Camping Part 5

1.6K 69 0
                                        

Sore harinya, mereka semua bersantai ditenda karena tidak ada kegiatan. Kini Gabriel pun sudah kembali ke tendanya bersama Rio, Alvin dan Cakka, sedangkan SISA kini hanya tidur tiduran sambil bermain HP ditenda.
"Guys, gue rasa gue harus bilang makasih deh ke Shilla" Ucap Gabriel pada CRA
"Gue setuju sama lo Iel" Ucap Alvin
"Walau pun mereka itu ngeselin setengah mampus tapi mereka itu sebenarnya care sama kita. Selama ini gue rasa kita itu udah salah mengartikan sikap cuek, jutek dan galak mereka ke kita. Gue rasa mereka itu gak mau terlalu nunjukkin kalau mereka itu perduli sama kita" Ucap Rio
"Kenapa mereka gak mau nunjukkin sikap care mereka ? Apa mereka gengsi ?" Tanya Gabriel
"Maybe yes, maybe no" Ucap Rio
"Tapi lo tetap harus berterimakasih sama Shilla Iel, andai aja lo tadi gak ditolong Shilla mungkin racun dari bisa ular itu udah menyebar ditubuh lo" Ucap Alvin
"Nanti kalau ketemu dia, gue bakal bilang terimakasih deh" Ucap Gabriel tersenyum
"Sip" Ucap Alvin
"Akhirnya sobat sobat gue sadar juga kalau para bidadari gue itu baik hati dan tidak sombong. Makanya, gue kan udah peringatin dari awal sama kalian untuk gak bertindak kasar sama mereka karena kita belum mengenal mereka. Nah sekarang pas udah kenal akhirnya taukan sifat aslinya, nyeselkan lo semua pernah kasar sama mereka" Ucap Cakka
"Ya deh Cakk iya" Ucap Gabriel
"Sekarang kita enaknya ngapain ya sambil nunggu kegiatan selanjutnya ?" Tanya Alvin
"Gimana kalau main ToD aja ?" Usul Rio
"Boleh tuh" Ucap CAG
"Bentar, gue ambil botol dulu" Ucap Rio lalu mengambil botol yang sudah kosong
"Siap ya ?" Ucap Rio yang diangguki CAG, botol pun diputar oleh Rio lalu berhenti tepat didepan Alvin
"ToD ?" Tanya Rio
"Truth aja deh" Ucap Alvin
"Menurut lo Sivia itu gimana ?" Tanya Cakka
"Ko bawa bawa si cubby sih ?" Ucap Alvin kesal
"Tinggal jawab aja kali Vin" Ucap Gabriel
"Huh.. menurut gue dia itu nyebelin, suka nyuruh nyuruh, jail, hobi banget sama makan, judes, suka ngerjain gue, kadang cerewet, hobi juga ngajak gue ribut dan yang terakhir dia itu gak suka yang namanya terlambat" Ucap Alvin
"Lo ko tau banget sih tentang dia Vin ?" Goda Rio
"Jangan jangan lo merhatiin dia terus ya" Goda Gabriel
"Wah Alvin udah jatuh cinta ya sama Via" Goda Cakka
"Eh gila ya lo semua, mana mungkin gue sama si cubby. Gue tuh tau semua sifat dia itu karena selama inikan gue dipasangin sama dia mulu" Ucap Alvin kesal
"Ok deh, lanjut ya" Ucap Rio lalu memutar botolnya, kini botol itu berhenti dihadapan Gabriel
"ToD ?" Tanya Cakka
"Dare aja deh" Ucap Gabriel
"Bagus, gue ingin saat lo berterimakasih sama Shilla nanti, lo harus nyanyiin dia di acara api unggun. Gimana ? Apa lo berani ?" Ucap Rio
"Gila lo Yo, tapi... ya udah deh hitung hitung ucapan terimakasih" Ucap Gabriel tersenyum
"Lanjut ya" Ucap Rio lalu memutar botol tersebut, kemudian botol itu berhenti dihadapan Cakka
"ToD ?" Tanya Alvin
"Dare aja deh" Ucap Cakka
"Lo harus joget joget didepan Agni selesai acara api unggun" Ucap Gabriel
"What ?! Ya ampul Iel.. yang lain aja dong, bisa hancur image gue didepan Agni kalau gue joget joget gak jelas kaya gitu" Ucap Cakka memelas
"Bodo amat" Ucap Gabriel
"Ya udah deh" Ucap Cakka terpaksa
"Lanjut ?" Tanya Rio yang diangguki CAG, Rio pun memutar botol tersebut kemudian terhenti dihadapannya
"ToD ?" Ucap Gabriel
"Dare" Ucap Rio
"Lo harus nembak Ify" Ucap Alvin
"Ha ?! Gak salah lo Vin ? Gue ? Nembak Ify ? Ogah banget" Ucap Rio
"Gak boleh nolak" Ucap Alvin
"Iya iya" Ucap Rio kesal

******************************

Malam harinya seluruh siswa dikumpulkan untuk mengikuti kegiatan mencari jejak. Gabriel yang merasa sudah baikkan pun memilih untuk ikut dalam kegiatan ini meski harus berjalan terpincang pincang.
"Inget ! Lo semua punya tantangan yang harus dijalanin" Ucap Alvin
"Iya iya gue inget" Ucap Rio kesal
"Ayo anak anak kalian boleh mulai game ini, silahkan berjalan mengikuti tanda yang sudah ada. Bagas-Chelsea lewat jalan tali rafia kuning disebelah kiri ujung, Gabriel-Shilla lewat jalan tali rafia kuning sebelah kanan, Rio-Alyssa lewat jalan tali rafia biru lurus, Cakka-Agni lewat jalan tali rafia hijau sebelah kanan ujung, Alvin-Sivia lewat jalan tali rafia kuning sebelah kiri. Silahkan kalian berdiri didepan jalan yang telah ibu beri tahu tadi" Ucap bu Siti lalu mereka pun berdiri dihadapan jalan yang telah diberitahukan oleh bu Siti
"Silahkan kalian mulai masuk" Ucap pak Oni lalu mereka pun mulai berjalan memasuki hutan

Dijalan Shillel...
"Shill" Panggil Gabriel namun tak ada sahutan karena Shilla fokus pada jalanan
"Shilla !!" Teriak Gabriel
"Apa sih ?!" Ucap Shilla kesal
"Lo dipanggil diam aja, tuli ya lo ?" Ucap Gabriel
"Gak" Ucap Shilla
"Lo kenapa sih Shill, ko lo jadi kaya gini ?" Ucap Gabriel bingung
"Gak papa" Ucap Shilla
"Jujur aja Shill, gue mending diomelin sama lo ketimbang harus diam diam an gini sama lo. Sepi banget rasanya Shill" Ucap Gabriel namun tak ada respon dari Shilla
"Kenapa lo ikut game ?" Tanya shilla tanpa memandang Gabriel, Gabriel yang mendengar Shilla bertanyapun menoleh
"Karena gue udah mendingan, lagian juga kalau gue gak ikut nih game bisa bisa gue mati kutu ditenda sendirian" Ucap Gabriel
"Kaki lo gimana ?" Tanya Shilla lagi lagi tanpa menatap Gabriel
"Udah gak nyeri lagi ko, cuman luka bekas sayatannya belum kering jadi masih perih aja sih" Ucap Gabriel
"Ya udah, pelan pelan aja jalannya" Ucap Shill yang lagi lagi tidak memandang Gabriel
"Iya Shill" Ucap Gabriel tersenyum

Dijalan CakNi..
"Bidadariku, lo takut gak ?" Tanya Cakka sambil menatap sekitar
"Gak" Ucap Agni fokus pada jalan
"Yakin lo gak takut ?" Ucap Cakka
"Hmm" Gumam Agni
"Apa lo kedinginan ?" Tanya Cakka menatap Agni
"Gak" Ucap Agni tanpa menatap Cakka
"Atau lo digigit nyamuk gitu ? Kalau sampai ada nyamuk yang gigit lo bakal gue bunuh tuh nyamuk" Ucap Cakka
"Hm" Gumam Agni
"Lo kenapa sih diam aja ?" Tanya Cakka
"Gak papa" Ucap Agni tanpa memandang Cakka
"Bohong lo, gue tuh peka sama lo bidadariku. Lo kenapa sih ? Ada masalah ?" Tanya Cakka
"Gak, udah deh lo tuh ya dari pada banyak nanya mending lo tuh jalannya cepatan deh. Males gue jalan sama lo berduan kaya gini" Ucap Agni lalu mempercepat langkahnya
"Eh bidadariku.. tungguin gue" Ucap Cakka mengejar langkah Agni

Dijalan AlVia..
"Duh.. ko sepi banget ya nih hutan, ngeri banget sih" Ucap Alvin
"Kalau mau rame mending lo ke mall deh" Ucap Sivia ketus
"Eh cubby, lo takut gak ?" Tanya Alvin menatap Sivia
"Gak" Ucap Sivia cuek
"Disini gak bakal ada mayat kan? Atau gak zombie gitu ?" Ucap Alvin sambil menatap sekitar was was
"Penakut" Ucap Via
"Biarin, eh cubby jalannya jangan jauh jauh dari gue dong" Ucap Alvin sambil memegang ujung lengan jaket Sivia
"Apaan sih pit ! Risih tau" Ucap Via kesal sambil menghempaskan tangan Alvin yang memegang ujung jaketnya
"Aduh cubby, gue tuh lagi takut tingkat akut. Please dong izinin gue buat pegang jaket lo" Ucap Alvin memelas
"Gak, kalau lo mau ngebantah. Gue bakal tinggalin lo sendiri disini" Ucap Sivia ketus
"Eh jangan gitu dong, iya deh gue gak bakal pegang jaket lo lagi. Tapi jalannya pelan pelan ya, terus lo jangan jauh dari gue. Oke ?" Ucap Alvin
"Hm" Gumam Via

Dijalan RiFy...
"Heh tirus, jalannya jalannya pelan pelan aja dong" Ucap Rio pada Ify yang jalannya terburu buru
"Lambat" Ucap Ify tanpa menatap Rio
"Ya elah tirus, lo kejam amat sih jalannya gak mau nungguin gue" Ucap Rio berusaha menyamakan langkahnya dengan Ify. Hingga sampai ditikungan yang cukup licin Rio pun terpeleset.
"Aduh.." Ucap Rio dengan posisi duduk memegangi pergelangan kakinya, Ify pun menoleh
"Ngapain lo duduk disitu ?" Tanya Ify
"Heh tirus, siapa juga yang lagi duduk ? Gue tuh jatoh tau, bukannya ditolongin malah diledekin" Ucap Rio kesal
"Manja" Ucap Ify lalu mendekati Rio mencoba membantu Rio untuk bangun namun tidak berhasil karena kaki Rio yang terkilir
"Aduh tirus.. pergelangan kaki gue sakit banget" Ucap Rio sambil memegang pergelangan kaki kirinya
"Lo diem ya" Ucap Ify lalu memegang pergelangan kaki Rio yang terkilir, dengan cepat Ify menarik dan memutar pergelangan kaki Rio yang membuat Rio menjerit kesakitan
"Tirus !! Sakit !!" Teriak Rio, Ify yang sudah selesai pun berdiri
"Coba gerakin kaki lo" Perintah Ify, Rio pun menggerakkan kakinya
"Gak sakit lagi, wah lo hebat ya" Ucap Rio lalu berdiri
"Cepetan lanjut jalan" Ucap Ify yang sudah berjalan mendahului Rio
"Baru juga dipuji malah ditinggal lagi" Ucap Rio sambil berjalan mengejar Ify

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang