14. Pasrah

1.1K 71 2
                                    

Sudah seminggu Tika di kurung di rumah tua ini. Perutnya sangat sakit. Dia juga jarang memakan-makanannya. Wajahnya sudah sangat pucat. Tika ingin melarikan diri, tapi penjaga didepan rumah dan di belakang rumah sangat-sangatlah banyak. Dia menyesal dulu saat SMP tidak ikut ekstra kulikuler karate seperti Mika kakaknya, justru dulu dia malah memilih ikut ekstra masak.

"Ma, aku takut." Lirih Tika, sambil menyengkram gaun lusuhnya dengan erat. Bibirnya tidak henti-hentinya berdoa. Semoga suaminya cepat menemukannya.

Ceklek!

Pintu terbuka lebar. Agnes berdiri didepan Tika dengan wajah sok polos. Perempuan itu menatap Tika dengan sinis, lalu dia berjongkok di depan Tika.

"Kasihannya, sekarang Nyonya Mika Admaja sedang terkurung sendiri tanpa kemewahan. Jika kamu mau bebas, kamu harus tanda tangani surat perjanjian ini." Ucap Agnes, sambil melemparkan kertas putih berisi perjanjian kepada Tika. Kertas putih itu berisi, pertama Tika harus menceraikan Rehan. Kedua Tika harus pergi jauh dari Kota Jakarta. Dan isi terakhir surat ini adalah....

Tika menatap Agnes tidak percaya. Dia Sungguh tidak mempercayai ini semua. Seorang Agnes Alora melakukan hal sekonyol ini demi cinta. Surat terakhir ini berisi bahwa Tika harus menikah dengan Andre dan membuang anaknya nanti.

"Gila kamu, Nes. Aku gak habis pikir dengan ide gila kamu ini. Dasar perempuan iblis." Teriak Tika, sambil merobek kertas putih yang berisi perjanjian gila itu.

Plak!

"Dasar perempuan tidak tahu diri. Udah bagus aku kasih hati, masih aja ngelunjak." Bentak Agnes, dia mulai tersulut emosi.

"Sampai kapan pun aku gak akan pernah tunduk sama kamu." Tika menatap Agnes, murka.

Dalam seminggu ini Tika sudah mulai terbiasa mendapat siksaan dari Agnes dan Andre. Walaupun Andre tidak menyentuhnya, seenggaknya Andre membiarkan Agnes melukainya.

"Kamu...." Geram Agnes. Perempuan itu terus menampar Tika hingga membuat Tika muntah darah.

***

Lilis dan Eva terus menangis. Mereka tidak tahu lagi harus berbuat apa? Sudah seminggu Tika menghilang, tapi mereka tidak kunjung menemukannya.

Rehan memilih mengurung dirinya di kamar. Sudah seminggu ini lelaki itu tidak mau makan atau keluar kamar. Bahkan rambut lelaki itu semakin gimbal karena tidak di urus. Tubuh Rehan semakin kurus. Dia yang biasanya terlihat tegas, sekarang terlihat lemah. Sedangkan Alex dan Juna...

Kedua lelaki itu sangat dibuat kelimpungan oleh Rehan. Mereka harus mencari Tika dan mengatasi semua urusan kantor yang terdapat banyak masalah karena ulah Rehan yang sudah seminggu ini tidak mau mengurus atau masuk ke kantor. Syam dan Galuh sudah mengerahkan semua orang-orang kepercayaan mereka untuk mencari Tika. Tapi hasilnya nihil, sepertinya penculik itu pintar menyembunyikan keberadaan Tika. Tidak hanya mereka, Bian dan Vania juga ikut kelimpungan sendiri. Seminggu ini kedua Dokter Muda itu tidak berangkat kerja. Mereka berdua ikut mencari keberadaan Tika. Sedangkan Maurel harus membatalkan sekejul dan membayar uang denda karena dia harus membatu Tania yang sedang banyak tugas di kantor.

Hilangnya Tika belum ada orang yang tahu. Semuanya berjalan mulus sesuai rencana. Mereka semua hanya tahu kalau Rehan dan Tika tidak pernah terlihat karena sedang pergi Hanymoon ke Bali.

"Tidak bisakah papa menemukan Mika malam ini juga? Mama janji, Mama akan memberikan apapun yang orang itu minta jika mereka bisa menemukan anakku." Ucap Eva, sambil terisak. Eva hampir gila gara-gara anak satu-satunya yang dia miliki hilang entah kemana. Semesta seakan sedang bermain-main dengannya.

Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang