Holiday Part 2

1.2K 71 0
                                        

ALVIA

Kini mereka berdua sudah duduk diwahana vertigo, Sivia menatap datar Alvin yang sedang tersenyum.
"Gue gak sabar naik wahana ini, pasti seru" Ucap Alvin dengan senyum lebarnya
"Gue jamin saat lo turun dari sini nanti lo bakal muntah muntah dan pingsan" Ucap Sivia datar
"Mana mungkin gue kayak gitu, gue kan cowok kuat dan tangguh. Masa gara gara naik wahana kayak gini gue jadi muntah dan pingsan gitu sih, kan gak elit banget" Ucap Alvin
"We'll see" Ucap Sivia

Wahana tersebut pun mulai terangkat perlahan lahan sambil memutar kursi yang dinaiki pengunjung.
"Ini pasti bakal seru dan gue gak bakal kapok naik wahana ini" Ucap Alvin
"Anda terlalu percaya diri tuan Alvin" Ucap Sivia sinis

Wahana tersebut sudah berdiri tegak dan mulai memutar kursi pengunjung dengan kecepatan maksimal dan juga memumutar putar kursi pengunjung tersebut.
"ASTAGA !! DUNIA BENAR BENAR BERPUTAR !! YA TUHAN !! INI GIMANA ?!! GUE TAKUT !! HUA... MAMAH !! ALVIN TAKUT JATUH !!" Teriak Alvin menggenggam erat sabuk pengamannya
"Cupu" Ucap Sivia
"YA TUHAN !!! JANGAN SAMPAI SEKARANG KIAMAT !! GUE BELUM SIAP YA TUHAN !! ASTAGA !! INI KENAPA MUTERNYA TAMBAH KENCENG ?!! HELP ME !!" Teriak Alvin
"INI KENAPA GAK SELESAI SELESAI ?! WOY !! UDAHAN WOY !! GUE BELUM MAU MATI !! ASTAGA !! JANTUNG GUE UDAH MAU COPOT !! WOY !! TOLONG !! MAMAH !! ALVIN TAKUT MAH !! HUA..." Teriak Alvin semakin histeris
"ALVIN BELUM PUNYA PACAR !! ALVIN JUGA BELUM MINTA MAAF SAMA BU WINDA KARENA SERING NGELEMPARIN KERTAS KEARAH BU WINDA WAKTU NGAJAR !! ALVIN JUGA BELUM MINTA MAAF SAMA MAMAH KARENA ALVIN SELALU NGABISIN MAKANAN MAMAH YANG ADA DIKULKAS !! ALVIN JUGA BELUM MINTA MAAF SAMA PAPAH KARENA ALVIN SELALU MEMBUAT MOBIL PAPAH LECET !! PLEASE !! BERHENTI SEKARANG !!" Teriak Alvin, Sivia yang mendengar ucapan Alvin pun melongo. Wahana tersebut pun memelan dan menunduk kembali keposisi awal
"Hhhh.. Astaga, ini wahana apaan sih ? Ko bisa bisanya bikin jantung gue hampir lepas dari tempatnya. Ini wahana bukan tempat untuk bunuh diri kan" Ucap Alvin yang mencoba mengatur nafasnya, saat pengaman mereka terbuka Alvin langsung lari menuju tong sampah.
"Huek.. huek.. uhuk.. uhuk.. huek.." Alvin pun mengeluarkan semua isi perutnya
"Makanya jadi orang jangan sok gaya deh, bilangnya gak bakal kapok, bilangnya gak bakal muntah tapi kenyataannya. Dasar cupu lo" Ejek Sivia
"Lo cewek apa bukan sih Vi ? Gue yang cowok aja gak kuat tapi lo yang cewek biasa biasa aja" Ucap Alvin yang kini terduduk dikursi yang tersedia disana dengan wajah pucat dan lemas
"Ya gue cewek lah tapi gue gak lemah kayak lo. Hanya karena lo naik wahana kayak gini lo sampai minta maaf sama orang orang yang udah lo jailin, lo kira kita bakalan mati apa" Ucap Sivia
"Lo denger kata kata gue tadi ?" Ucap Alvin terkejut
"Siapa sih yang gak denger ucapan lo yang bisa dibilang SUPER SANGAT KENCANG dan  berisik itu" Ucap Sivia
"Gimana gue gak teriak coba kalau itu wahana adalah wahana pencabut nyawa" Gerutu Alvin
"Lo nya aja yang lebay" Ledek Sivia
"Tau ah, lemes gue" Ucap Alvin
"Ya udah lo istirahat dulu disini terus kita lanjut kewahana selanjutnya tapi nanti kalau pilih wahana yang mau dinaikkin mending jangan wahana yang ekstrim kayak gitu deh.. lo kan cupu, ntar yang ada lo muntah muntah lagi kayak gini" Ucap Sivia duduk disebelah Alvin
"Iya iya, gue tau" Ucap Alvin tertunduk lesu

RIFY

"Mau naik ini ?" Tanya Ify saat mereka sudah sampai di wahana transcar racing
"Yap" Ucap Rio
"Gue yang nyetir, lo duduk disamping gue" Ucap Ify yang duduk dikursi mengemudi wahana tersebut
"Gak mau, gue mau nyetir. Kalau gitu gue naik mobil yang satunya aja" Ucap Rio
"Kalau sampai lo berani naik mobil yang satunya, gue pastiin lo balik tinggal nama" Ucap Ify dingin
"Fine" Ucap Rio kesal lalu duduk disamping Ify, merekapun menggunakan sabuk pengaman
"One.. two.. three.. go" Ucap sang karyawan.

