32. Rehan Yang Mulai Gila.

1.3K 45 3
                                    

Tika menatap keluar jendela dalam diam. Mata coklat menenangkannya sedikit berair, keningnya berkeringat dingin.

Jantungnya seperti meloncat keluar saat tiba-tiba Tika merasakan tangan kekar melingkah di perutnya. Tanpa bergeming dari tempatnya, Tika terus terdiam.

"Kenapa gak tidur, hem? Besok adalah pernikahan Tania sahabat kamu. Dan adikku Vania. Nanti kamu ngantuk." Rehan berucap sambil mengusap rambut Tika. Dia membawa tubuh kecil istrinya kedalam dekapannya.

"Jika aku tidak menarik lagi, aku gendut, aku lumpuh, aku jelek...."

"Shutt..., Kamu ngomong apa sih yank?Mau kamu seperti apa nanti, aku tetap akan mencintai kamu. Aku tidak perduli dengan fisik dan rupamu, karena cintaku kepadamu itu tulus." Rehan menutup bibir Tika dengan jari telunjuknya. Dia mendengar jelas isakan dari bibir istrinya.

Mata Tika dan Rehan beradu, kedua sejoli yang sedang terjebak oleh rasa cinta itu mengorek dalam tentang perasaan masing-masing melalui mata mereka.

Tidak ada yang tahu kapan cinta itu datang dan tumbuh. Kita tidak bisa memilih dan menentukan dengan siapa kita ingin pacaran, dengan siapa kita ingin menikah, dan dengan siapa kita ingin membangun rumah tangga. Semua itu sudah diatur oleh tuhan.

Definisi cinta tidak memandang secantik apa pasanganmu, sekaya apa keluarganya, dan sebaik apa akhlaknya.

Cinta hadir karena rasa nyaman. Seperti apa yang sering orang lain katakan, cinta tidak memandang apapun. Hanya satu, ketulusan dari hati pasangan masing-masing.

***

"Yank, cepat!!" Seru Rehan dari teras rumah. Tika berjalan menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Bahkan dia memakai sepatunya sambil berjalan.

"Huf, kamu tuh nyebelin banget. 'Kan aku baru selesai dandan." Cerocos Tika, dia mengatur nafasnya yang tidak teratur akibat berjalani tergesa-gesa tadi.

Rehan menatap Tika dengan mata tidak berkedip. Hingga membuat perempuan cantik itu salah tingkah.

Tika menggigit bibir bawahnya dengan gugup. Dia takut jika make up nya berantakan. Ini semua karena suaminya yang terus berteriak dan menyuruhnya cepat turun.

"Ke_kenapa dengan wajah aku?" Tanya Tika, gugup. Dia memejamkan kedua matanya sebentar. Antara malu dan kesal.

Tika malu jika make up nya berantakan, dan Tika kesal karena Rehan yang terus menatapnya dan tidak berkata apapun.

"Wajah kamu....." Rehan menggantungkan ucapannya. Dia tersenyum jahil kearah Tika. Tika semakin dibuat salah tingkah oleh kelakuan Rehan. Keringat dingin terus membanjiri keningnya.

"Cantik." Lanjut Rehan. Lelaki itu terkekeh pelan ketika melihat pipi merah istrinya.

"Tauk ah." Tika masuk kedalam mobil. Dia menutup keras pintu mobil tersebut. Dina yang sedang bermain dengan Alea sampai terlonjat kaget. Begitu pun dengan Bi' Inah yang sedang memangku Agil.

"Kamu lucu tahu gak." Cengir Rehan, yang langsung diberi cubitan kecil di pinggangnya oleh Tika.

Kedua asisten rumah tangga keduanya tersenyum tipis. Mereka sangat memaklumi tingkah kedua majikannya yang kocak.

"Din, kalau kamu nyari suami, cari aja yang baik. Jangan yang kayak itu tuh, laki-laki ngeselin yang lagi nyetir." Pesan Tika sambil melirik Rehan yang sedang nyetir.

"Halah, di depan ngomongnya ngeselin, di belakang padahal bilangnya ngangenin." Cibir Rehan. Tika hanya diam sambil menirukan ucapan Rehan lewat bibirnya.

***

Tika duduk di samping Rehan yang sedang mengobrol sambil tertawa bersama rekan kerjanya.

Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang