57. Adakah Cinta Untukku?

1.1K 39 0
                                    

Semua orang sudah pulang. Tika bangun kesiangan, bibirnya tidak henti-hentinya mengoceh disaat tanpa sengaja matanya melihat note kecil yang tertempel di depan pintu kulkas miliknya.

Mama dan papa berangkat kerja dulu, Nak.

Tika meneguk air mineral yang dia ambil dari dalam kulkas miliknya dengan kesal. Kalau kedua orang tuanya pergi ke kantor, lalu kemana setan cilik dan si usil Aldo? Kemana perginya anak dan ayah itu?

Tluling....

Tika mengambil heandpon di dalam saku baju tidurnya dengan malas.

Aldo.

Woy ratu tidur, udah bangun belum? Aku sama Kevin lagi ke restoran Nadia. Jangan kangen.

Tika menarik sudut bibirnya keatas. Apa Aldo bilang tadi? Jangan kangen? Sorry, dia tidak mungkin kangen dengan odel-odel betawi itu. Aldo sungguh sangat percaya diri.

Tika

Semerdeka kamu ajalah, Do. Jangan lupa pulang bawa makanan. Ingat sepupu di rumah.

Tika memanyunkan bibirnya ketika pesannya hanya di read saja oleh Aldo.

"Dasar Abang sepupu nyebelin." Umpat Tika, sambil meremas heandponenya kesal.

Tluling....

Tika mengabaikan suara deringan Heandponenya.

"Bodoamat, paling juga Aldo nyuruh aku jemput Kevin. Terus dia mau berduaan sama Kak Nadia. Huh, licik sekali dia." Gumam Tika, dia mengupas buah pisang di depannya.

Tluling...

Mata Tika melirik malas Heandpon miliknya karena rasa penasaran yang melanda hati, akhirnya Tika membuka pesan tersebut.

Uhuk, Uhuk,

Ingin sekali Tika melempar heandponenya sekarang juga. Lalu dia menghilang dari tempat ini.

Dokter Atala.

Jalan yuk, Yank?

Dokter Atala

Gak kamu balas berarti kamu mau jalan sama aku. Aku jemput kamu 15 menit lagi.

Tika

Oh, oke.

Tika berlari menaiki tangga rumahnya. Parah, gawat ini. Dia harus mandi bebek. Karena 15 menit lagi Dokter Atala akan menjemputmu.

"Ish, kenapa sih hari ini semua orang tuh nyebelin?" Gerutu Tika, dia menyambar handuknya lalu masuk kedalam kamar mandi.

****

Tika memakai sepatunya sambil berjalan. Dia ingin sekali memaki orang. Moodnya hari ini sedang tidak baik-baik saja.

Sebuah mobil hitam yang sangat Tika kenali masuk kedalam halaman rumahnya. Sosok lelaki tampan dengan tampang yang mempesona keluar dari mobil tersebut.

Lelaki itu menghampiri Tika. Kakinya berjalan mendekat kearah perempuan yang sedang berdiri di depan pintu utama.

"Apa kabar, Tik?" Nafas Tika tercekat ketika melihat senyum manis lelaki di depannya.

Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang