Tika membawa ikan-ikan yang dia beli tadi bersama Rehan kedalam bagasi mobil. Dia sungguh senang jika di suruh berbelanja.
"Rey, beli sosis di Mall ya?" Pinta Tika, bersemangat. Dia tersenyum senang. Sepertinya hari ini Tika sedang bahagia.
"Hem..." Gumam Rehan sebagai jawaban. Mobil hitam miliknya keluar dari pemancingan. Tika sibuk memakan buah yang ada di dalam mobil.
"Tumben ada buah di dalam mobil?" Tanya Tika, sambil mengupas kulit jeruk, lalu memakannya dengan santai.
"Salsa yang bawa tadi." Jawab Rehan. Tika menganggukkan kepalanya singkat.
Mobil yang keduanya tumpangi berhenti di sebuah pusat pembelajaan terbesar di kawasan jakarta, yaitu Mall.
Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka berdua dengan kagum. Tadi Rehan sempat mampir ke rumahnya untuk berganti baju. Dia mengenakan celana putih dan baju senada. Sedangkan Tika mengenakan baju merah muda dengan celana putih panjang.
Semua orang menatap iri kearah keduanya. Kaca mata yang bertengger manis di hidung mancung Rehan, bibir merah tipis, serta badan tegapnya mampu membius semua kaum perempuan.
"Rey, bakso juga ya?" Seru Tika, Rehan menganggukkan kepalanya. Tika berlari kearahnya.
"Kartu kredit kamu mana?" Tanya Tika, sambil mengarahkan tangannya. Rehan menyerahkan kartu kredit miliknya kepada Tika.
Tika kembali menghampiri Rehan dengan empat kantong plastik besar.
"Beli cemilan sekalian, Tik." Ajak Rehan, sambil menarik pergelangan tangan Tika menuju tempat dimana Snack makanan berada.
"Rey, beli keripik kentang, pop mie, kacang garuda, keripik tela pedas, Susu Milo....." Tika membeli semua makanan dan minuman yang dia temui. Rehan menghela nafas pasrah, sepertinya uangnya akan terkuras habis hari ini.
***
Alex dan Juna membawa semua belanjaan Tika dan Rehan masuk kedalam rumah. Mereka terkejut ketika melihat semua belanjaan yang keduanya beli.
"Siapa yang belanja dan bayar semua belanjaan ini?" Tanya Juna kepada Rehan dan Tika yang baru keluar dari mobil.
"Aku yang belanja, Rehan yang bayar. Adil bukan?" Tika menjawab dengan sangat percaya diri.
"Sungguh adil, kamu ngerampok temanku atau gimana?" Sinis Alex, Tika mengerucutkan bibirnya. Terlihat lucu di mata Rehan.
Tika tahu dia sangat keterlaluan. Dia membeli banyak ikan, sosis, bakso, minuman, dan cemilan. Hingga membuat dompet tebal Rehan menjadi tipis.
"Tik, aku pinjam baju kamu ya?" Tanya Tania kepada Tika. Sedangkan Tika sibuk menatap Maurel.
"Astaghfirullah, yank. Wajah kamu kenapa itu?" Tanya Juna, sambil menunjuk wajah putih Maurel.
"Mama kayak hantu, Pa." Ucap Rara, dia tetawa melihat wajah Maurel.
"Kamu ini gimanasih, ini namanya samblok biar aku gak hitam, Yank." Jawab Maurel, santai. Tika dan lainnya pun tertawa.
Mana mungkin keluar rumah sebentar bisa hitam, aneh banget. Apa semua model seperti itu?
"Tik, gimana?" Panggil Tania yang masih menggunakan kebaya merah.
"Ambil aja, kayak sama siapa aja. Agap rumah sendiri lah." Jawab Tika, sambil terkekeh pelan.
***
Siang ini mereka semua sedang sibuk menata kamar dan lainnya. Karena nanti keluarga Admaja sama teman-teman Rehan dan Tika akan menginap di kediaman Guana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Pernikahan
RomanceBerpura-pura menjadi orang lain tidaklah mudah. Melepaskan orang yang kita cintai dan merelakan semuanya, termasuk hati dan perasaan itu sangat sulit. Jiika waktu itu adalah uang, lalu perasaan cinta itu apa? Dipaksa menikah dengan seorang lelaki ya...