Ify pun langsung tancap gas dengan kecepatan penuh, Rio yang duduk disampingnya mulai ketakutan
"Fy, lo gak ada niat buat bunuh gue kan ? Gue tau kalau gue itu nyebelin tapi gak gini juga kali Fy lo ngebales gue" Ucap Rio menatap takut kedepan
"Berisik lo" Ucap Ify ketus
"Fy, gue tau nih mobil ada relnya tapi bukan berarti nih mobil gak bisa keluar dari rel nya kan ? Fy, please turunin kecepatannya. Gue emang suka balapan, tapi itu motor bukan mobil" Ucap Rio dengan wajahnya yang mulai memucat
"Lebay" Ledek Ify
"Fy, lo gak takut apa kalau misalnya nih mobil keluar dari lintasannya ? Gue gak mau mati bareng sama lo disini, please Fy turunin kecepatannya" Ucap Rio dengan wajah tegangnya
"Bodo amat" Ucap Ify datar lalu terus menancap gas tidak perduli ada belokan atau tidak
"Fy, gue belum mau mati. Please Fy, jangan buat gue mati jantungan karena lo" Ucap Rio
"Fy, sumpah Fy. Gue takut, turunin kecepatannya" Ucap Rio dengan nada yang melemah
"Fy, kalau lo mau jadi pembalap mobil jangan ngajak ngajak gue Fy. Gue belum siap" Ucap Rio
"Fy, astaga ! Lo tega banget sih Fy sama gue" Dumel Rio dengan wajahnya yang tegang
"Finish" Ucap Ify ketika sampai ditempat awal ia menaiki wahana tersebut
"Lo keterlaluan Fy" Ucap Rio turun dari wahana itu, Rio berjalan lemas ke arah Ify dengan wajah pucat dan keringat dingin yang keluar dipelipisnya
"Lo takut ? Balapan motor lo gak takut tapi kenapa saat balapan mobil lo takut ?" Ucap Ify datar
"Fy, kalau balapan motor gue fine fine aja tapi kalau balapan mobil itu banyak resikonya. Lo gak mikir apa kalau kita tadi keluar dari lintasannya karena lo yang mengendarainnya dengan kecepatan penuh" Omel Rio
"Lo nya aja yang lebay, jadi cowok ko lemah banget. Liat tuh muka lo, pucet. Apa lo phobia ?" Ucap Ify
"Gue gak phobia, gue cuman takut biasa aja" Ucap Rio
"Ya udah kita istirahat dulu disini" Ucap Ify

Tak terasa kini sudah memasuki jam makan siang, mereka pun segera menuju restoran.
"Kayaknya mereka belum datang deh Shill" Ucap Gabriel
"Gue tau" Ucap Shilla
"Lo tau ?" Ucap Gabriel bingung lalu duduk dikursi dekat pintu
"Karna disini masih sepi bego" Ucap Shilla
"Kirain" Ucap Gabriel selang 3 menit Cakka pun datang
"Hai bro" Sapa Cakka yang baru saja masuk bersama Agni
"Udah dari tadi ?" Tanya Cakka duduk disamping Gabriel sedangkan Agni duduk disamping Shilla
"Baru ko" Ucap Gabriel
"Eh udah ada orang, gue kira belum pada datang" Ucap Alvin yang baru saja memasuki resto
"Bukannya disini yang biasa ngaret itu lo ya Vin ? Jadi jangan sok on time deh" Ucap Gabriel
"Hehehe tau aja lo" Ucap Alvin duduk disamping Cakka sedangkan Sivia duduk disamping Agni
"Ko tumben Rio telat" Ucap Cakka
"Lagi asik PDKT kali jadi lupa waktu" Ucap Gabriel
"Mantap juga tuh si Rio, tinggal tunggu PJ nya aja" Ucap Alvin
"Hai guys ! Sorry kita telat" Ucap Rio yang baru saja memasuki resto
"Baru juga diomongin, orangnya udah dateng aja" Ucap Alvin terkekeh
"Iya Vin, panjang umur" Ucap Gabriel
"Kalian ngomongin gue ? Ngomongin apaan ? Jangan bilang kalian ngomongin yang enggak enggak tentang gue" Ucap Rio dengan tatapan menyelidik sambil duduk disebelah Alvin sedangkan Ify duduk disebelah Sivia
"Kita cuman ngomongin yang kali ini telat ko, iya gak guys ?" Ucap Alvin
"Iya Yo, kita cuman bahas itu doang ko" Ucap Gabriel
"Tapi bukannya kalian tadi bilang tentang Rio yang lagi PDKT juga ya sama Ify" Ucap Cakka yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Alvin dan Gabriel
"Cakka" Ucap Alvin dengan nada teriak tertahan
"Kenapa ? Benerkan ?" Ucap Cakka dengan wajah polosnya
"Ya Tuhan, apa salah hamba hingga mempunyai sahabat yang lemot ini" Ucap Gabriel pasrah
"Jadi lo ngomongin gue yang PDKT sama Ify ?" Tanya Rio yang diangguki oleh Gabriel dan Alvin dengan pasrah
"Gue sama Ify gak PDKT ko, jadi jangan salah paham" Ucap Rio
"Ya kali aja Yo" Ucap Alvin
"Kalian mau ngobrol terus ? Kalau kalian mau ngobrol mending kalian keluar deh dari resto ini" Ucap Agni ketus
"Kita kumpul disini itu buat makan bukan buat ngobrolin hal yang gak penting kayak gini" Ucap Shilla ketus
"Dasar cowok rumpi ! Bahkan sahabatnya sendiri pun dirumpiin" Ucap Sivia ketus
"Cepat pesanan makanan, setelah selesai makan kita pergi bareng bareng ke wahana selanjutnya" Ucap Ify datar, pelayan pun datang dan mencatat pesanan mereka. Mereka pun makan dalam keadaan hening hingga makanan mereka pun habis.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang