan khusus untuknya. Tadi Rehan ijin pergi sebentar untuk ke kamar mandi.

Semua orang menikmati acara ini. Mereka berdansa dengan sangat serasi bersama pasangan mereka.

"Mika...." Panggil seseorang yang sangat Tika kenal. Andre, ya itu suara Andre mantan kekasihnya.

"Boleh kita bicara sebentar? Tapi diluar ya? Kan disini musiknya terlalu keras." Terdengar nada memohon keluar dari bibir Andre. Tika menganggukkan kepalanya. Tapi tiba-tiba saat sudah didepan pintu rumahnya, Tika pingsan di pelukan Andre.

"Jika kamu tidak bisa aku miliki, maka orang lain pun tidak akan pernah bisa memilikimu." Gumam Andre, dia tersenyum sinis. Senyuman iblis yang tidak semua orang tahu.

***

"Bagaimana bisa istri saya hilang? Kerjaan kalian hanya untuk menjaga istri saya, kenapa kalian lengah? Sampai-sampai dia bisa hilang entah kemana. Dasar body guard tidak pecus! Cepat cari istri saya!" Bentak Rehan, dia menatap kelima body guard kepercayaannya dengan marah. Kelima body guard itu tidak melihat perginya istri tuannya saat ada seorang perempuan cantik memakai topeng bicara pada mereka.

"Sial, dasar body guard tidak berguna." Umpat Rehan dengan mata berapi-api. Semua tamu undangan sudah pergi. Alex dan Juna mengurus mereka dengan baik. Hingga mereka tidak tahu perial hilangnya istri bos mereka. Sedangkan Maurel, Tania, dan Vania sedang mengecek Cctv.

"Kemungkinan Bu Mika di culik, tapi siapa yang menculik? Semua penculik itu memakai topeng." Ucap Tania pada Vania dan Maurel. Kedua perempuan itu mengangguk setuju.

"Cari mati emang tuh orang. Berani-beraninya nyulik kakak iparku. Lihat aja, mereka akan mati terkapar dihabisi Kak Rehan." Ucap Vania sambil berkacak pinggang. Sedangkan Maurel sedang mondar-mandir didepan pintu ruang kerja Rehan.

"Woy, udur-udur, gapain kamu berjalan seperti setrika?" Seru Vania, sambil mengetuk kepala Maurel menggunakan heandpone miliknya.

"Sakit tolol! Menurutku ini semua sudah di rencanakan. Penculiknya pasti sudah mengincar Mika." Ucap Maurel, sambil mengetukkan jarinya ke dagu.

"Iya, kenapa bukan kamu aja yang di culik? Secarakan kamu model." Celetuk Vania tanpa rasa bersalah. Maurel menatap adik teman pacarnya seolah tidak percaya.

"Kamu doain aku diculik? Dasar Dokter gila." Kesal Maurel sambil menghentak-hentakkan kakinya. Sedangkan Tania hanya melihat perdebatan mereka dengan malas.

***

Tika terbangun dari tidur panjangnya. Matanya terasa berat dan juga....

Kepala Tika terasa pusing saat ini. Dia takut, dia benar-benar takut saat ini. Dimana dia berada? Tika merasa asing dengan tempat ini. Menurut Tika, tempat ini adalah rumah tua yang sudah tidak di tempati.

"Rehan, aku takut." Isak Tika, sambil memeluk lututnya sendiri. Kedua matanya mengeluarkan air mata yang begitu deras.

"Mama, Papa, Kakak, bantu aku." Gumam Tika, sambil terisak.

Rumah tua ini terasa asing untuk Tika. Tapi tunggu.....

Tika menatap dinding rumah ini dengan bingung. Kenapa banyak foto dirinya dengan Andre? Lalu siapa pelaku yang tega menculiknya? Atau jangan-jangan....

"Sudah bangun jalang? Haaaa....., kasihan, takut ya?" Agnes datang dan berdiri di depan Tika. Di belakang Agnes berdiri Andre dengan wajah tampannya. Tidak ada yang berubah pada diri lelaki itu.

Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang