Meet Part 3

948 61 7
                                        

"Bukan, tapi Shilla adalah anak pertama dari om dan tante"  Ucap Endang
"Terus kakaknya Shilla ?" Tanya Stevent
"Kakaknya Shilla adalah anak angkat om dan tante. Namanya Pricilla, kami mengangkat Pricilla menjadi anak kami saat ia berumur 3 tahun. Waktu itu kami mengadopsinya dari panti asuhan, saat kami mengadopsi Pricilla kebetulan waktu itu tante belum punya anak jadi tante fikir kalau tante mengadopsi Pricilla mungkin ada yang menemani tante saat tante sendirian. Setelah setelah beberapa bulan mengadopsi Pricilla ternyata tante hamil Shilla dan tepat saat Pricilla sudah menginjak umur 4 tahun Shilla pun lahir, meski Shilla bukan adik kandung Pricilla tapi dia tetap menyayangi dan melindungi Shilla layaknya seorang kakak. Tapi sayangnya saat Pricilla menginjak umur 17 tahun dia difonis terkena leukimia stadium akhirnya, memang awalnya Pricill terkejut dengan apa yang dikatakan dokter tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Tapi anehnya saat beberapa hari setelah Pricilla dirawat dan Abner menjenguknya saat tante dan Shilla gak ada Pricilla jadi murung, tante gak tau apa yang menyebabkan Pricilla murung. Padahal Abner adalah pacar Pricilla saat itu dan Pricilla pun sangat mencintai Abner, setelah seminggu Abner menjenguk Pricilla kondisinya menjadi sangat melemah dan tepat pada hari ulang tahunnya Pricilla pun meninggal. Saat Shilla tau Pricilla meninggal ia sangat terpukul karena orang yang paling dekat dengannya harus meninggalkan dia untuk selama lamanya. Walau pun Pricilla bukan anak tante tapi tante juga sayang sama dia, tante rasa kalau dia masih hidup mungkin Shilla gak akan seperti ini" Ucap Endang yang mulai menangis sesenggukan
"Maksud tante ?" Tanya Stevent bingung
"Semenjak Pricilla meninggal, Shilla berubah menjadi orang yang tidak memperdulikan perasan orang lain. Dia bahkan selalu berkata kasar pada orang orang yang tidak dia sukai, Shilla juga semakin tertutup sama tante. Tapi tante bersyukur sahabat sahabatnya mau membantu Shilla untuk bangkit, meski dia masih tertutup kepada om dan tante tapi setidaknya dia tidak pernah berbicara kasar kepada tante dan om, persahabat Shilla dengan teman temannya itu sangat erat hingga tante tidak berani mengusiknya. Lagi pula tante juga setuju saja Shilla bersahabat dengan mereka karena tante juga sudah tau bagaimana sifat mereka, latar belakang mereka bahkan keluarga mereka. Jadi tante harap kamu tidak melarang Shilla untuk bertemu sahabat sahabatnya jika kalian sudah menikah nanti, karena bagi Shilla sahabat adalah nomor satu" Jelas Endang yang membuat Stevent tertegun
'Ternyata ini Shill alasan dari sifat kasar dan ketus lo' batin Stevent
"Stevent janji sama tante, setelah menikah nanti Stevent gak akan mengekang Shilla. Stevent gak mau Shilla merasa terbebani karena Stevent yang terlalu mengatur Shilla, jadi tante tenang aja ya" Ucap Stevent
"Tante percaya sama kamu nak" Ucap Endang tersenyum pada Stevent
"Hm.. kalau gitu Stevent pamit dulu ya tante, masih ada kerjaan yang harus Stevent selesain dikantor" Pamit Stevent
"Iya, hati hati ya nak. Sering sering mampir kesini" Ucap Endang mengantar Stevent menuju mobilnya
"Iya tan" Ucap Stevent lalu masuk kedalam mobilnya

******************************

Dua minggu kemudian Shilla pun kembali ke Indonesia. Kini ia sudah sampai dibandara, namun ia belum menemukan orang suruhan papahnya yang akan menjemput dirinya.
"Perasaan tadi papah bilang orang suruhannya udah sampai, tapi mana ?" Gumam Shilla sambil menatap sekitar hingga sebuah tepukan dibahunya membuatnya terkejut
"Astaga ! Lo ngapain sih ngagetin gue ?" Ucap Shilla kesal
"Sorry sorry, gue gak maksud ngagetin lo ko" Ucap orang itu
"Ko lo ada disini ? Jangan bilang lo yang disuruh papah buat jemput gue" Ucap Shilla dengan mata menyipit
"Hm.. iya Shill, bokap lo tadi nelfon gue dan nyuruh gue untuk jemput lo dibandara" Jawab orang itu yang tak lain adalah Stevent
"Ya udah deh, ayo pulang gue capek" Ucap Shilla berjalan mendahului Stevent sambil menarik kopernya
"Biar gue yang bawa" Ucap Stevent sambil mengambil alih koper Shilla
"Lo udah makan ? Mau makan siang dulu gak sama gue ?" Tanya Stevent saat mereka sudah sampai parkiran
"Ya udah" Jawab Shilla membuat Stevent tersenyum tipis
'Setidaknya gue bisa berduaan sama lo Shill' batin Stevent

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang